TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Polandia Andrzej Duda membandingkan serangan Rusia di Mariupol, Ukraina, dengan serangan di Warsawa, Polandia, pada masa Perang Dunia II.
Menurutnya, serangan Rusia mirip dengan serangan di Warsawa tahun 1944 yang dilakukan oleh pasukan Nazi Jerman.
Duda mengatakan Nazi pada saat itu mengebom rumah-rumah dan menewaskan warga sipil. "Tanpa ampun sama sekali," kata Duda dikutip dari Associated Press, (23/3/2022).
Polandia saat ini menerima banyak pengungsi Ukraina yang mengalami trauma setelah menyaksikan peristiwa mengerikan di negara mereka.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan per hari Selasa, (22/3/2022), diperkirakan sudah ada 3,5 juta warga Ukraina yang mengungsi ke luar negeri.
Ketika berkunjung ke Bulgaria, Duda membandingkan serangan Rusia terhadap sekolah, rumah sakit, dan target sipil lainnya dengan kejahatan yang dilakukan oleh Nazi ketika menduduki Polandia.
Baca: Pengungsi Ukraina: Tentara Rusia Menembaki Warga Sipil dengan Senapan Mesin
"Rekan sebangsa saya, warga Polandia, hari ini memandang Mariupol dan bekata, 'Tuhan' —mereka berkata disertai air mata—Mariupol mirip dengan Warsawa tahun 1944 ketika Nazi, Jerman yang dipimpin Hitler, dengan kejam mengebom rumah, menewaskan orang-orang, membunuh warga sipil dengan tanpa ampun sama sekali," kata Duda.
"Saat ini tentara Rusia berperilaku dengan sama persis. Para pemimpin Rusia berperilaku sama persis, seperti Hitler, seperti SS Jerman, seperti pilot Jerman dari tentara fasis pada masa Perang Dunia II."
Duda dilaporkan akan menjamu Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Warsawa pekan ini.
Sementara itu, beberapa pengungsi Ukraina menceritakan pengalamannya menyaksikan pengeboman yang dilakukan Rusia.
Salah satu dari mereka adalah adalah Viktoria Totse, seorang ibu berusia 39 tahun dari Mariupol yang mengungsi ke Polandia.
Baca: Rusia Merebut Kota Kherson, Jumlah Pengungsi Ukraina Tembus 1 Juta Orang
Baca: Tiongkok Bantah Kirimkan Senjata untuk Bantu Invasi Rusia ke Ukraina
"Selama lima hari terakhir pesawat [Rusia] terbang di atas kami tiap lima detik dan menjatuhkan bom di semua tempat," kata Totsen yang mengungsi bersama kedua anaknya.
Pengungsi dari Mykolaiv bernama Natalia Shabadash, 45, menceritakan bagaiman sebuah roket Rusia meledak hanya dalam jarak 500 meter dari rumahnya.
"Saat itu sangat menyeramkan, inilah alasan kami memutuskan meninggalkan rumah kami," kata Shabadash.
Menurut badan PBB yang mengurusi pengungsian, UNHCR, Polandia masih menjadi negara utama yang dituju oleh pengungsi Ukraina.
Di Polandia terdapat lebih dari 2,1 pengungsi. Di belakang negara itu ada Romania dengan 540.000 dan Moldova dengan lebih dari 367.000 pengungsi.
Slovakia dan Hongaria juga dilaporkan menerima pengungsi dari Ukraina.
Organisasi Internasional untuk Migrasi memperkirakan sebanyak 6,5 juta warga Ukraina telantar di engaranya sendiri.
Baca: Jokowi Sebut Invasi Rusia ke Ukraina Buat Pusing Semua Negara
Baca: Diminta Mengecam Invasi Rusia ke Ukraina, Dubes China: Jangan Naif
(Tribunnewswiki)
Baca berita lainnya tentang konflik Ukraina-Rusia di sini