lihat foto
TRIBUNNEWSWIKI.COM – Kota Metropolitan Jakarta yang juga Ibu Kota Negara tidak hanya terkenal karena kemegahannya.
Wisata kulinernya yang legendaris dan terkenal juga menjadi keistimewaan tersendiri bagi Jakarta.
Berbagai kuliner khas Jakarta ini bahkan telah ada sejak puluhan tahun lalu dan masih bertahan hingga saat ini.
Dikutip dari Parapuan, Kompas.com, inilah jajanan local khas Jakarta yang legendaris:
Baca: KFIA Hadirkan Aneka Produk Kuliner Korea Selatan di Program I LIKE K-FOOD hingga November 2021
Kopi Es Tak Kie (1927)
Didirikan oleh Liong Kwie Tjong seorang perantau dari Tiongkok, Kopi Es Tak Kie merupakan kedai kopi legendaris yang ada di Jakarta sejak tahun 1927.
Nama Tak Kie sendiri mengandung pesan khusus yang ingin disampaikan oleh pemiliknya yaitu agar para penerusnya selalu tampil sederhana dan kerja keras.
Kopi Es Tak Kie kini telah memasuki generasi ketiga dan sudah berkembang menjadi lima cabang.
Dengan tetap menjaga cita rasa klasik secara turun-temurun, secangkir es kopi yang wangi dan nikmat dari kedai Kopi Es Tak Kie yang menjadikannya sangat legendaris.
Soto Betawi H. Ma’ruf (1943)
Sejak tahun 40-an sebelum Indonesia merdeka, Haji Ma’ruf, orang Betawi asli Cikini memilih berjualan soto pikul keliling.
Pada tahun 60-an, Haji Ma’ruf mulai mendirikan tenda dan setelahnya restoran di daerah Cikini.
Tersimpan kisah perjalanan kota Jakarta dari tahun 40-an hingga menginjak era digital saat ini, di balik kesederhanaan semangkuk soto Betawi H. Ma’ruf,
Hadir dengan keunikan tersendiri, Haji Ma’ruf menambahkan sedikit susu sapi murni untuk membuat kuah sotonya menjadi semakin gurih dan sedikit mengental.
Baca: Soto Betawi
Sate Sambas Udin Kelana (1960-an)
Dari sekian banyak pedagang yang ada di jalan Sambas, gerobak Sate Udin Kelana adalah salah satu penganan ikonik yang sudah ada sejak tahun 1960-an.
Sate Sambas Udin Kelana dikenal dengan potongan daging ayamnya yang besar dan empuk, ditambah dengan siraman bumbu kacang kental, irisan cabai serta bawang merah.
Perpaduan tersebut membuat para pelanggan setianya tidak mau berpindah kelain hati dan menjadikan tempat ini legendaris.
Sate Udin Kelana juga menyediakan menu unik, yaitu telur ayam muda yang dibakar bersama daging dan kulit ayam yang renyah.
Baca: Suami Digosipkan Bangkrut, Zaskia Gotik Malah Buka Usaha Kuliner hingga Dihadiahi Mobil
Mie Gondangdia (1968)
Berlokasi di Jalan RP Soeroso No. 36, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, kedai Mie Gondangdia memang cukup unik, pasalnya tidak ada plang atau penanda di depan gerainya.
Memasuki generasi ke-4 dengan resep turun-temurunnya, Mie Gondangdia masih mempertahankan cita rasa autentiknya.
Tekstur mie yang kenyal dicampur potongan ayam, sawi, jamur, dan bumbu rahasia mampu menarik perhatian banyak orang, termasuk Presiden ke-5 RI, Megawati.
Baca: Nakoa Cafe Malang
Baca: Croffle
Sop Buntut Ibu Samino (1973)
Para penggemar Sop Buntut Ibu Samino tentunya sangat hafal dengan beberapa menu andalannya, seperti sop buntut bakar, sop buntut balado, hingga sop buntut goreng.
Berdiri sejak tahun 1973 di Bendungan Hilir, Sop Buntut Ibu Samino kini telah memiliki total 11 cabang yang tersebar di berbagai wilayah.
Walaupun tetap menjaga autentisitas rasa dan kesederhanaan gerai, Sop Buntut Ibu Samino turut bertransformasi sesuai kebutuhan masyarakat dengan menyediakan layanan pembayaran digital yang mudah, aman, dan memuaskan.
Es Pluit Acen (1985)
Hadir sejak tahun 1985, Es Pluit Acen menjadi destinasi jajanan favorit warga Jakarta yang menyajikan 24 varian es beserta 30 jenis topping pendamping yang dapat dipilih sesuai selera.
Sebagai selingan dan penyegar dahaga, kedai es legendaris yang satu ini tidak boleh dilewatkan.
Di tengah banyaknya varian es saat ini, kesegaran dan cita rasa khas yang ditawarkan Es Pluit Acen tetap memiliki tempat khusus di hati masyarakat.
(TribunnewsWiki.com/Mirta)
