TRIBUNNEWSWIKI.COM - Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan angkat bicara soal aksi kekerasan yang dilakukan oknum Satpol PP saat melakukan razia PPKM skala mikro.
Adnan mengaku akan memberikan sanksi kepada petugas yang terbukti bersalah.
"Sikap saya ambil jelas. Saya tidak mentolerir setiap tindakan kekerasan dan kita semua mengecam tindakan kekerasan," ujarnya
"Maka saya akan berikan sanksi tegas kepada oknum yang melakukan kekerasan dalam melakukan tugas," sambung dia.
Adnan menegaskan, atas nama Pemerintah Kabupaten Gowa, dirinya menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas insiden yang terjadi.
"Saya juga memohon maaf kepada korban beserta keluarganya, karena ada oknum petugas aparat pemerintah Kabupaten Gowa yang melakukan kekerasan terhadap masyarakat saat PPKM mikro," pungkasnya.
Adnan mengatakan, pihaknya telah menerima informasi soal penganiayaan yang dilakukan Satpol PP Gowa.
Dia menjelaskan, saat ini Kabupaten Gowa sedang melakukan pengetatan PPKM mikro.
Ada empat tim yang dibagi dalam pengawasan PPKM mikro di Butta bersejarah ini.
Setiap tim dipimpin langsung oleh Forkopimda Gowa. Tim pertama dipimpin langsung oleh Bupati dan Dandim Gowa.
Tim dua, dipimpin Wakil Bupati dan Kapolres, tim ketiga Ketua DPRD dan Kajari, sedangkan tim keempat dipimpin Sekda dan Kepala Kementrian Agama Gowa.
Dia mengaku mengetahui kejadian di Panciro Kecamatan Bajeng sekira pukul 22. 30 Wita dengan video yang beredar.
Baca: Diduga Aniaya Ibu Hamil, Anggota Satpol PP Gowa Terancam Hukuman 2 Tahun Penjara
Baca: Aldy Maldini
"Pada saat melihat video itu saya juga kaget, tetapi saya tidak langsung percaya karena harus melihat video seutuhnya dan mempelajari," kata Adnan kepada wartawan di Rujab Bupati Gowa, Kamis (15/7/2021) malam.
Setelah itu, Adnan langsung memerintahkan inspektorat melakukan pengecekan serta pemeriksaan.
"Saya minta inspektorat memeriksa terhadap yang bersangkutan. Kita juga tidak menghalagi proses hukum yang ada," ujar Adnan.
"Saya biarkan dulu proses hukumnya dan nanti kita akan lanjutkan proses pemeriksaan oleh inspektorat terhadap saudara Mardhani Hamdan," jelas Adnan.
Padahal setiap apel persiapan razia pengetatan PPKM mikro, ia telah memberikan arahan agar tidak bersikap arogan dan mengedepankan sisi humanis.
"Arahan saya pada saat apel itu sudah jelas, saya minta semua yang melaksanakan tugas agar tidak bersikap arogan dan mengedepankan sisi humanis," tegasnya.
Menurut dia, ketegasan jangan disalah artikan dengan kekerasan.
"Jangan diartikan ketegasan itu adalah kekerasan, tapi ketegasan itu ketika ada orang yang melanggar tegas dengan sanksi cara humanis," ujarnya