TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, menuding Rusia sengaja menyerang gudang gandum di seluruh Ukraina.
"Rusia kini menimbun ekspor bahan makanannya sendiri sebagai bentuk pemerasan, menahan pasokan untuk menaikkan harga global, atau menukar gandum demi mendapat dukungan politik," kata von der Leyen dikutip dari USA Today, (25/5/2022).
Menurutnya, Rusia kini menggunakan "kelaparan" dan "gandum" sebagai senjata.
Kata dia, negara-negara yang rentan terpecah-belah akibat konflik menjadi pihak paling menderita.
Von der Leyen bahkan sempat menyebut harga roti di Lebanon meningkat hingga 70 persen.
Ekspor bahan makanan dari Odesa juga telah dihalangi sehingga tidak bisa dikirimkan ke Somalia.
Baca: Pasukan Rusia Dituding Curi Ratusan Ribu Ton Gandum di Ukraina
Sebelum diinvasi oleh Rusia, Ukraina menjadi negara salah satu negara yang paling banyak mengekspor gandum.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pasukan Rusia terus menghalangi ekspor puluhan juta gandum dari Ukraina.
Zelenskiy menyebut ada sekitar 22 juta ton gandum di pelabuhan Ukraina, tetapi hingga kini tidak bisa diekspor.
Tindakan Rusia ini, menurut Zelenskiy, akan memperparah krisis pangan dunia.
Tak hanya menghalangi ekspor, pasukan Rusia juga dituding mencuri ratusan ribu ton gandum di wilayah yang mereka duduki.
Wakil Menteri Pertanian Ukraina, Taras Vysotskiy, mengatakan sebagian besar dari 1,5 juta gandum yang ada disimpan di wilayah yang diduduki kemungkinan juga telah diambil, (30/4/2022).
Baca: Curi Alat Pertanian Senilai Jutaan Dolar di Ukraina, Tentara Rusia Malah Kena Prank
Baca: Malu dengan Perang di Ukraina, Diplomat Senior Rusia Mengundurkan Diri
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Ukraina turut menuduh pasukan Rusia mencuri gandum.
Menurut kementerian itu, pencurian tersebut mengancam ketersediaan pasokan makanan di dunia saat ini.
Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solskyi mengatakan aksi pencurian ini meningkat selama dua pekan terakhir.
"Saya sendiri mendengar ini dari banyak pemilik lumbung di wilayah yang diduduki. Ini jelas sekali pencurian. Dan ini terjadi di segala tempat di wilayah yang diduduki," kata Solskyi dikutip dari Reuters.
Menurutnya, pencurian ini bisa mengganggu pasokan makanan di area yang saat ini tidak dikuasai.
"Panen gandum akan segera datang di wilayah selatan. Namun, para petani dalam situasi ini mungkin berkata, 'Inilah kunci-kunci traktornya, pergi dan ambil jika kalian menginginkannya'," kata dia.
Namun, Rusia membantah tudingan tersebut dan mengaku tidak tahu dari mana rumor pencurian itu berasal.
Baca: Presiden Polandia: Jika Ukraina Dikorbankan, Akan Jadi Bencana Besar bagi Barat
(Tribunnewswiki)
Baca berita lainnya tentang konflik Ukraina-Rusia di sini