Rumah Adat Bolon

Rumah Bolon merupakan sebuah rumah adat suku Batak Provinsi Sumatera Utara. Rumah Bolon juga ada di Jerman dan sudah dibangun sejak tahun 1987 sebagai simbol keakraban Indonesia dengan Jerman.


zoom-inlihat foto
Rumah-Bolon.jpg
Wikipedia / Nurul Ichlasiah
Rumah Bolon merupakan rumah adat tradisional suku Batak Samosir. Jejeran Rumah Bolon ini berada di Huta Siallagan, atau yang dikenal sebagai kampung kanibal di masa lampau.

Rumah Bolon merupakan sebuah rumah adat suku Batak Provinsi Sumatera Utara. Rumah Bolon juga ada di Jerman dan sudah dibangun sejak tahun 1987 sebagai simbol keakraban Indonesia dengan Jerman.




  • Informasi Awal #


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Rumah Bolon merupakan sebuah rumah adat suku Batak Provinsi Sumatera Utara.

Rumah ini merupakan bentuk identitas masyarakat Batak yang tinggal di Sumatera Utara.

Dulunya, sebanyak 13 raja yang tinggal di Sumatera Utara menempati rumah ini.

Raja tersebut di antaranya, Raja Ranjinman, Raja Nagaraja, Raja Batiran, Raja Bakkaraja, Raja Baringin, Raja Bonabatu, Raja Rajaulan, Raja Atian, Raja Hormabulan, Raja Raondop, Raja Rahalim, Raja Karel Tanjung dan Raja Mogam.

Terdapat beberapa macam rumah bolon yang juga memiliki ciri khas tersendiri, yaitu rumah Bolon Toba, rumah Bolon Simalungun, rumah Bolon Karo, rumah Bolon Mandailing, rumah Bolon pakpak dan rumah Bolon Angkola.

Lantaran rumahnya yang berukuran besar, sehingga bisa ditempati lebih dari satu keluarga.

Rumah Bolon juga ada di Jerman dan sudah dibangun sejak tahun 1987.

Rumah Bolon yang ada di Jerman dikenal dengan Batakhaus yang menjadi simbol keakraban Indonesia dengan Jerman. (1)(2)

Baca: Lembah Bakkara

  • Sejarah #


Dulunya, rumah ini merupakan istana tempat tinggal para raja, mulai dari raja pertama hingga raja terakhir Sumatera Utara.

Raja Rahalim merupakan raja pertama yang membangun rumah bolon.

Namun, pada tahun 1947, kekuasaan Kerajaan Batak berakhir karena sudah tidak diakui lagi.

Hingga kemudian, Raja Mogang yang merupakan raja terakhir dan pewaris rumah Bolon memberikan rumah ini ke pemerintah daerah Sumatera Utara.

Hal tersebut menjadikan bangunan ini diklaim sebagai rumah adat Sumatera Utara. (3)

Baca: Monumen Nani Wartabone

  • Ciri khas #


•Desain Rumah

Rumah ini berbentuk persegi empat dengan model seperti rumah panggung.

Penghuni atau tamu yang ingin masuk ke dalam, harus menggunakan tangga lantaran tingginya mencapai sekitar 1,75 meter dari tanah.

Mereka juga harus menunduk ketika berjalan  melalui tangga karena tangga tersebut berada di tengah-tengah badan rumah.

•Pondasi

Rumah adat suku Batak menggunakan pondasi tipe cincin, yaitu tipe yang menjadikan batu sebagai tumpuan kolom kayu yang ada di atasnya.

Batu ojahan merupakan batu yang dipakai pada bagian dasarnya.

Di atas batu ojahan dengan strukutr fleksibel diletakkan tiang dengan diameter 42 cm – 50 cm.

Desain ini bisa membantu rumah supaya kuat dari goncangan akibat gempa.

Rumah ini memiliki 18 tiang yang menyangga di tiap sudut rumah.

Tiang tersebut memiliki filosofi kebersamaan dan kekuatan.

•Atap

Atap rumah adat suku Batak berasal dari ijuk atau daun rumbia.

Desain dari atap seperti pelana kuda yang akan membantu dalam menghadang angin kencang.

Bentuk atap rumah ini lancip, baik pada bagian depan dan belakang, namun bagian depan lebih panjang.

Harapannya dengan dibuatnya desain seperti ini, dapat mendoakan pemilik rumah selalu mendapatkan kesuksesan.

Selain itu, atap ini juga dianggap sebagai bagian yang suci, sehingga sering dijadikan tempat penyimpanan barang berharga.

•Ukiran

rumah ini memiliki ukiran yang kaya akan makna dan khas yang disebut dengan Gorga

Ukiran tersebut bisa ditemuka di bagian dalam dan luar rumah.

Gorga berbentuk cicak menggambarkan suku Batak yang bisa hidup dan beradaptasi di mana pun berada.

Gorga berbentuk kerbau merupakan bentuk terima kasih pada hewan tersebut karena kerbau diyakini sudah membantu kehidupan manusia.

Sementara Gorga berbentuk ular, masih memiliki keterkaitan dengan kepercayaan suku Batak, di mana jika rumah dimasuki ular diyakini dapat mendatangkan keberkahan.

•Dinding

Dinding rumah Bolon ini posisinya miring karena untuk mempermudah angin dari luar untuk masuk ke dalam ruangan.

Tali pengikat dinding disebut ret-ret yang terbuat dari ijuk dan rotan.

Ret-ret diikat dengan bentuk menyerupai dua kepala cicak yang bertolak belakang.

•Bagian rumah

Rumah adat ini terdiridari 3 bagian, yaitu bawah, tengah dan atas.

Bagian bawah disebut tombara yang dipakai sebagai tempat menyimpan hewan, seperti ayam, kuda hingga kerbau.

Bagian tengah disebut tonga yang dipakai sebagai tempat penghuni rumah untuk kegiatan sehari-hari.

Sementara bagian atas disebut ginjang yang diyakini sebagai cerminan dunia dewa. (2)

Rumah Bolon merupakan Rumah Tradisional suku Batak
Rumah Bolon merupakan Rumah Tradisional suku Batak (Wikimedia / Roberto Marpaung)

 

Baca: Gili Labak

(TribunnewsWiki.com/Atika)



Nama rumah adat Rumah Bolon
Provinsi Sumatera Utara
Alamat Siaro, Siborong-Borong, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara
Raja pertama yang membangun Raja Rahalim
Bentuk rumah Segi empat model rumah panggung


Sumber :


1. id.wikipedia.org
2. www.rumah.com
3. id.theasianparent.com


BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved