TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pemerintah Indonesia mencatat kenaikan kasus varian Omicron yang signifikan beberapa waktu terakhir.
Bahkan diperkirakan puncak gelombang Omicron di Indonesia terjadi akhir bulan ini.
Puncak badai varian baru tersebut, diprediksi lebih besar dua sampai tiga kali dibandingkan puncak gelombang varian Delta.
“Jadi kalau puncaknya kita dulu pernah 57 ribu kasus per hari, kita mesti siap-siap dan hati-hati dan waspada. Tidak perlu kaget kalau melihat di negara-negara lain itu bisa dua kali sampai tiga kali di atas puncak Delta,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadiki, seperti dikutip dari keterangan resmi, Selasa (1/2/2022).
Budi mengatakan, beberapa negara tengah menghadapi gelombang Omicron.
Kemudian, meski presentase kasus aktif di bawah varian Delta, namun secara nominal jumlah orang yang masuk rumah sakit lebih tinggi dari varian Delta.
Kenaikan kasus tersebut, salah satunya disebabkan adanya peningkatan testing dan tracing oleh pemerintah sebagai bentuk usaha deteksi dini.
Secara terpisah, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, terjadi kenaikan positivity rate dalam seminggu terakhir.
“Positivity rate mingguan kita ada kenaikan sebesar 3,65 persen. Hal ini selain seiring dengan kenaikan kasus konfirmasi, tapi juga sejalan dengan ditingkatkannya angka testing dan tracing,” ujar Nadia.
Baca: Covid-19 Varian Omicron
Baca: Luhut: Jika Anda Belum Vaksin, Bakal Jadi Sasaran Omicron
Lebih lanjut, Budi mengimbau masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 tapi tidak bergejala, bergejala ringan, atau bergejala sedang, dapat melakukan isolasi mandiri di rumah.
“Misalnya terkena tanpa gejala atau ada batuk, pilek sedikit, demam sedikit tapi saturasinya masih di atas 94-95 persen, dirawat saja di rumah. Biar rumah sakit diberikan untuk orang-orang memang yang membutuhkannya,” tutur dia.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengeluarkan syarat klinis dan syarat rumah bagi pasien terkonfirmasi positif Covid-19, terutama jika diduga terinfeksi varian Omicron.
Menkes Budi Gunadi Sadikin memperingatkan puncak Omicron di Indonesia 2-3 kali lebih banyak daripada Delta.
Maka, masyarakat diimbau untuk waspada dan senantiasa mematuhi protokol kesehatan yang ada.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)
SIMAK ARTIKEL SEPUTAR OMICRON DI SINI