Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Taman Nasional Gunung Leuser merupakan salah satu kawasan pelestarian alam yang berada di Aceh.
Taman yang biasa disingkat TNGL ini berdiri di atas lahan seluas 1.094.692 hektare, dengan panjang 150 kilometer dan lebar 100 kilometer.
United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) telah menetapkan TNGL ini sebagai situs warisan dunia pada tahun 2004.
Secara administratif, kawasan TNGL ini berada di 2 provinsi, yaitu Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara.
Wilayahnya di dalam Provinsi Aceh meliputi Kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Tenggara dan Gayo Lues, sedangkan Provinsi Sumatera Utara meliputi Kabupaten Langkat dan Karo.
Taman nasional ini mengambil nama dari Gunung Leuser dengan ketinggian mencapai 3.466 meter di atas permukaan laut.
Sekitar Gunung Leuser ini terdapat pantai, pegunungan dan hutan hujan tropis.
TNGL ini juga merupakan tempat habitat bagi Orangutan Sumatera.
Selain itu, adapula gajah Sumatera, harimau Sumatera, badak Sumatera, rusa sambar, beruang madu, sarudung, siamang, monyet ekor panjang, beruk, kambng hutan, macan tutul dan burung rangkok badak. (1)(2)
Baca: Taman Nasional Zamrud
Sejarah #
Terbentuknya Taman Nasional Gunung Leuser ini diawali pada tahun 1920-an atau pada masa pemerintahan kolonial Belanda.
Pada tahun 1927, pemimpin lokal Aceh meminta pemerintah Belanda untuk melindungi kawasan Lembah Alas.
Pada tahun berikutnya, Dr. Van Heurn mengajukan usulan kepada pemerintah Belanda untuk melindungi kawasan Singkil (pada hulu Sungai Simpang kiri) bagian selatan, sepanjang Bukit Barisan, ke arah lembah Sungai Tripa dan Rawa Pantai Meulaboh, di bagian utara.
Pada 6 Februari 1934, dilaksanakan Deklarasi Tapaktuan dan ditandatangani oleh Gubernur Hindia Belanda.
Berdasarakan hal itu, pada 3 Juli 1934, ditetapkan Suaka Alam Gunung Leuser dengan luas 142.800 hektare berdasarkan Zelfbestuur Besluit (ZB) No.317/35.
Satu tahun berikutnya, ditetapkan Suaka Margasatwa Kluet seluasa 20.000 hektare berdasarkan SB No.122/AGR.
Kemudian, ditetapkan Kelompok Hutan Langkat Sekundur, Langkat Selatan dan Langkat Barat sebagai Suaka Margasatwa Sekundur dengan luas 213.985 hektar, pada tahun 1938.
Pada 1976, ditetapkan Suaka Margasatwa Kappu dengan luas 150.000 hektare.
Pada 6 Maret 1980, pemerintah Indonesia meresmikan lima kawasan suaka alam tersebut, termasuk taman nasional ini, sebagai Taman Nasional melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 811/Kpts/Um/II/1980.
Pada tahun berikutnya, Taman Gunung Leuser menyandang status nasional sebagai Cagar Biosfer (1980), Asean Heritage Park (1984), Tropical Rainforest Heritage of Sumatera (2004) dan Kawasan Lindung Nasional (2008). (2)
Flora dan Fauna #
-Flora
Terdapat sebanyak 4.000 jenis tumbuhan yang ada di taman nasional ini, mulai dari pohon dengan buah yang bisa dikonsumsi, hingga tumbuhan langka.
Pohon dengan buah yang dapat dimakan, yaitu dua spesies durian hutan (Durio exyleyanus dan Durio zibethinus), rambutan hutan (Nephelium lappaceum), jeruk hutan (Citrus macroptera), duku (Lansium domesticum), rambai (Baccaeuraa montleyana) dan menteng (Baccaureaa racemosa).
Sementara untuk tumbuhan langka, seperti pohon payung raksasa (Johanesteisjmania altifrons), liana dengan bunga parasit berdiameter 1,5 meter (Rhizanthes zippelnii), dan Rafflesia atjehensis.
-Fauna
Di taman ini, terdapat lebih dari 127 jenis mamalia.
Selain itu, adapula 89 spesies langka yang ada di taman nasional ini, seperti badak sumatera, orangutan, rusa sambar , kucing hutan, kambing hutan, rangkong, siamang, gajah Sumatera dan harimau Sumatera.
Selai itu, ditemukan pula satwa lain seperti tupai, kelinci Sumatera, ungko dan tikus hoogerwerfi.
Adapula reptil seperti buaya dan ular berbisa.
Bahkan, ditemukan jenis ikan endemik yaitu ikan jurung yang panjangnya 1 meter, hidup di Sungai Alas. (3)
Destinasi Wisata #
Di taman nasional ini, terdapat banyak destinasi wisata dan dapat dipergunakan dengan berbagai kegiatan, di antaranya sebagai berikut.
-Sungai Alas
Pengunjung biasanya mempergunakan sungai ini sebagai aktivitas olahraga arung jeram.
Melintasi aliran sungai yang deras menuju Kabupaten Aceh Selatan sambil menikmati keindahan alam dan kawasan penduduk yang masih tradisional di tepian sungai.
-Hutan Rekreasi Gurah
Hutan ini menyajikan keindahan alam dengan berbagai jenis flora, danau, air terjun, dan sumber mata air panas.
Pengelola juga telah menyediakan trek khusus bagi pengunjung yang tertarik melakukan trekking.
Selain itu, pengunjung juga dapat menikmati keindahan alam, bahkan melakukan kemah di kawasan hutan.
-Hutan Sekundur
Di sinilah pengunjung dapat menemukan satwa liar, seperti gajah dan rusa.
Kawasan ini luasnya mencapai 18.500 hektare dan memiliki gua alam dan pemandangan yang masih asri.
-Lau Pengurukan
Kawasan ini sangat cocok bagi pengunjung yang suka menyusuri gua alam.
Di kawasan ini, terdapat banyak gua seperti Gua Pintu Air, Gua Pintu Anfin, Guan Palonglong, Gua Patu, Gua Pasa, Gua Rizak, Gua Pamuite dan Gua Pasugi. (3)
Baca: Taman Nasional Bantimurung
(TribunnewsWiki.com/Atika)
| Nama | Taman Nasional Gunung Leuser |
|---|
| Alamat | Kong Paluh, Kutapanjang, Kabupaten Gayo Lues, Aceh |
|---|
| Provinsi | Aceh dan Sumatera Utara |
|---|
| Luas | 1.094.692 hektare |
|---|
| Ekosistem | Hutan pantai, Hutan hujan tropis dataran rendah, Hutan hujan tropis pegunungan |
|---|
| Website | gunungleuser.or.id |
|---|
| bbtn_gn_leuser |
Sumber :
1. sumutprov.go.id
2. gunungleuser.or.id
3. rimbakita.com