TRIBUNNEWSWIKI.COM - Taliban dilaporkan telah menahan beberapa warga negara Inggris dan satu warga negara Amerika Serikat (AS).
Pemerintah Inggris mengonfirmasi penahanan ini, tetapi menolak mengungkap identitas mereka.
Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan AS tengah berupaya membebaskan warganya yang ditahan.
Namun, dia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut karena persoalan itu dianggap sensitif.
Hingga kini belum diketahui identitas dari satu warga AS dan setidaknya empat warga Inggris yang ditahan.
Selain itu, juga tidak jelas ada berapa orang yang telah ditahan oleh Taliban di Afganistan.
Dilansir dari Associated Press, (19/2/2022), salah satu dari tahanan itu adalah seorang pebisnis bernama Peter Jouvenal yang dibawa Taliban tanggal 13 Desember lalu.
Baca: Dikenal Tertutup, Pemimpin Tertinggi Taliban Haibatullah Akhundzada Akhirnya Muncul di Depan Publik
Baca: Taliban Nunggak Bayar Listrik, Kabul Terancam Gelap Gulita
Istrinya, Hassina Syed, mengatakan Jouvenal saat itu sedang di Afganistan untuk urusan bisnis, salah satunya investasi pertambangan lithium.
Syed menyebut suaminya pergi sendirian dan tidak memiliki kaitan dengan tahanan lainnya.
Jouvenal pernah menjadi kameramen ketika Uni Soviet menginvasi Afganistan tahun 1980-an.
Dia bisa bercakap-cakap dalam dua bahasa resmi Afganistan dan pernah melakukan rapat dengan Kementerian Pertambangan Taliban sebelum ditahan.
Tidak ada dakwaan yang diajukan. Jouvenal sendiri sering berhubungan dengan pihak Taliban untuk memastikan bahwa mereka mengetahui aktivitas yang dilakukannya.
Pada pertengahan tahun 2000-an Jouvenal memiliki restoran bernama Gandamak Restaurant dan penginapan di Kabul.
Baca: Demo Tolak Larangan Remaja Putri Sekolah, Seorang Wanita Didorong Anggota Taliban, Jurnalis Dipukul
Resto dan penginapan miliknya dikenal luas oleh para jurnalis yang pergi ke Afganistan saat ada invasi yang menggulingkan pemerintahan Taliban tahun 2001.
Sementara itu, hingga kini Taliban belum buka suara tentang penahanan tersebut.
Kantor Kemenlu Inggris mengatakan tengah berunding dengan pihak Taliban mengenai penahanan itu.
"Pejabat Inggris telah menyampaikan penahanan ini kepada Taliban dalam setiap kesempatan, termasuk ketika delegasi pergi ke Kabul pekan lalu," demikian pernyataan Kantor Kemenlu Inggris pekan lalu.
Menurut sejumlah sumber, setidaknya ada dua tahanan yang diduga mengevakuasi warga Afganistan secara diam-diam.
Sumber tersebut memilih berbicara secara anomim karena ini adalah hal yang sensitif.
Taliban telah menegaskan bahwa warga Afganistan tidak bisa meninggalkan negara itu tanpa dibekali cukup dokumen.
Baca: Sebulan Dikuasai Taliban, Afghanistan Panen Masalah, dari Perekonomian hingga Krisis Pangan
Baca: Beredar Isu Perpecahan Internal Taliban, Mullah Baradar Dikabarkan Tewas dalam Baku Tembak
(Tribunnewswiki)
Baca berita lainnya tentang Afganistan di sini