
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pemerintah sangat berhati-hati dalam menerapkan kebijakan karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
Luhut berujar, ketika beberapa negara dunia sudah menerapkan bebas karantina untuk masuk ke negaranya masing-masing, pemerintah Indonesia masih akan tetap menerapkan kebijakan karantina bagi PPLN.
Jika sebelumnya masa karantina PPLN adalah selama 5 hari, kata Luhut, mulai minggu depan waktu karantina bagi PPLN baik itu warga negara asing (WNA) atau warga negara Indonesia (WNI) akan berkurang menjadi tiga hari.
Namun, Luhut menjelaskan bahwa kebijakan tersebut berlaku hanya untuk mereka yang sudah mendapat vaksin dosis ketiga atau booster.
"Mulai minggu depan PPLN baik WNA dan WNI yang telah melakukan booster lama karantina dapat berkurang menjadi tiga hari dengan syarat di antaranya tetap melakukan entry dan exit tes PCR," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin (14/2/2022).
"Exit PCR dilakukan di hari ketiga di pagi hari dan PPLN dapat keluar ketika hasil negatif keluar. PCR tes ini bisa cuma beberapa jam," imbuhnya.

Baca: Luhut: Kalau Anda Punya Komorbid, tapi Belum Divaksin, Hati-Hati Bisa Checkout
Baca: Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut menuturkan bahwa PPLN yang sudah selesai menjalani karantina selama 3 hari diimbau untuk tetap melakukan tes PCR mandiri di hari kelima sejak kedatangannya dan juga melaporkan kondisi kesehatan kepada puskesmas atau faskes terdekat.
Dikatakan Luhut, apabila situasi terus membaik, pemerintah berencana pada 1 Maret hari karantina akan diturunkan menjadi 3 hari untuk seluruh PPLN.
"Lalu jika situasi terus membaik dan vaksinasi terus meningkat, tidak tertutup kemungkinan pada 1 April atau sebelum 1 April PPLN tidak akan lagi menerapakn karantina terpusat bagi para PPLN," ujar Luhut.
"Namun sekali lagi ini bergantung pada situasi pandemi dan supaya kita mengendalikan penyebaran kasus," kata Luhut
(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)
Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini
80 Persen Penduduk Tiongkok Disebut Sudah Pernah Terkena Covid-19 |
![]() |
---|
Tiongkok Akui dalam 5 Pekan Ada 60.000 Orang Meninggal karena Covid-19 |
![]() |
---|
Subvarian XBB.1.5 Menyebar, WHO Anjurkan Pelaku Perjalanan Gunakan Masker |
![]() |
---|
Tiongkok: Puncak Kasus Covid-19 Sudah Terlewati di Beberapa Wilayah |
![]() |
---|
PPKM Dicabut, Epidemiolog Ingatkan Potensi Kasus Covid-19 Melonjak Lagi |
![]() |
---|