
Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Gedung Balai Kota Lama merupakan salah satu bangunan peninggalan Belanda yang berada di Kota Medan.
Dahulunya gedung ini digunakan sebagai tempat berkumpulnya para petinggi Belanda pada masa penjajahan.
Gedung ini dibangun oleh orang Belanda yang bernama Hulswit.
Ia merupakan seorang arsitektur yang terkenal di Belanda.
Dalam prosesnya, ia dibantu oleh Fermont Weltevreden dan Ed Cuypers.
Seiring dengan perkembangan yang ada, akhirnya gedung ini pun ditinggalkan oleh Belanda.
Gedung ini memiliki arsitektur Belanda yang sangat kental sehingga membuat gedung ini terlihat elegan. (1)

Baca: Hairos Water Park
Sejarah #
Gedung Balai Kota Lama mulai dibangun pada tahun 1906 oleh kantor Konsultan Arsitektur Hulswit dan Fermont Weltevreden yang bekerjasama dengan konsultan Ed Cuypers dari Amsterdam.
Bangunan ini bersebelahan dengan gedung Bank Indonesia, dan pada awalnya diperuntukkan sebagai kantor Javasche Bank.
Namun, bangunan ini kemudian dibeli oleh Dewan Kota Medan, sebagai tempat kantor mereka.
Sejak saat itu daerah sekitar bangunan Balai Kota menjadi pusat kegiatan komersial dan kawasan tempat tinggal orang-orang Eropa yang bekerja sebagai pegawai dan pengusaha perkebunan.
Dewan Kota Medan dibentuk pada tahun 1909 dan mayoritas anggota adalah orang Eropa.
Seiring dengan perkembangan Kota Medan, pada tahun 1917 Dewan Kota membuka kesempatan bagi orang pribumi, Tionghoa, dan India untuk menjadi anggota dewan.
Pada tahun 1918 Baron Mackay terpilih menjadi Wali Kota Medan yang pertama dan dialah yang menggunakan Gedung Balai Kota untuk pertama kalinya.
Pada tahun yang sama juga dilakukan pemungutan suara untuk memilih wakil orang pribumi dan Tionghoa.
Raja Gunung dan Muhammad Syaaf terpilih menjadi anggota Dewan Kota, mewakili orang pribumi dan Tan Boen An untuk etnis Tionghoa.
Pada tahun 1913, seorang pengusaha Tionghoa yang bernama Tjong A Fie menyumbangkan sebuah jam besar yang dibuat oleh Van Bergen Firm untuk dipasang di kubah Balai Kota.
Pada tahun 1923, bangunan ini diperbaharui kembali oleh Hulswit dan Fermont Weltevreden dan Ed Cuypers dari Amsterdam.
Namun, pada masa sekarang bangunan ini tidak diperbolehkan untuk direnovasi, kecuali perawatan gedung untuk pengecatan dinding Balai Kota tersebut.
Ini karena bangunan tersebut merupakan satu di antara bangunan cagar budaya yang ada di Kota Medan. (2)

Fungsi #
Dahulu gedung ini digunakan sebagai tempat berkumpulnya para petinggi Belanda.
Namun, setelah Indonesia merdeka, gedung ini dijadikan sebagai tempat wisata.
Semenjak ditinggalkan Belanda, gedung ini kurang terawat.
Namun, akhirnya gedung ini pun dirapikan kembali oleh beberapa investor.
Gedung ini kemudian difungsikan sebagai tempat wisata dan sesekali menjadi tempat pertemuan bagi para petinggi negara dan daerah sekitar. (3)
Baca: Pulau Lae-lae
Jam Operasional dan Harga Tiket #
Jam operasional
Gedung Balai Kota Lama buka setiap hari pukul 08.00-17.00 WIB.
Harga tiket
Pengunjung yang datang ke kawasan ini tidak dikenai biaya tiket (gratis). (4)
Baca: Pantai Kayu Putih
Lokasi #
Jalan Balai Kota No. 2 Kesawan, Kec. Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara. (5)
(TribunnewsWiki.com/Bangkit N)
Nama Tempat | Gedung Balai Kota Lama |
---|
Lokasi | Jalan Balai Kota No. 2 Kesawan, Kec. Medan Barat, Kota Medan, Sumatera Utara. |
---|
Jam Operasional | Buka setiap hari pukul 08.00-17.00 WIB. |
---|
Sumber :
1. tribunmedanwiki.tribunnews.com
2. www.travelio.com
3. www.tempatwisata.pro