TRIBUNNEWSWIKI.COM - Merek fashion lokal Katonvie resmi menyapa konsumen Indonesia dengan koleksi scarf yang dicetak dua sisi dengan teknologi duplex print.
Diketahui, duplex print adalah teknologi printing pertama di Indonesia yang dapat menghasilkan printing di kedua sisi kain dengan warna-warna yang vibrant.
Acara peluncuran yang berupa private viewing bersama KawanVie (sebutan untuk teman atau pelanggan Katonvie) di The Veranda Lebak Bulus, 9 Desember 2021 yang lalu dihadiri sederetan artis Indonesia.
Seperti Indi Barends, Yacko, Izabel Yahya, dan lainnya.
Selain itu, dalam Katonvie ingin menyoroti pentingnya memiliki pilihan sebagai seorang perempuan serta pentingnya perempuan Indonesia untuk saling mendukung satu sama lain di kehidupan sehari-hari dalam menjalani berbagai pilihan itu.
"Saya sangat bersyukur atas peluncuran brand scarf pertama kami. Melalui Katonvie, kami berusaha menerjemahkan kumpylan kisah yang luar biasa ke scarf," ungkap Anthony Lim, Owner Katonvie.
"Tidak jarang kita hanya terpaku pada keakuan diri dalam sebuah kisah kehidupan, namun pada dasarnya akan selalu ada dua sisi dari setiap kisah. Saya berharap kumpulan kisah yang tertuang dalam Katonvie dapat menggambarkan keanekaragaman dan merayakan pilihan-pilihan yang tersedia dalam hidup kita," tambahnya.
Katonvie sendiri adalah sebuah merek yang sangat personal bagi Anthony dikarenakan sebagian besar terinspirasi dari dinamika keluarganya oleh seorang ibu dan tiga saudara perempuan yang beprestasi dalam bidang berbeda-beda.
Nama Katonvie pun diambil dari nama mereka yaitu elisKA, Tony, Nansih, VIna, dan Elvania.
Benang merah kekeluargaan dan nilai kesetaraan gender ini pun diharapkan dapat mendukung Katonvie untuk menjadi lebih relevan kepada masyarakat Indonesia terlepas dari latar belakangnya.
Dari Aspirasi Perempuan dalam Kehidupan Sehari-hari
Sebagai sebuah merek fashion lokal, Katonvie memiliki visi besar untuk membantu menyuarakan kisah terbaik dari individu-individu yang menginspirasi, khususnya para perempuan Indonesia, kepada masyarakat luas dengan harapan dapat memperdalam pemahaman antar mausia dan mengadvokasi pola hidup yang lebih damai.
Katonvie juga beraspirasi untuk menjadi ruang aman untuk berekspresi bagi mereka yang mungkin selama ini merasa sulit untuk menyuarakan ceritanya dalam kehidupan sehari-hari.
Persona yang ingin dibangun Katonvie berlandaskan pada tiga pilar utama, yaitu empowering, sisterhood, dan one of a kind.
Ke depannya, melalui ketiga pilar itu, audiens dapat merasakan bahwa Katonvie sepenuhnya paham akan pentingnya memiliki pilihan dalam kehidupan sehari-hari.
Katonvie dapat dianggap sebagai saudara perempuan yang dapat dipercaya dan diandalkan bagi para audiensnya, serta Katonvie dapat mencerminkan seseorang yang relevan, menarik, seru, dan apa adanya.
Kolaborasi dengan kurator dan seniman lokal berbakat
Dalam peluncuran merek sekaligus koleksi pertamanya, Katonvie berkolaborasi dengan kurator serta seniman lokal yang sangat berbakat.
Yaitu Ika Vantiani dan Diva Meshia Arif.
Ika Vantiani adalah seniman, kurator, dan perajin Indonesia. Karya-karyanya mengeksplorasi gagasan menjadi seorang perempuan di masyarakat saat ini dengan jalinan antara media dan pola konsumsi.
Ika menggunakan disiplin kolase dan mengembangkannya menjadi workshop, instalasi, dan seni jalanan.
Berikut adalah berbagai proyek seni ketika Ika Vantiani pernah terlibat di dalamnya baik sebagai seniman atau kurator: WANITA: Artivisme Perempuan Jakarta! (2015), IKAT/eCut fringe events (2017), Art Jog (2018), The Creative Freedom Creative (2018-2019), Biennale Jogja (2019), Humanityouth Festival (2020), dan masih banyak lagi.
Sementara itu, Diva Meshia Arif adalah seniman berbasis di Jakarta, ia bekerja sebagai ilustrator lepas dan direktur kreatif, spesialisasi ilustrasi botani dan semi-realistis.
Diva kebanyakan menggunakan pensil, cat air, tinta, dan spidol dalam karyanya, terutama saat meniru pola dan warna rumit yang ditemukan di alam.
Karya-karyanya telah dipamerkan di New York, Kota Ho Chi Minh, dan Singapura. Diva juga merupakan anggota aktif IDSBA (Masyarakat Seniman Botani Indonesia).
