TRIBUNNEWSWIKI.COM - Puasa Syawal merupakan puasa sunah yang dikerjakan umat Islam setelah sebulan melaksanakan puasa Ramadan.
Banyak keutamaan yang terdapat dalam puasa Syawal ini, di antaranya akan menggenapkan ganjaran berpuasa setahun penuh.
Hal itu seperti diterangkan dalam hadis yang dari Abu Ayyub yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari seperti berikut ini.
Abu Ayyub mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, "Siapa yang berpuasa bulan Ramadan kemudian diikutinya dengan enam hari Syawal maka ia seperti berpuasa sepajang masa." (H.R. Muslim).
Lalu, kapan hari puasa Syawal?.
Puasa Syawal merupakan puasa sunnah selama 6 hari yang dikerjakan pada bulan Syawal atau setelah Ramadan.
Anjuran melaksanakan ouasa Syawal tercantum dalam hadist Nabi Muhammad saw.
Nabi Muhammad saw. bersabda orang yang melaksanakan puasa Ramadan dan diikuti dengan puasa Syawal maka pahalanya sama dengan puasa selama satu tahun.
Berikut hadisnya sebagaimana dikutip dari laman Kemenag:
“Barang siapa berpuasa penuh di bulan Ramadhan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti ia berpuasa selama satu tahun.” (HR Muslim).
Baca: Bacaan Niat Puasa Syawal dalam Tulisan Arab dan Latin
Baca: Tips Menu Sahur dan Berbuka Puasa yang Sehat & Bergizi
Dosen Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta, Shidiq M.Ag., menyampaikan puasa Syawal dikerjakan selama enam hari.
Puasa Syawal bisa dikerjakan mulai tanggal 2 Syawal.
Sementara itu, pada 1 Syawal dilarang (haram) berpuasa karena merupakan hari raya Idulfitri.
Dengan demikian, puasa Syawal bisa dikerjakan mulai Selasa, 3 Mei, dan akan lebih baik jika dilakukan secara berturut selama enam hari mulai hari kedua Syawal.
Namun, jika merasa kesulitan, diperbolehkan tidak berurutan asalkan berpuasa sebanyak enam hari dan masih di bulan Syawal.
Bacaan niat puasa Syawal
Sebelum puasa, baca terlebih dulu niat puasa Syawal.
Berikut ini bacaan niat puasa Syawal
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal esok hari karena Allah SWT.”
Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.
Ia juga dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Syawal pada siang hari.
Berikut ini lafalnya :
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawwal hari ini karena Allah SWT.”
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews dengan judul Kapan Mulai Puasa Syawal? Ini Ketentuannya, Dilengkapi dengan Bacaan Niat Puasa Syawal