Kemenkes Sebut Jumlah Pasien Covid-19 di RS Relatif Masih Rendah Kendati Kasus Harian Tinggi

Kasus positif Covid-19 di Indonesia terus mengalami kenaikan bahkan hingga tembus 140.000 kasus.


zoom-inlihat foto
SHUTTERSTOCKOrpheus-FXds.jpg
SHUTTERSTOCK/Orpheus FX
Ilustrasi varian baru virus corona, mutasi virus corona.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kementerian Kesehatan mengatakan jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit (RS) di tanah air terhitung masih rendah kendati kasus harian Covid-19 mengalami kenaikan.

Dikutip dari Kompas.com, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan rendahnya angka keterisian di rumah sakit menjadi indikator bahwa kasus kesakitan dan kematian akibat Covid-19 varian Omicron rendah.

"Dari data yang kita miliki, meski secara tren kenaikan kasus varian Omicron ini ada kemiripan dengan Delta, namun angka keterisian tempat tidur rumah sakit jauh lebih landai,” ujar Nadia, seperti dilansir oleh Kompas.com melalui situs Kemenkes, Sabtu (5/2/2022).

Nadia menjelaskan angka keterisian rumah atau atau bed occupancy ratio (BOR) di tanah air masih berada di ambang batas aman.

Hingga Jumat (4/2/2022) kemarin, angka BOR nasional berada di angka 20 persen atau sekitar 16.712 pasien yang dirawat dari 80.344 tempat tidur yang ada khusus untuk penanganan Covid-19.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi M Epid
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi M Epid (Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy)

Baca: Indonesia Masuki Gelombang Ketiga Covid-19, Kasus Aktif Meroket 140 Ribu, IDI : Masih Belum Puncak

Bahkan, jumlah tempat tidur perawatan khusus pasien Covid-19 masih dapat ditambah lebih banyak lagi jika dibutuhkan.

"Rata-rata pasien yang dirawat di rumah sakit saat ini juga tidak bergejala dan gejala ringan," imbuhnya.

Meski begitu, ia tetap meminta kepada seluruh masyarakat yang positif Covid-19 namun tidak bergejala ataupun bergejala ringan tidak perlu datang ke rumah sakit.

Mereka cukup melakukan isolasi mandiri di rumah atau isolasi terpusat.

Tak hanya itu, mereka juga bisa memanfaatkan layanan telemedisin jika bersedia ataupun melapor ke puskesmas terdekat.

"Dengan demikian kita dapat mengurangi beban rumah sakit dan tenaga kesehatan, serta membantu menyelamatkan orang lain yang memiliki gejala sedang hingga kritis,” papar Nadia.

Ilustrasi pasien Covid-19.
Ilustrasi pasien Covid-19. (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Baca: Covid-19 Kembali Meningkat, Fatwa MUI : Salat Jumat Boleh Diganti Salat Zuhur

Tak lupa, Nadia juga menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan secara ketat.

Lebih jauh, ia juga mengatakan pemerintah akan terus mendorong program vaksinasi dosis lengkap bagi kelompok rentan dan pemberian dosis ketiga guna mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di tanah air.

"Meski jumlah kasus meningkat dan keterisian rumah sakit dapat terkendali, namun menekan jumlah infeksi Covid-19 akan menjaga fasilitas layanan kesehatan tetap memadai,” kata Nadia.

Di sisi lain, berdasarkan Data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 pada Jumat (4/2/2022) tercatat mengalami peningkatan sebanyak 32.211 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam.

Penamabahan itu membuat total kasus Covid-19 di Indonesia hingga saat ini mencapai angka 4.446.694, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo tepatnya pada 2 Maret 2020 lalu.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUAN)

Baca lengkap soal Covid-19 di sini





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved