Rusia Blokir Google karena Dianggap Sebarkan Hoax Tentang Perang Ukraina

Regulator komunikasi Rusia telah memblokir Google News karena dianggap menyebarkan informasi hoax alias berita palsu soal operasi militer di Ukraina.


zoom-inlihat foto
ilustrasi-google-chrome.jpg
pixabay.com
Rusia Blokir Google karena Dianggap Sebarkan Hoax Tentang Perang Ukraina


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Regulator komunikasi Rusia, Roskomnadzor, telah memblokir Google News karena dianggap menyebarkan informasi hoax alias berita palsu tentang operasi militer di Ukraina.

Hal tersebut disampaikan oleh kantor berita Rusia Interfax pada Rabu, 23 Maret 2022.

Dikutip TribunnewsWiki dari Al Jazeera, Kamis (24/3/2022), Interfax mengatakan bahwa Roskomnadzor bertindak memblokir Google News atas permintaan dari kantor jaksa agung Rusia.

"Sumber berita online Amerika yang bersangkutan menyediakan akses ke berbagai publikasi dan materi yang berisi informasi yang tidak autentik dan penting bagi publik tentang jalannya operasi militer khusus di wilayah Ukraina," kata Interfax mengutip regulator itu.

Langkah tersebut dilakukan setelah Google mengatakan tidak akan membantu situs web, aplikasi, dan saluran YouTube menjual iklan di samping konten yang dianggap mengeksploitasi, mengabaikan, atau memaafkan konflik di Ukraina.

Baca: Google-nya Rusia, Yandex.ru, Diprediksi Bisa Bangkrut karena Terdampak Invasi

Baca: Jika Tak Ada Halangan, Presiden Rusia Vladimir Putin Bakal Hadiri KTT G20 di Indonesia

Raksasa teknologi tersebut juga awal bulan ini sempat mengumumkan bahwa akan berhenti menjual semua iklan online di Rusia.

Sementara itu, atas pemblokiran tersebut, Google menyebutkan bahwa beberapa warga di Rusia mulai mengalami kesulitan mengakses Google News.

"Kami telah mengonfirmasi bahwa beberapa orang mengalami kesulitan mengakses aplikasi dan situs web Google News di Rusia dan ini bukan karena masalah teknis di pihak kami," kata Google dalam sebuah pernyataan.

"Kami telah bekerja keras untuk menjaga agar layanan informasi seperti berita dapat diakses oleh orang-orang di Rusia selama mungkin."

Belinda Barnet, dosen senior di Swinburne University of Technology yang berspesialisasi dalam media dan teknologi digital, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa langkah tersebut konsisten dengan keinginan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengendalikan secara ketat narasi yang menjangkau warga Rusia.

"Dia belum terlalu berhasil mengendalikan narasi global – sebagian karena tindakan platform seperti Google memblokir outlet yang terkait dengan Kremlin – tetapi masih memiliki cengkeraman pada outlet media domestiknya sendiri," kata Barnet.

"Jadi platform media digital seperti Google adalah ancaman terhadap kontrol itu. Ini bukan kejutan," imbuhnya.

(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)

Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

  • Film - Ekspedisi Madewa (2006)

    Ekspedisi Madewa adalah sebuah film petualangan Indonesia yang
  • Film - Sampai Titik Terakhirmu

    Sampai Titik Terakhirmu adalah sebuah film drama romantis
  • Film - Tak Kenal Maka

    Tak Kenal Maka Taaruf adalah sebuah film drama
© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved