Kapitan Pattimura (Thomas Matulessy)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kapitan Pattimura adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang lahir di Maluku pada 8 Juni 1783.

Kapitan Pattimura hanya julukan. Ia memiliki nama asli Thomas Matulessy.

Pattimura terlahir sebagai anak keturunan bangsawan dari Raja Sahulau.

Kerajaan itu terletak di Teluk Seram Selatan.

Kapitan Pattimura memiliki seorang adik laki-laki bernama Yohanis.

Baca: M. Jusuf

Baca: Sayuti Melik

Selain terlahir dari keluarga bangsawan, Kapitan Pattimura juga memiliki pangkat mayor setelah mengikuti pelatihan militer dari pasukan Inggris.

Pada bulan Agustus 1814, Kepulauan Maluku diambil alih kekuasaannya oleh Belanda setelah penandatanganan Perjanjian Inggris-Belanda.

Namun, rakyat Saparua pun tak tinggal diam dan melakukan perlawanan terhadap Belanda pada 14 Mei 1817.

Rakyat Saparua pun mempercayai Thomas Matulessy sebagai Kapitan Pattimura.

Tujuannya untuk memimpin perlawanan tersebut.

Lantaran hal itu, Thomas Matulessy lebih dikenal dengan julukan Kapitan Pattimura.

Di bawah kepemimpinan Kapten Pattimura, Benteng Duustede diambil dari tangan Belanda.

Baca: Jusuf Hamka

Baca: Eddy Soeparno

Selain itu, seluruh tentaranya termasuk Residen Van den Berg pun tewas.

Belanda segera membalas hal itu dengan cara menangkap Kapitan Pattimura.

Pada saat itu pula Belanda membujuk Kapitan Pattimura agar mau bekerja sama.

Namun, Pattimura dengan tegas menolak tawaran itu.

Penolakan tersebut membuat Belanda naik pitam dan menjatuhkan hukuman mati kepada Pattimura.

Sebelum melakukan hukuman mati, Belanda masih memberikan tawaran yang sama kepada Kapitan Pattimura.

Untuk kedua kalinya, Pattimura pun menolak tawaran itu.

Pada 16 Desember 1817, Kapitan Pattimura meninggal dunia karena hukuman gantung yang dijatuhkan kepadanya.

Kapitan Pattimura tewas di Benteng Victoria, Ambon.

Berkat perjuangan dan pengorbanannya itu, Pattimura resmi menjadi Pahlawan Indonesia berdasarkan SK Presiden No 087/1973/ pada 6 November 1973. (1)

Pahlawan Nasional Indonesia (1973) (2)

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUAN)

Baca lengkap soal Dwikora di sini