TRIBUNNEWSWIKI.COM - Terduga teroris yang berprofesi sebagai dokter bernama Sunardi ditembak mati oleh Detasemen Khusus 88 (Densus 88) Antiteror Polri di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Rabu, (9/3/2022) malam.
Dokter Sunardi terpaksa ditembak karena melakukan perlawanan ketika hendak ditangkap oleh Densus 88.
Tersangka teroris tersebut ditangkap di Jalan Bekonang-Sukoharjo, Dukuh Cendono, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, pada Rabu, pukul 21.15 WIB.
"Pada saat dilakukan penangkapan pada saudara SU, saudara SU melakukan perlawanan terhadap petugas secara agresif yaitu dengan menabrakan mobilnya ke arah petugas yang sedang menghentikan tersangka," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, pada Kamis (10/3/2022), dikutip TribunnewsWiki laman Humas Polri.
"Tersangka menggoyangkan stir ke kanan ke kiri atau gerakan zig zag yang tujuannya untuk menjatuhkan petugas. Kemudian menabrak kendaraan masyarakat yang melintas."
"Dikarenakan situasi yang dapat membahayakan jiwa petugas dan masyarakat, sehingga petugas melakukan upaya paksa tindakan tegas terukur dengan melumpuhkan tersangka dan mengenai di daerah punggung atas dan bagian pinggul kanan bawah," ujar Ramadhan.
Baca: Dokter Sunardi
Baca: Densus 88 Ungkap Alasan Lumpuhkan Terduga Teroris Dokter SU di Sukoharjo hingga Akhirnya Tewas
Profil Dokter Sunardi
Dikutip TribunnewsWiki dari berbagai sumber, Sunardi adalah seorang dokter di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pria berusia 54 tahun itu merupakan warga Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo.
Dokter Sunardi membuka praktik di rumahnya sendiri.
Di rumahnya, tercantum sebuah plakat yang menunjukan jam praktik buka pukul 06.00-08.00 WIB dan pukul 17.00-20.00 WIB.
Sunardi diketahui merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah.
Dekan Fakultas Kedokteran UNS, Reviono, berujar bahwa yang bersangkutan memang tercatat sebagai mahasiswa angkatan 1986 dan disumpah dokter pada tahun 1994.
"Dia lulus program studi S1 tahun 1990, dan lulus profesi pada tahun 1994," kata Reviono kepada wartawan, pada Jumat, (11/3/2022).
Anggota IDI Sukoharjo
Dokter Sunardi ternyata tercatat sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo.
Ketua IDI Sukoharjo dr Arif Budi Satria membenarkan hal tersebut.
Arifmengatakan bahwa dokter Sunardi sering menggratiskan para pasiennya lantaran ia membuka praktik untuk kegiatan sosial.
"Betul, beliau dokter umum masih aktif. Beliau berpraktik untuk sosial, banyak yang digratiskan oleh beliau," kata Arif kepada wartawan, pada Kamis (10/3/2022).
Arif mengaku bahwa ia tidak terlalu mengenal sosok Sunardi secara pribadi.