TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kanselir Jerman Olaf Scholz mendesak Serbia dan Kosovo untuk kembali bertemu di meja perundingan agar bisa bergabung dengan Uni Eropa (UE)
Kata Schloz, perdamaian dan stabilitas adalah prasyarat yang wajib dipenuhi oleh kedua negara itu sebelum menjadi anggota UE.
Schloz sempat bertemu dengan Presiden Aleksandar Vucic dan Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti hari Rabu lalu, (4/5/2022).
Kosovo pernah menjadi salah satu provinsi di Serbia, kemudian menyatakan kemerdekaannya tahun 2008.
Namun, Serbia tidak mengakui kemerdekaan Kosovo dan terus memperlakukan Kosovo seolah masih menjadi wilayahnya.
Selama bertahun-tahun, Uni Eropa menjadi pihak penengah dalam konflik kedua negara itu.
"Saya berbicara dengan Vucic tentang pentingnya perkembangan perundingan yang akan menuju ke arah kesepakatan menyeluruh, dan semua kewajiban yang disepakati harus dipatuhi, langkah unilateral tidak berguna," kata Schloz setelah rapat dikutip dari Euronews.
Baca: Dulu Suap Petinggi Polri, Kini Maria Pauline Coba Suap Pemerintah Serbia untuk Gagalkan Ekstradiksi
Dia mengaku ingin berkontribusi dalam masuknya dua negara Balkan itu menjadi anggota UE.
"Prasyarat adanya perdamaian dan stabilitas di kawasan itu menjadi kesepakatan antara Belgrade dan Pristina."
Scholz mengaku senang bisa membantu menggelar pertemuan perundingan.
"Saya punya kesan bahwa kini ada keinginan kuat untuk bergerak maju."
Sementara itu, Vucic mengaku akan melakukan yang terbaik untuk melanjutkan perundingan yang mandek.
"Dialog dengan Pristina tidak mudah bagi kami, tetapi kami akan melakukan yang terbaik untuk mencapai kesepakatan, tetapi solusi-solusi itu tidak bisa hanya menjadi keinginan kami," kata Vucic.
Vucic mengaku telah berjanji kepada Scholz bahwa negaranya tidak akan menjadi "sumber masalah" di Bosnia-Herzegovina.
Baca: Ikuti Jejak Ukraina, Moldova dan Georgia Daftar Gabung Anggota Uni Eropa
(Tribunnewswiki)
Baca berita lainnya tentang Serbia dan Kosovo di sini