Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Hanami merupakan tradisi warga Jepang yang dilakukan setiap musim bunga sakura mekar.
Hanami berasal dari kata Hana Wo Miru yang memiliki arti "melihat bunga".
Tradisi ini biasanya dilakukan masyarakat Jepang sembari menggelar tikar di bawah pohon sakura.
Hampir mirip seperti piknik keluarga, berkumpul dan duduk bersama sembari menyatap makanan khas Jepang yakni Bento yang telah disiapkan.
Saat Hanami berlangsung, biasanya kelompok keluarga bisa dari sekolah, kantor, organisasi dan lainnya turut meminum sake bersama.
Tradisi ini biasanya dilakukan saat musim semi yang datang sekitar bulan April. Momen ini bertepatan dengan mekarnya bunga sakura.
Jadi, secara tak langsung, tradisi Hanami secara simbolik juga mengacu pada penyambutan musim semi, yang dianggap lumayan bersahabat untuk memulai segala aktivitas. Menyambut musim yang baik dengan kegembiraan.
Namun, momen bunga sakura hanya mekar antara 7-10 hari saja. Tetapi tetap menjadi momen yang ditunggu warga Jepang.
Sementara di Pulau Okinawa di daerah selatan Jepang, bunga sakura biasanya mekar terlebih dahulu karena udaranya lebih hangat.
Dari Sleatan, mekarnya sakura bergerak pelan menuju utara, dan biasanya berakhir di Hokkaido. Taman-taman untuk melakukan Hanami, tersebar di seluruh Jepang.
Osaka Castle di Osaka pun menjadi favorit warga Jepang, karena ada semacam puri yang dikelilingi taman dengan banyak pohon, mulai dari plum, cherry, hingga sakura.
Di Prefektur Tokyo, Gifu, Hyogo, Nara, sampai Osaka, warga juga mempunya lokasi favoritnya masing-masing.
Meski digelar setahun sekali, sampai saat ini, tradisi Hanami melekat kuat dalam benak orang Jepang. Esensi yang paling penting dari tradisi ini tidak lain adalah berkumpul dan menikmati momen kegembiraan bersama. (1)
Baca: Tradisi Kumi La Mwisho
Sejarah #
Tradisi ini sebenarnya bukan tradisi otentik Jpeang. Awalnya justru dipengaruhi kebiasaan raja-raja di China yang memang akrab dengan pohon-pohon di istananya.
Sekitar awal periode Heian di Jepang, sekitar abad ke-8, para raja pun turut menjadikan bunga sebagai objek keindahan di istana.
Termasuk akhirnya menjadikan bunga sakura sebagai sarana kontemplasi.
Pada era Raja Saga, tradisi ini terkenal dengan melakukan "melihat bunga" di Taman Shinsenen di Kyoto.
Kebiasaan Raja Saga inilah yang kemudian menjadi contoh dan menyebar ke seluruh masyarakat Jepang.
Namun, di sisi lain, tradisi Hanami di era sekarang juga memunculkan paradoks. Warga Jepang memang menikmati keindahan, sembari tanpa sadar menciptakan pemandangan tak elok dari sampah sisa makan dan minum yang berserakan.
Ketenangan ala raja-raja Jepang zaman dahulu kala saat melakukan Hanami juga bergeser. Anak-anak muda Jepang malah lebih memilih Hanami ditemani musik kencang, sembari minum sake sampai kadang terlalu mabuk. (1)
Baca: Tradisi Balik Kampung
Etika Melakukan Hanami #
Dilarang Menyalakan Api
Hal itu dilarang oleh hampir semua tempat hanami di Jepang. Selain menimbulkan ketidaknyamanan, namun juga ada kemungkinan menyebabkan kebakaran dalam skala besar.
Bawa Pulang Sampah
Meski sebagian besar tempat hanami dilengkap tong sampah, namun tak bisa menampung keseluruhan karena jumlah pengunjung yang terlalu banyak.
Bawalah pulang sampah dan buang di rumah jika melihat tong sampah di lokasi hanami telah penuh, agar kebersihan tetap terjaga.
Dilarang Mengambil Terlalu Banyak Ruang dari yang Diperlukan
Harap menghormati pengunjung lain dan tidak mengambil ruang yang lebih untuk kelompok, agar tidak mengganggu kenyamanan orang lain.
Dilarang Meletakkan Kursi Secara Langsung di Bawah Pohon
Akar pohon sakura umumnya terletak 30-60 cm di bawah permukaan tanah, lebih dangkal dibandingkan dengan pohon lain.
Oleh karena itu, akar-akarnya dapat rusak oleh kursi atau benda keras lainnya yang diletakkan terlalu dekat dengan batang pohon.
Dilarang Menyentuh Cabang Pohon
Cabang-cabang pohon sakura cukup lemah sehingga mudah patah dan rusak. Cabang tersebut juga rentan terkena penyakit yang membuat bunga-bunga dan dedaunan layu lebih awal dari biasanya.
Dilarang Membuang Jus atau Alkohol ke Tanah di Bawah Pohon
Karena bunga sakura sangat rentan, maka dilarang mencemari dan merusak akar pohon dengan sisa jus atau alkohol yang dibuang ke tanah sekitar akar.
Jangan Memutar Musik
Tidak diperbolehkan memutar musik terlalu keras dengan speaker saat hanami berlangsung. Hal ini dapat menimbulkan ketidaknyamanan terhadap pengunjung lainnya. (2)
Baca: Tradisi Chand Raat
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Anindya)
| Nama Tradisi | Hanami |
|---|
| Negara | Jepang |
|---|
| Waktu Pelaksanaan | Musim Semi (Sekitar Bulan April) |
|---|