Gardu Pandang Tieng

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Gardu Pandang Tieng merupakan spot menikmati panorama alam Wonosobo.

Dari sini pengunjung bisa melihat keindahan Gunung Sindoro dari dekat, hamparan ladang dan pemukiman pegunungan dari atas ketinggian.

Lokasinya yang berada di pinggir jalan utama Wonosobo-Dieng membuatnya tempat ini kerap dijadikan tempat beristirahat pengunjung saat sedang melakukan perjalanan.

Kawasan wisata ini berada di Jalan Dieng, Sidorejo, Tieng, Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Dari pusat Kota Wonosobo hanya memakan waktu kurang lebih 30 menit. (1)

Baca: Kebun Teh Tanjungsari Wonosobo

Menikmati Panorama Desa Tieng

Desa Tieng berada di ketinggian kurang lebih 1.800 mdpl. Hal tersebut membuat objek wisata ini sangat sejuk.

Tak heran, sesekali juga diselimuti oleh kabut yang menandakan dinginnya udara sekitar.

Gardu Pandang Tieng adalah tempat yang tepat untuk dapat menikmati keindahan landscape pedesaan.

Dari Gardu Pandang ini, pengunjung dapat melihat indahnya gunung dan pegunungan yang berjajar. Ditambah dengan landscape perkebunan sayur yang berundak-undak.

Tak hanya pemandangan alam, pemukiman penduduk pun tak luput dari keindahan.

Rumah-rumah berjajar dengan rapi, tersusun membentuk suatu jajaran yang indah. Pengunjung pun dapat melihat penduduk yang sedang beraktivitas di kebun dari kejauhan.

Melihat Matahari Terbit dari Gardu Pandang Tieng

Berada di ketinggian 1.800 mdpl membuat pengunjung semakin dekat dengan pemandangan langit. Tak heran, kawasan perbukitan ini menjadi tempat yang tepat untuk menyaksikan matahari terbit.

Golden Sunrise, begitulah orang-orang menyebut matahari terbit dari area wisata ini.

Dari sini, pengunjung dapat menyaksikan silhouette keemasan yang memukau ketika matahari terbit.

Negeri di atas Awan

Meski dibuka pukul 05.00, namun sudah ada wisatawan yang datang sejak subuh.

Hal itu dikarenakan pemandangan kabut-kabut yang menyelimuti alam sangat tebal.

Berada di Gardu Pandang Tieng layaknya berada di negeri di atas awan.

Wisata Kuliner

Selain menyaksikan pemandangan indah, pengunjung juga dapat menikmati sajian kuliner khas Dieng.

Makanan dan minuman hangat banyak disajikan oleh penjaja makanan. Sambil menyaksikan matahari terbit, dapat sambil menikmati kuliner yang menghangatkan tubuh.

Satu minuman khas berupa kopi yang disajikan di sini adalah Purwaceng.

Purwaceng merupakan tumbuhan khas Dieng yang dijadikan minuman dan biasanya diseduh. Purwaceng pun dapat digunakan sebagai obat tradisional. (2)

Baca: Kampoeng Kopi Banaran

Terdapat beberapa fasilitas pendukung yang bisa pengunjung nikmati di tempat satu ini seperti area parkir, toilet, mushola, rest area, warung makan, cafe di atas awan, pusat oleh-oleh, spot foto menarik dan masih banyak lagi.

Objek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 05.00-18.00 WIB.

Untuk menikmati panorama dari atas gardu pandang satu ini, pengunjung harus membayar biaya retribusi sebesar Rp 10.000 /orang.

Dengan biaya retribusi parkir Rp 2.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil. (1)

Baca: Kampung Tematik Mulyaharja

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Anindya)