Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Waduk Gunung Rowo adalah obyek wisata buatan berupa waduk yang terletak di Pati, Jawa Tengah.
Waduk Gunung Rowo berada di lereng Gunung Muria.
Waduk ini memiliki luas 320 hektare dengan daya tampung air sebanyak 5,5 meter kubik.
Waduk Gunung Rowo dibangun pada masa penjajahan Belanda sekitar tahun 1928.
Mulanya waduk Gunung Rowo berfungsi untuk mengairi sekirar 10.000 hektare sawah di Kecamatan Margorejo, Wedarijakasa, Tlogowungu, dan Pati.
Saat ini fungsi waduk tidak hanya sebagai pengairan saja, tetapi juga sebagai destinasi wisata masyarakat. (1)
Baca: Waduk Seloromo
Sejarah #
Menurut kisah yang beredar, nama Gunung Rowo berasal dari cerita perjalanan Sampokong (wali dari Cina) dan Raden Umar Said (Sunan Muria).
Kedua wali tersebut turun dari lokasi tanah yang akan didirikan masjid oleh Umar Said.
Keduanya kemudian berjalan ke arah barat.
Di dalam perjalanan kedua wali tersebut terdapat sebuah pohon bendo.
Raden Umar Said kemudian menyabda daun bendo tersebut menjadi wayang kulit yang bisa hidup semalam suntuk.
Akhirnya kedua wali tersebut berpisah, R. Umar Said berjalan ke arah barat menuju Gunung Muria.
Pada akhir hayatnya R. Umar Said dimakamkan di Gunung Muria, sedangkan Sampokong berjalan ke arah timur sampai ke Rembang.
Setelah itu tanah alami tersebut menjadi waduk yang sebelumnya terdapat ular gaib.
Masyarakat yang melihat hal tersebut melaporkannya ke Bupati Raden Ageng Mangku Kusumo (Bupati Pati).
Raden Ageng Mangku Kusumo kemudian mengadakan sayembara untuk membunuh ular tersebut.
Cucu dari Raden Hadi Sosro Kusumo Cendono dari Kudus yang bernama Moro Kesumo mengikuti sayembara tersebut.
Raden Moro Kesumo berani membunuh ular tersebut dengan menggunakan alat kurungan besi dan sebuah belati.
Raden Moro Kesumo masuk ke dalam kurungan besi, kemudian ular tersebut membelit kurungan tersebut.
Dari dalam kurungan Raden Moro Kesumo menusuki ular tersebut menggunakan belati.
Akhirnya ular gaib tersebut pun mati.
Kemudian Raden Moro Kesumo melapor kepada Raden Ageng Mangku Kusumo bahwa ular tersebut telah mati.
Raden Ageng Mangku Kusumo kemudian meninjau ke lokasi.
Setelah tiba ke lokasi ternyata darah ular gaib tersebut menjadi ular-ular kecil yang merata ditanah yang akan dibuat waduk.
Raden Ageng Mangku Kusumo memerintahkan agar ular-ular kecil tersebut bisa mati.
Akhirnya Raden Ageng Mangku Kusumo meminta gabah sebanyak 4 karung dengan sebuah bambu sepanjang 1 meter.
Tiap-tiap gabah disemburkan melalui bambu tersebut.
Setelah terkena semburan dari gabah tersebut, tumbuhlah padi-padi di sawah rowo.
Masyarakat sekitar mengambil padi-padi tersebut sehingga desa tersebut dinamakan Desa Rowo. (1)
Baca: Waduk Mulur
Lokasi #
Waduk Gunung Rowo terletak di Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Jarak Waduk Gunung Rowo dari pusat kota sekitar 15 km. (2)
Baca: Kabupaten Pati
Jam Operasional dan Harga Tiket #
Waduk Gunung Rowo buka pukul 08.00-18.00 WIB.
Untuk memasuki kawasan wisata Waduk Gunung Rowo, pengunjung membeli tiket Rp5.000 per orang. (3)
Pemanfaatan #
Waduk Gunung Rowo dimanfaatkan sebagai sarana penampungan air.
Waduk ini berfungsi juga sebagai tempat bagi penduduk setempat yang mempunyai mata pencaharian sebagai nelayan.
Penduduk setempat biasa menjala ikan di waduk ini.
Waduk Gunung Rowo hingga kini berkembang sebagai salah satu tempat tujuan wisata di kabupaten Pati.
Di sebelah timur waduk ini terdapat tanggul penahan air yang berfungsi sebagai jalan raya untuk kendaraan yang melintasi waduk. (2)
Baca: Waduk Cengklik
Fasilitas #
Terdapat beberapa fasilitas umum seperti warung wisata, perahu wisata, camping ground, toilet umum, dan spot foto menarik. (3)
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/YUSTICA)
| Nama Destinasi Wisata | Wdaduk Gunung Rowo |
|---|
| Lokasi | Desa Sitiluhur, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati, Jawa Tengah |
|---|
| Jenis | Pariwisata, obyek wisata |
|---|
Sumber :
1. tic.patikab.go.id
2. id.wikipedia.org
3. sikidang.com