Haji Wada

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Haji Wada merupakan haji yang menjadi tanda perpisahan antara Nabi Muhammad SAW dengan umatnya.

Haji Wada ini terjadi pada 632 Masehi atau bertepatan dengan 10 Hijriah.

Pada saat itu, ketika umat Islam yang mendengar bahwa Nabi Muhammad SAW akan melakukan haji, mereka berbondong-bondong datang ke Madinah untuk ikut serta berangkat haji bersama Nabi.

Umat Islam yang ikut serta tercatat mencapai 90.000 hingga 114.000 orang.

Mereka berangkat bersama dari Madinah menuju ke Makkah. (1)

Baca: Perjanjian Hudaibiyah

Ketika Haji Wada, Nabi Muhammad berkhotbah di hadapan ribuan jemaah.

Dalam khotbah tersebut Nabi menyampaikan tentang perbuatan-perbuatan umatnya yang terjadi di masa lalu (Jahiliyah) dan pada hari itu telah dihapuskan.

Selain itu praktik riba juga telah dihapuskan dan riba ini adalah sesuatu yang haram untuk dilakukan oleh umat Islam.

Nabi Muhammad SAW juga berpesan bahwa sepeninggal dirinya, umat Islam jangan sampai kembali kepada zaman Jahiliyah seperti dahulu dan melakukan pertumpahan darah kepada sesama umat Islam.

Hal itu karena sesama muslim adalah saudara.

Kemudian, Nabi juga mengatakan, dirinya telah meninggalkan kitab Allah (Alquran) dan sunnahnya (hadis) yang harus dipegang teguh para umatnya. (2)

Baca: Kaum Muhajirin

Haji Wada ini menjadi haji pertama dan terakhirnya Nabi Muhammad SAW.

Salah satu yang menjadi tanda wafatnya Nabi Muhammad ialah turunnya surah Al Maidah ayat 3.

Surah itu turun setelah Nabi Muhammad selesai khotbah.

Dalam surah tersebut dikatakan bahwa pada hari itu agama Islam telah disempurnakan dan telah di ridhai sebagai agama.

Sehingga dalam hal ini maka tugas dari Nabi Muhammad SAW dalam menyampaikan ajaran Islam telah selesai.

Sahabat Nabi Muhammad, Abu Bakar yang mengetahui makna tersirat dari surah tersebut pun menangis.

Karena ia mengerti jika agama Islam telah disempurnakan maka itu adalah tanda Nabi Muhammad SAW akan wafat. (3)

(TribunnewsWiki.com/Bangkit N)