Kemenkes Ungkap 2,4 Juta Orang Harus Ulangi Vaksinasi Dosis 1, Apa Alasannya?

Sebanyak 2,4 juuta orang yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis 1 harus mengulangi lagi, hal itu disampaikan oleh Siti Nadia Tarmizi.


zoom-inlihat foto
Salah-satu-warga-Cempaka-Putih-sedang-menerima-vaksin-booster.jpg
Kompas.com/REZA AGUSTIAN
ILUSTRASI - Vaksinasi Covid-19.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksinasi dosis 1 pada 2,4 juta orang di seluruh Indonesia dianggap hangus dan harus diulang.

"Ada 2,4 juta (penerima vaksin Covid-19 dosis pertama yang harus mengulang)," ujar Nadia seperti dilansir oleh Kompas.com, Jumat (18/2/2022).

Nadia mengungkapkan dari hasil studi yang dilakukan, seseorang yang tidak segera mendapatkan vaksinasi dosis 2 setelah 6 bulan menerima dosis 1 maka akan mempengaruhi efikasi vaksin yang diterima.

Efikasi vaksin merupakan tingkat kemanjuran vaksin dalam melawan suatu penyakit pada orang yang sudah divaksinasi saat tahap uji klinis.

"Ini kan ada studi yang mengatakan setelah 6 bulan terjadi penurunan efikasi vaksin, apalagi kalau hanya dosis 1 kan masih 50 persen efikasinya," sambungnya.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi M Epid
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi M Epid (Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy)

Baca: Solusi Jika Terlambat Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua

Oleh karena itu, demi mendapatkan efikasi yang seharusnya, mereka dihimbau untuk mengulang vaksinasi dosis pertama.

Orang-orang yang memiliki kondisi tersebut disebut "sasaran drop out".

Hal tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor SR.02.06/II/921/2022 tentang Pemberian Vaksinasi Covid-19 bagi Sasaran yang Drop Out.

Dari data Dashboard Vaksinasi Kemenkes, setidaknya ada 189.307.384 orang yang sudah mendapatkan dosis pertama.

Namun, dengan adanya 2,4 juta orang yang disebut Nadia, secara otomatis beban vaksinasi akan kembali bertambah.

Kendati begitu, Nadia menegaskan pemerintah tidak akan memperpanjang target vaksinasi nasional yang telah ditetapkan pada bulan Juni tahun ini.

Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin Moderna untuk melawan COVID-19 di pusat vaksinasi di Asuncion, pada 6 Juli 2021.
Seorang petugas kesehatan menyiapkan dosis vaksin Moderna untuk melawan COVID-19 di pusat vaksinasi di Asuncion, pada 6 Juli 2021. (NORBERTO DUARTE / AFP)

Baca: Hadapi Lonjakan Kasus Omicron, Hong Kong Mulai Memvaksin Balita Umur 3 Tahun

"Enggak (diperpanjang), kita akan selesai pada Juni 2022 atau setidaknya 70 persen seluruh sasaran sudah dapat dosis kedua," ujarnya.

Dari hasil evaluasi yang dilakukan Kemenkes, Nadia mengungkapkan selama ini mayoritas masyarakat menunda mendapatkan vaksinasi dosis 2 dikarenakan alasan yang bersifat pribadi.

"Ada yang tidak mau karena merasa tidak berisiko terhadap Covid, ada yang takut dengan efek samping," ungkapnya.

Namun, Nadia juga menjelaskan tidak ada alasan akibat ketidaktersediaan stok vaksin di daerah-daerah.

Stok vaksin tambahan yang diperlukan bagi sasaran drop out tetap aman.

"(Cadangan vaksin) Aman," kata Nadia.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUAN)

Baca lengkap soal Covid-19 di sini





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved