Profil #
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Abu Zayd al-Balkhi adalah seorang ilmuwan yang mencetuskan pemikiran tentang keterkaitan antara jiwa dan tubuh.
Dalam perkembangan ilmu psikologi, ide tentang tubuh dan jiwa juga diselidiki oleh Abu Zayd al-Balkhi, salah satu ilmuwan dari jazirah Arab.
Al-Balkhi merupakan pakar berbagai bidang keturunan Persia yang lahir pada 850 M di Desa Shamisitiyan, Provinsi Balkh, Persia (sekarang Afganistan). (1)
Ia menguasai sejumlah bidang ilmu dari matematika, geografi, astrologi, kedokteran, psikologi, hingga filsafat.
Baca: Abu Bakar Ash-Shiddiq
Pemikiran #
Gagasan-gagasannya yang dianggap signifikan dalam perkembangan ilmu psikologi tertulis dalam karyanya bertajuk Al-Masaalih al-Abdan wa al-Anfus atau Rezeki untuk Tubuh dan Jiwa. (2)
Baca: Dinasti Seljuk
Sebagai seorang pakar medis, al-Balkhi mengkritik dunia kedokteran yang pada masa itu lebih berkonsentrasi pada penyakit fisik para pasien alih-alih menilik aspek psikologis mereka.
Al-Balkhi meyakini bahwa bila tubuh seseorang sakit, ia akan kehilangan kemampuan kognitif dan gagal menikmati beragam aspek kehidupan lainnya.
Begitu pun sebaliknya, saat kondisi psikologis seseorang melemah atau pikirannya terganggu, fisiknya akan lebih rentan terserang penyakit.
Aspek psikologi dan kondisi fisik manusia yang saling mempengaruhi sebagaimana dijabarkan al-Balkhi ini dikenal dengan sebutan psikosomatis dalam kajian ilmu kejiwaan sekarang ini.
Baca: Pertempuran Hittin
Gangguan Mental #
Al-Balkhi membagi gangguan mental ke dalam empat kategori: kemarahan (al-ghadab), kesedihan dan depresi (al-jaza), ketakutan dan fobia (al-faza), serta obsesi (wasawes al-sadr).
Mengenai kesedihan, pakar psikologi muslim ini menyatakan terdapat dua jenis rasa sedih yang bisa dialami seseorang.
Pertama, kesedihan yang dapat teridentifikasi penyebabnya seperti kematian anggota keluarga atau kebangkrutan.
Cara penanganan kesedihan ini dilakukan dengan terapi eksternal dan internal.
Terapi eksternal melibatkan perbincangan persuasif atau nasihat dari ahli-ahli kejiwaan maupun orang-orang terdekat pasien yang dapat dipercaya.
Terapi internal meliputi upaya-upaya swadaya pasien untuk menanamkan pikiran-pikiran positif guna menangkal kesedihan dan depresinya.
Baca: Muhammad al-Qunawi
Kedua, kesedihan yang tidak jelas diketahui sumbernya dan dapat menyebabkan seseorang jatuh sakit.
Kesedihan semacam ini dapat datang tiba-tiba dan menetap untuk jangka panjang, serta menghambat seseorang dalam beraktivitas fisik maupun merasakan kebahagiaan dari hal-hal yang semula ia nikmati.
Kesedihan yang tidak teridentifikasi ini tidak hanya perawatan mental saja yang diperlukan, tetapi juga penanganan fisik secara medis.
(TribunnewsWiki.com/Mirta)
| Info Pribadi | Abu Zayd al-Balkhi |
|---|
| Pendidikan | Psikologi, matematika, kedokteran |
|---|
| Dikenal sebagai | Ilmuwan, psikolog, dan ahli geografi |
|---|