TRIBUNNEWSWIKI.COM - Penganiayaan terhadap ibu yang diduga hamil yang dilakukan oleh anggota satpol PP Kabupaten Gowa terus menjadi sorotan.
Dalam sebuah video rekaman, saat melakukan razia PPKM darurat, anggota satpol PP terlihat menampar ibu tersebut.
Sebelumnya, anggota satpol PP bernama Dhani itu sudah terlebih dahulu memukul suami korban yang merupakan pemilik kedai kopi.
Suami korban dipukul karena cekcok dengan petugas.
Detik-detik tindak kekerasan satpol PP itu viral setelah rekaman CCTV kedai kopi tersebar di media sosial.
Menanggapi ramainya komentar warganet terhadap sang aparat, Kasatpol PP Kabupaten Gowa menjelaskan awal mula kericuhan.
Alimuddin Tiro akan menelusuri pemicu dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh anggotanya.
"Untuk pemicunya masih kita dalami, tidak mungkin ada asap jika tidak ada api," kata Alimuddin Tiro.
Berdasarkan laporan masyarakat, sambung Alimuddin, warkop milik pasutri itu berlokasi di dekat masjid.
Informasi yang ia terima dari masyarakat, di warkop itu kerap memutar musik meski azan berkumandang.
"Saat tim PPKM masuk di kafe tersebut pada jam 8 malam lewat, masih terdengar musik dan petugas menegur agar tidak menyalakan musik tersebut," kata Alimuddin.
Di situlah terjadi miskomunikasi antara anggota Satpol PP Gowa hingga terjadi pemukulan.
"Kami juga mendapatkan informasi dari teman bahwa dia (Riana) pemilik warkop negatif hamil, tapi itu belum kita buktikan secara medis," katanya.
Mengenai hasil pemeriksaan dari dokter, Alimuddin juga mengaku belum mendapatkan hasil dan masih akan menyelidiki lebih lanjut.
Baca: Viral Video Anggota Satpol PP Diduga Menganiaya Ibu Hamil saat Razia PPKM
Baca: Oppo A16
"Ini akan kita telusuri apakah benar dia betul hamil atau tidak, ini kan baru tadi malam kejadianya dan baru tadi kami menerima sms lewat WatsApp bahwa dia tidak hamil. Ini kita akan telusuri," ujarnya.
Selain itu dari informasi yang diterima, korban menolak ketika diperiksa USG di rumah sakit.
Alimuddin mengatakan oknum Satpol PP yang diduga memukul wanita hamil saat operasi PPKM Mikro akan segera diperiksa.
"Rencana pemeriksaannya paling cepat besok (Jumat) dan paling lambat lusa (sabtu)," katanya.
Kesaksian pemilik kedai kopi
Di sisi lain, Ivan yang merupakan pemilik warkop, yang diduga juga jadi korban, menceritakan awal mula pertikaian.
Ivan mengatakan saat itu ia sedang live Facebook dan memutar musik.
Petugas pun mengira ada pengunjung di dalam warkop.
Petugas masuk memeriksa warkop milik Ivan, tetapi tidak ditemukan pengunjung.
"Jadi saya ditanya kenapa putar musik, dan saya jawab saya sementara live dan memperlihatkan ke petugas," ujarnya, kepada wartawan saat ditemui, Kamis (15/7/2021) dini hari.
Dia mengaku telah menutup warkopnya sebelum jam 7 malam sesuai arahan pemerintah.
"Tidak ada pengunjung, biar satu tidak ada, karena kami memang tidak terima pengunjung," kata Ivan.
Menurut dia, awalnya petugas gabungan mendatangi warkopnya secara baik-baik.
Hanya saja, kata dia, salah satu petugas PPKM mikro menegur istrinya yang dinilai berpakaian seksi.
"Salah satu petugas PPKM menegur istriku karena berpakaian seksi, tapi istri saya sudah menutup pakai daster karena setahu istriku kan tidak ada orang jadi wajarlah karena ini rumah sekaligus dia berpakain seksi tidak masalah," bebernya.
"Petugas yang menegur itu seorang ibu-ibu dan istri ku marah karena ini kan PPKM yang diatur bukan pakaian seksi tidak ada sangkut pautnya," sambung dia.
Kanit Reskrim Polsek Bajeng, Ipda Ariyanto, mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari pemilik kafe mengenai dugaan penganiayaan oleh petugas satpol PP.
Menurut dia, pihaknya masih melakukan penyelidikan atas dugaan penganiayaan saat razia PPKM mikro.
"Terkait video yang viral kami belum teliti karena kita fokus penanganan di TKP dan masih diselidiki," katanya.
Baca: Kronologi Oknum Satpol PP di Gowa Gelar Razia PPKM Hingga Berujung Pemukulan kepada Ibu Hamil
Baca: Masayu Anastasia
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Oknum Satpol PP Gowa Pukul Ibu Hamil, Suami Korban: Awalnya Istri Ditegur Berpakaian Seksi
(TribunnewsWiki.com/Rest, TribunJakarta/Annas Furqon H)