TRIBUNNEWSWIKI.COM - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku dirinya sedih lantaran Presiden Joko Widodo kerap dihina.
Padahal, menurutnya Jokowi telah bekerja keras demi rakyat Indonesia.
Menurutnya, penghinaan terhadap Jokowi itu merupakan sikap orang yang tidak memiliki moral serta pengecut.
"Coba lihat Pak Jokowi. Saya suka nangis lho. Beliau itu sampai kurus. Kurus kenapa. Mikir kita. Mikir rakyat. Masak masih ada yang mengatakan Jokowi kodoklah.
Orang itu benar-benar tidak punya moral. Pengecut, saya bilang," ucap Megawati dalam acara peletakan batu pertama pembangunan perlindungan kawasan suci Pura Besakih, Bali, dikutip dari siaran pers, Rabu (18/8/2021).
Megawati mengatakan, kritik semestinya disampaikan secara konstruktif dan solutif.
Ia meminta agar orang-orang yang mengkritik Jokowi bertemu langsung dengan sang presiden.
"Saya hanya ingin orang itu datang baik-baik bertemu Pak Jokowi. Kegagalannya di mana dan konsep dari orang itu supaya tidak gagal seperti apa," kata Megawati.
Baca: ICW : Seharusnya Juliari Minta Maaf kepada Masyarakat, Bukan Jokowi atau Megawati
Baca: Megawati Kritik Tokopedia Karena Banyak Jual Produk Asing: Itu Barangnya Made Non Indonesia
Megawati pun meminta semua pihak bersatu dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Menurutnya, butuh semangat gotong royong di masa sulit akibat pandemi saat ini.
Megawati juga mengaku sedih apabila ada orang-orang yang menyatakan Jokowi dan pemerintahannya gagal.
"Saya katakan ke Pak jokowi. Bapak yang tegar saja.
Kami di belakang Bapak karena ini adalah cobaan bukan hanya di Indonesia tapi seluruh dunia. Coba dilihat di televisi negara super power, Amerika pun mengalami," kata dia.
"Saya sangat sedih kalau banyak orang yang sepertinya menjelekkan Pak Jokowi.
Pak Jokowi gagal. Pemerintah kita gagal," ucap Megawati.
Megawati Soekarnoputri Mengaku Tak Lagi Punya Niat Untuk Jadi Presiden
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengatakan dirinya sudah tak berminat untuk mencalonkan diri sebagi presiden.
Ia berpesan agar pemimpin Indonesia nantinya bisa mengerti dan memahami kehidupan rakyat.
Hal tersebut dikatakan Megawati dalam Peringatan HUT ke-119 Proklamator RI Mohammad Hatta secara virtual, Kamis (12/8/2021).
"Jadi karena saya sudah tua, nggak ada niat saya mau jadi presiden lagi.
Saya cuma mau bilang pemimpin RI adalah harus memimpin rakyat yang mengerti kehidupan rakyat sebenarnya itu seperti apa." kata Megawati.
"Mari kita ikuti lagi UUD kita, karena perundangan tidak melihat sumber perundang-undangan itu," lanjutnya.
Terkait sosok pemimpin negeri ini, Megawati menilai bahwa pemimpin harus blusukan.
Sebab teori kepemimpinan dan data sering kali berbeda dengan keadaan di lapangan.
Pesan ini pula yang selalu Megawati Soekarnoputri sampaikan kepada Presiden Jokowi.
Terlebih negara Indonesia adalah negara besar dan luas.
Imbauan tersebut dikatakan Megawati berdasarkan pengalaman hidupnya.
Dengan blusukan, kata Megawati, pemimpin itu bisa mengerti dan mendengar langsung aspirasi rakyat.
"Jadi memang pemimpin seharusnya dengan negara sebesar ini dia harus harus menjadi pemimpin lapangan, makanya saya bilang kepada Pak Jokowi, 'Blusukan, Pak, blusukan, saya dulu blusukan,'" kata Megawati.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)
SIMAK ARTIKEL SEPUTAR MEGAWATI DI SINI