Koleksi scarf pertama bertajuk DUA SUA
Koleksi pertama Katonvie diawali dengan koleksi bertajuk DUA SUA.
DUA SUA dipilih sebagai nama karena koleksi ini berangkat dari kata Dua dan Sua dalam Bahasa Indonesia yang selain untuk mendeskripsikan produk scarf dengan dua sisi yang berbeda juga mengangkat tentang banyak sisi sosok perempuan itu sendiri.
Sisi-sisi tersebutu bertemu dan berdampingan menyatu dengan selaras walaupun seringkali berlawanan.
Berikut merupakan hal-hal dalam kehidupan seorang perempuan yang acap kali dipertanyakan dan digunakan untuk menilai, memvalidasi, ataupun menolak pilihan-pilihan yang diambil oleh perempuan dalam hidup mereka jika tidak mengikuti norma masyarakat yang dianggap umum.
Ini merupakan realita sehari-hari seorang perempuan di masyarakat.
- STATUS (Lajang dan Menikah)
Dengan atau tanpa pasangan dalam kehidupannya, seorang perempuan adalah diri yang utuh dan mereka berhak merayakannya terlepas dari apapun status hubungan yang mereka pilih.
- PROFESI (Ibu rumah tangga dan Wanita Karier)
Keputusan seorang perempuan untuk menjadi ibu rumah tangga atau wanita karier, atau bahkan menjadi keduanya sekaligus sebenarnya menunjukkan betapa kuatnya perempuan dalam pilihan profesi apa pun yang mereka pilih.
- PERAN (Pemimpin dan Pendukung)
Jadilah saudari bagi satu sama lain, baik bagi perempuan yang memilih posisi di depan maupun di belakang.
Karena apapun peran yang dilakukan oeh perempuan dalam hidupnya, mereka membutuhkan dukungan yang sama besarnya.
- PEKERJA (Multitasker dan Single Tasker)
Ritme dan cara kerja setiap perempuan berbeda-beda.
Ada yang mahir melakukan tugas ganda, dan ada yang memilih untuk hanya fokus pada satu bidang saja.
Yang paling penting mereka semua menikmati prosesnya dan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan dari orang-orang di sekitarnya.
- KEIBUAN (Menjadi seorang ibu dan Tidak)
Naluri untuk merawat dimiliki oleh setiap perempuan, tanpa harus dikaitkan dengan kemampuan dan keinginan mereka untuk melahirkan dan menyusui.
Merawat diri sendiri maupun buah hati sama pentingnya bagi seorang perempuan dan ini membuat posisi mereka seringkali diletakkan sebagai perekat dalam hubungan dengan orang-orang di sekitarnya.
DUA SUA juga memiliki makna tersendiri, dua artinya dua, sua artinya bertemu dalam bahasa Indonesia.
Singkatnya adalah pertemuan di tengah antara dua pihak.
Pendekatan ini menggunakan kata kerja dalam bahasa Indonesia yang juga berarti sesuatu yang ditempatkan berdampingan dan bergerak bersama secara harmonis.
Dalam koleksi DUA SUA, ada lima scarf yang menggunakan visual tanaman asli Indonesia untuk mengangkat 5 hal di atas.
- SANDING (STATUS) Bersebelahan
Saatnya untuk keluar dari garis waktu yang ditentukan oleh orang lain, perempuan bisa hidup dengan jalannya masing-masing sebagai pribadi yang utuh.
- LARAS (PROFESI) Harmoni
Apapun labelnya, pekerjaan adalah pekerjaan, dan kontribusi perempuan selalu memiliki nilai apapun yang mereka lakukan membangun keseimbangan harmoni yang sempurna untuk dirinya dan sekitarnya.
- IRING (PERAN) Iringan
Kepemimpinan yang baik datang dengan dukungan orang lain, begitu pula kekuatan dalam peran apapun yang perempuan lakukan, kekuatan itu selalu ada.
- BAUR (PEKERJA) Berbaur
Dukung perempuan dalam apapun yang mereka lakuan.
Banyak yang akan menuai manfaatnya terutama versi terbaik dalam diri mereka sendiri.
- LEKAT (KEIBUAN) Melekat
Kemampuan memupuk tertanam dalam naluri perempuan, namun tidak menjadi penentu nilai mereka, membatasi segala kemungkinan dan menghalangi setiap peluang.
Untuk mempermudah akses bagi konsumen, Katonvie kini hadir secara offline maupun online.
Terdapat booth Katonvie lengkap dengan produk-produknya di Astha District Jakarta Selatan hingga 9 Januari 2022.
Konsumen dapat merasakan langsung kisah terbaik Katonvie dan jika belum sempat ke booth-nya, konsumen dapat mengakses toko online Katonive di Shopee maupun Instagram.
(Tribunnewswiki.com/Natalia Bulan R P)
Baca artikel lainnya terkait Fashion selengkapnya di sini