Tapol

Tapol atau Tahanan Politik merupakan tahanan politik Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soeharto di tahun 1965.


zoom-inlihat foto
g30s-pki-pulau-buru-tempat-pembuangan-tahanan-politik-di-masa-orde-baru.jpg
tribunnews.com
Tapol menanam padi di Pulau Buru sambil dijaga tentara

Tapol atau Tahanan Politik merupakan tahanan politik Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soeharto di tahun 1965.




  • Informasi Awal #


TRIBUNNEWSWIKI.COM- Tapol atau Tahanan Politik merupakan tahanan politik Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soeharto di tahun 1965.

Tempat ini sebagai bentuk kampanye pembebasan puluhan ribu tahanan politik dari peristiwa kekejaman tahun 1965 di Indonesia.

Tapol ini didirikan oleh Carmel pada tahun 1973.

Carmel Budiardjo merupakan perempuan asal Inggris yang dikenal teguh memperjuangkan HAM di Indonesia.

Carmel dikenal sebagai Amnesty internasional yang disebut "prisoner of conscience", sempat ditahan selama tiga tahun berada di tahanan tanpa proses hukum dan akhirnya dibebaskan untuk dipulangkan ke Iggris.

Ia menikah dengan Suwondo Budiardjo, seorang pegawai pemerintahan Indonesia di Praha.

Carmel mendirikan Tapol, sebagai peran mengadvokasi berbagai pelanggaran HAM di Indonesia, mulai dari kasus 1965, Timor Leste, Aceh, dan Papua. (1) 

Baca: G30S 1965 - Penculikan Brigjen DI Pandjaitan

carmel pendiri tapol
Carmel Budiardjo mulai dikenal setelah terlibat mengadvokasi nasib tahanan politik 1965 yang dibuang ke Pulau Buru, di penjara atau kamp penempatan tanpa diadili karena dicurigai terlibat G30S.

  • Asal usul #


Tapol berkantor di Inggris, yang bertugas untuk meningkatan kesadaran terhadap persoalan HAM di Indonesia, sekaligus Papua Barat yang berada di wilayah pertikaian.

Selain itu, Tapol didirikan sebagai kampanye akar rumput.

Bahkan, Tapol ini juga berkerja sama dengan organisasi-organisasi lokal di Indonesia.

Hal ini sebagai mengadvokasi kebenaran dan keadilan, serta mendorong masyarakat internasional untuk mengambil tindakan. (1)

Baca: G30S 1965 - Omar Dhani

  • Sejarah #


Tapol ini didirikan untuk mengampanyekan pembebasan puluhan ribu tahanan politik dari peristiwa kekejaman tahun 1965 di Indonesia.

Organisasi ini merupakan bentuk dukungan untuk kerabat atau sanak keluarga yang telah ditinggal akibat pembunuhan dari ratusan ribu nyawa.

Meskipun saat itu kampanye semakin diperluas, Tapol tetap melakukan advokasi untuk para korban dari salah satu pembantaian terburuk di abad kedua puluh itu.

Namun, peristiwa itu masih tertutup rapat dari segi keberadaan dan kebenarannya.

Selama 40 tahun akhir, Tapol tetap melakukan kampanye keadilan untuk Indonesia, seperti wilayah Aceh, Timor Timur, dan Papua Barat.

Organisasi ini berbicara atas nama para pembela HAM yang terancam, menentang kekerasan militer dan polisi, memantau dan menolak penjualan senjata Inggris pada Indonesia.

Selain itu Tapol juga meningkatkan kesadaran terhadap proyek besar, seperti pertambangan emas dan tembaga Freeport McMoran dan Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE) di Papua Barat.

Tapol juga mempromosikan demokrasi di Indonesia dengan melakukan pemantauan terhadap proses utama pemilihan umum nasional.

Bahkan, mereka juga mendukung kampanye-kampanye mengenai kebebasan berekspresi dan pembebasan para tahanan politik.

Tapol ingin membangun budaya damai melalui diplomasi di tingkat Internasional.

Organisasi ini didukung oleh the Sigrid Rausing Trust, CAFOD, The Bertha Foundation, Ford Foundation, dan lain sebagainya.

Carmel sebagai perempuan pejuang HAM di Indonesia telah gugur pada usia 96 tahun.

Meskipun dunia belum baik-baik saja, namun perjuangan dan upaya baiknya akan terus menginspirasi penegakan HAM di Indonesia. (1)

Baca: G30S 1965 - Penculikan Brigjen Sutoyo Siswomihardjo

(Tribunnewswiki.com/ Husna)



Nama lain Tahanan Politik
Pendiri Carmel Budiarjo
Tahun didirikan 1973
Website www.Tapol.org
   


Sumber :


1. www.kompas.com


BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved