TRIBUNNEWSWIKI.COM - Rusia berhasil meraih kemenangan pertamanya di Donbas, Ukraina, setelah memukul mundur pasukan Ukraina dari Kota Kreminna, (19/4/2022).
Pasukan Rusia kini mulai bergerak ke pangkalan militer strategis Ukraina yang berada di Kota Kramatorsk.
Gubernur Luhansk, Sehiy Haiday, mengatakan tentara Ukraina meninggalkan Kreminna setelah mendapat serangan gencar dari Rusia.
Kata dia, serangan itu berasal dari semua arah. Kemenangan ini adalah kemenangan pertama Rusia sejak pertempuran di Donbas dimulai hari Senin lalu.
"Kreminna dikuasai oleh pasukan Rusia. Mereka telah memasuki kota itu," kata Haiday dikutip dari The Guardian.
"Para pejuang kami harus mundur." Namun, Haiday mengatakan pasukan Ukraina terus melawan tentara Rusia.
Menurut Haiday, saat ini belum diketahui jumlah warga sipil yang tewas akibat pertempuran.
"Kami punya jumlah resmi, sekitar 200 yang tewas, tetapi pada kenyataannya ada jauh lebih banyak."
Baca: Rusia Kerahkan 20.000 Tentara Asing dari Suriah & Libya untuk Bertempur di Donbas
Kata dia, ada "pertempuran di jalanan" yang terjadi, dan sebanyak empat orang ditembak oleh tentara Rusia ketika berusaha melarikan diri dengan mobil.
Kreminna yang berpenduduk sekitar 18.000 jiwa itu dilaporkan telah dihujani oleh serangan artileri Rusia.
Kota itu berada dekat dengan wilayah yang dikuasai oleh kelompok separatis pro-Rusia.
Kini pasukan Rusia bergerak perlahan ke Kota Sloviansk dan Kramatorsk.
Kerahkan 20.000 tentara asing
Rusia dilaporkan telah mengerahkan 20.000 tentara asing atau tentara bayaran dari Suriah, Libya, dan negara lainnya untuk bertempur di Donbas.
Namun, seorang pejabat Eropa mengatakan tentara tersebut tidak dilengkapi dengan senjata berat ataupun kendaraan lapis baja.
Baca: Zelenskiy: Ukraina Sudah Bisa Akhiri Perang jika Punya Semua Senjata yang Dibutuhkan
Baca: Beredar Video Kapal Perang Rusia Moskva Diduga Dihantam Rudal Ukraina sebelum Tenggelam
Diperkirakan jumlah tentara asing yang ikut dalam perang di Donbas berjumlah 10.000 hingga 20.000.
Hingga saat ini belum diketahui jumlah tentara asing dari Suriah, Libya, dan tentara yang direkrut oleh Grup Wagner, perusahaan tentara asing Rusia.
"Apa yang dapat saya katakan adalah kami melihat beberapa perpindahan dari area ini, Suriah dan Libya, ke Donbas yang ada wilayah timur, dan orang-orang ini umumnya digunakan untuk melawan pejuang Ukraina," kata pejabat itu dikutip dari The Guardian.
Menurut pejabat itu, tentara yang direkrut adalah para infantri dan tidak dibekali dengan kendaraan.
Grup Wagner dilaporkan telah mengerahkan sebagaian besar tentaranya yang telah bertempur di Libya ke Ukraina.
Bulan lalu intelijen militer Ukraina mengklaim Rusia telah membuat kesepakatan dengan pemimpin militer Libya, Khalifa Haftar, untuk mengirim prajurit Libya.
Para tentara itu akan membantu Rusia untuk merebut sebanyak mungkin wilayah Ukraina timur.
Baca: Mantan Presiden Ukraina: Negara Kami Membutuhkan Senjata, Senjata, dan Senjata!
(Tribunnewswiki)
Baca berita lainnya tentang konflik Ukraina-Rusia di sini