TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sisa-sisa kuil kuno untuk Zeus, atau dewa langit dalam mitologi Yunani kuno, ditemukan oleh para arkeolog di Semenanjung Sinai, Mesir.
Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengatakan, reruntuhan itu digali di Tell el-Farma, daerah arkeologi di barat laut semenanjung, sebagaimana dilansir Kompas.com dari Newsweek pada Rabu (27/4/2022).
Situs yang disebut juga sebagai Pelusium (nama masa lalunya), berasal dari peiode Firaun setelahnya.
Itu juga digunakan di Yunani-Romawi dan di zaman Bizantium dan membanggakan reruntuhan peninggalan yang berasal dari periode waktu Kristen dan Islam awal.
Menurut Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Kepurbakalaan Mesir, Mostafa Waziri, tim menggali reruntuhan melalui gerbang masuk kuil. Di tempat itu juga terlihat dua kolom granit besar yang jatuh.
Waziri mengatakan, gempa bumi kuno yang kuat menghancurkan gerbang.
Baca: Arkeolog Temukan Kerangka Balita dan Anjing di Pemakaman Kuno Berusia 2.000 Tahun
Sekretaris Jenderal mengatakan jenazah ditemukan di antara gereja peringatan yang terletak di situs arkeologi dan Benteng Pelusium.
Tim arkeolog juga menemukan beberapa blok granit yang kemungkinan telah membentuk satu set tangga bagi umat beriman untuk tiba di situs keagamaan.
Penggalian di sekitar situs dimulai pada awal 1900-an, ketika Jean Cledat - seorang ahli Mesir Kuno dari Perancis - menemukan prasasti dalam bahasa Yunani Kuno.
Prasasti tersebut membuktikan keberadaan kuil Zeus-Kasios. Kendati demikian, Cledat tidak mengungkap situs religi tersebut.
Kasios atau Casius merupakan nama keluarga Zeus, dengan nama yang berasal dari Cassion, dekat Pelusium atau Gunung Kasios yang disebut juga Jebel Aqra di Suriah, di perbatasan Turki.
Menurut Direktur Situs Arkeologi di Sinai, Hisham Hussein, prasasti yang ditemukan di wilayah itu menunjukkan bahwa kuil tersebut direnovasi oleh Hadrian.
Hadrian adalah kaisar Romawi dari 117 hingga 138. Dia dikenal antara lain karena membangun Tembok Hadrian, yang menandai batas utara Britannia.
Baca: 10 Penemuan Arkeolog Terbesar Sepanjang Tahun 2020, Ada Kerangka Mamut Berusia 20.000 Tahun
Hussein mengungkapkan, blok yang ditemukan akan dipelajari oleh para ahli dan survei fotogrametri akan dilakukan guna menentukan desain candi.
Reruntuhan tersebut merupakan yang terbaru dalam garis penemuan arkeologi yang telah dipublikasikan oleh pejabat di Kairo dalam beberapa tahun terakhir untuk menarik lebih banyak wisatawan ke Mesir.
Industri pariwisata negara lintas benua itu terpukul keras setelah gejolak yang mengikuti pemberontakan pada 2011 yang menggulingkan pemimpin lama negara itu, Hosni Mubarak.
Pandemi Covid-19 berikutnya dan invasi Rusia ke Ukraina telah menambah kesengsaraan pariwisata negara itu, mengingat banyaknya turis Rusia yang biasanya mengunjungi negara itu.
Baca: Kota Emas Mesir Kuno Usia 3.500 Tahun Akhirnya Ditemukan: Kota Kuno Terbesar yang Pernah Ditemukan
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Anindya)
Baca selengkapnya terkait arkeologi di sini