Mengenal Demensia, Kondisi yang Diduga Jadi Penyebab Pengemudi Mercy Lawan Arah di Tol JORR

Demensia adalah suatu kondisi di mana hilangnya fungsi kognitif seperti berpikir, mengingat, dan bernalar.


zoom-inlihat foto
Mobil-Mercy-lawan-arah.jpg
via Kompas.com
Sebuah mobil Mercedes-Benz E300 melawan arah di jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road/JORR), Sabtu (27/11/2021) pukul 17.00 WIB.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Jagat dunia maya dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan Mobil Mercedes-Benz E300 dengan nomor kendaraan B1125 KAD melawan arah di jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road/JORR) pada Sabtu (27/11/2021).

Belakangan diketahui bahwa mobil Mercy hitam tersebut dikendarai oleh seorang pria yang sudah berusia tua, yakni MSD usia 66 tahun.

Sopir lanjut usia (lansia) tersebut diduga mengalami Demensia.

Hal ini diungkapkan oleh Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono.

"Sementara dugaan info awal yang bersangkutan dalam kondisi demensia, atau menurunnya kondisi kemampuan berpikir dan mengingat," kata Argo saat dihubungi, Minggu (28/11/2021), seperti dikutip dari Kompas.com.

Baca: Mobil Mercy Lawan Arah di Tol JORR Dikendarai Kakek Usia 66 Tahun, Diduga Idap Demensia

Baca: Lawan Arah, Mobil Mercy di Tol JORR Tabrak Dua Kendaraan

Lantas, apa itu demensia?

Melansir TribunnewsWiki, demensia adalah suatu kondisi di mana hilangnya fungsi kognitif seperti berpikir, mengingat, dan bernalar.

Fungsi-fungsi ini termasuk memori, keterampilan bahasa, persepsi visual, pemecahan masalah, manajemen diri, dan kemampuan untuk fokus.

Demensia bukanlah sebuah penyakit, namun merupakan suatu gejala yang disebabkan oleh penyakit atau kelainan pada otak.

Demensia ditandai dengan terganggunya mental seseorang yang menyebabkan gangguan berpikir dan hilang ingatan.

Demensia juga dapat menyebabkan perubahan sifat dan perilaku seseorang.

Jika tidak segera ditangani, gejala demensia akan menjadi semakin buruk dan mengganggu kegiatan keseharian seseorang.

Demensia hanya dapat disembuhkan jika penyakit penyebabnya dapat disembuhkan.

Sebagai contoh, apabila terjadi akibat penyalahgunaan zat terlarang, demensia dapat dipulihkan dengan penderita berhenti mengonsumsi obat terlarang atau alkohol.

Baca: Demensia

Penyebab

Demensia dibedakan menjadi dua kategori, yaitu demensia yang dapat disembuhkan dan tidak dapat disembuhkan.

Kategori pertama adalah demensia yang dapat disembuhkan dengan obat dan penanganan yang baik, sementara kategori kedua adalah demensia yang terus memburuk dan tidak dapat dicegah atau disembuhkan.

Berikut penyebab demensia yang dapat disembuhkan:

Penyalahgunaan konsumsi zat terlarang dalam jangka panjang

Tumor otak yang dapat diangkat

Hematoma subdural (pendarahan di kepala pada rongga subdural)

Gangguan kelenjar tiroid

Kurangnya vitamin, terutama Vitamin B12

Hipoglikemia atau gula darah rendah

Hidrosefalus tekanan normal (membesarnya ventrikel otak yang dapat menyebabkan hilangnya ingatan)

Berikut penyebab demensia yang tidak dapat disembuhkan:

1. Penyakit Alzheimer

Penyakit Alzheimer adalah penyebab demensia yang paling umum. Walaupun biasanya terjadi pada usia 65 tahun ke atas, namun Alzheimer juga dapat terjadi pada umur di bawah itu.

Penyebab Alzheimer masih belum diketahui dengan pasti, namun hasil pencitraan otak menggambarkan bahwa adanya plak (timbunan protein beta-amyloid) dan masa jaringan protein tau.

Memburuknya penyakit alzheimer berlangsung secara perlahan, 8-10 tahun. Para penderita alzheimer biasanya menunjukan gejala seperti kesulitan untuk mencari kata-kata yang tepat ketika ingin berbicara dan mudah lupa.

2. Demensia Vaskular

Kondisi ini terjadi karena adanya kerusakan otak akibat kurangnya aliran darah menuju otak yang juga menyebabkan kematian beberapa sel otak dan stroke.

Demensia biasa terjadi pada penderita tekanan darah tinggi dan pasien yang mempunyai riwayat stroke atau serangan jantung.

3. Demensia Lewy Body

Ini merupakan salah satu jenis demensia yang tidak dapat disembuhkan. Gejala utama yang timbul adalah halusinasi visual dan gejala penyakit Parkinson seperti getaran pada tangan (tremor) dan otot kaku.

Penderita demensia Lewy Body dapat mengalami gangguan tidur, termasuk melakukan kegiatan saat bermimpi.

4. Demensia Frontotemporal (temporal bagian depan)

Pada penderita demensia frontotemporal, sel-sel otak yang berada pada lobus temporal dan frontal (daerah depan) mengalami penurunan fungsi, yang berakibat pada kelainan perilaku, bahasa, serta kesulitan dalam berpikir, berkonsentrasi dan bergerak.

Gejala

Gejala demensia bermacam-macam tergantung pada penyebabnya.

Berikut tanda dan gejala umum demensia:

Perubahan kognitif

• Kehilangan memori, kondisi ini biasanya diperhatikan oleh pasangan atau orang lain.

• Kesulitan berkomunikasi atau menemukan kata-kata.

• Kesulitan dengan kemampuan visual dan spasial.

• Kesulitan bernalar atau menyelesaikan masalah.

• Kesulitan menangani tugas yang rumit.

• Kesulitan dalam perencanaan dan pengorganisasian

• Kesulitan dengan koordinasi dan fungsi motorik.

• Kebingungan dan disorientasi.

Sementara itu, perubahan psikologis yang bisa terjadi, antara lain:

• Kepribadian berubah.

• Depresi.

• Kegelisahan.

• Berperilaku tidak pantas.

• Paranoia.

• Agitasi.

• Halusinasi.

(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)

Baca lebih lengkap seputar berita terakit lainnya di sini





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved