TRIBUNNEWSWIKI.COM – Pesta olahraga se-Asia Tenggara, SEA Games 2021 Vietnam resmi ditunda.
Penundaan ini dilakukan karena tingginya kasus Covid-19 di Vietnam dan negara-negara lain di Asia Tenggara.
Sementara itu Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Tigor Tanjungmerasa kecewa atas ditundanya SEA Games 2021 Vietnam.
Sebab para etlet, pelatih, dan ofisial PB PASI telah banyak mengeluarkan persiapan.
Dikatakan Tigor, mereka sudah berhadap bisa tempil baik di SEA Games.
"Ya, kecewa pasti ada karena kami dari sisi kami olahraga harusnya jalan terus dan tentu kami semua sudah mengeluarkan banyak energi terutama atlet-atlet.
Mereka sudah berharap bisa tampil baik di SEA Games," kata Tigor dikutip dari Tribunnews, Sabtu (10/7/2021).
Baca: Idul Adha 1442 H Jatuh Pada 20 Juli 2021, Simak 5 Sunah Dilakukan Sebelum Salat Id
Baca: Jadwal Italia vs Inggris pada Final Euro 2020, Digelar Senin 12 Juli 2021, Live di RCTI dan Mola TV
Pihaknya akan mengevaluasi program latihan yang bisa saja berdampak pada atlet karena kabar penundaan ini.
"Dengan penundaan ini berarti harus ada peninjauan kembali pada program-program latihan dan bisa saja kesempatan atlet tersebut untuk tampil di SEA Games bisa hilang karena penundaan," terang Tigor.
"Karena kita tidak tahu apa yang terjadi 3-4 bulan mendatang," kata Sekjen PB PASI itu.
Namun Tigor memahami penundan SEA Games 2021 ini lantaran dilakukan karena alasan pandemi covid-19 yang kasusnya masih belum diatasi di berbagai negara di ASEAN.
"Di sisi lain, kami memahami seluruh dunia ini menghadapi persoalan yang sama, yang berat, covid 19 ini susah sekali dibendung dan pemerintah hanoi, Vietnam sedang kerepotan.
Ho Chi Minh City saja sedang lock down, tak menutup kemungkinan akan sampai ke Hanoi.
Jadi menurut kami ini juga keputusan yang harus didukung," ujarnya.
Baca: Lagu BTS ‘Butter’ Akan Diputar saat Final EURO 2020
Baca: Usai SEA Games, Pemain-pemain Indonesia Diminati Klub Eropa hingga Asia
Seperti diketahui, jadwal penundaan SEA Games baru akan ditentukan setelah Olimpiade 2020 Tokyo.
Tapi sebelumnya ada usulan untuk bisa dihelat pada Maret atau April 2021 lalu.
Usai turunnya pengumuman resmi tersebut, Kemenpora akan mengadakan rapat dengan NOC Indonesia guna menentukan sikap seperti apa yang bakal diarahkan kepada para cabang olahraga (cabor) Indonesia.
Tigor Tanjung mengatakan bakal menunggu keputusan seperti apa yang akan dihasilkan dalam rapat nanti.
"Sekarang ya kami tunggu saja keputusannya seperti apa," kata dia.
Soal adanya kabar dari ditundanya SEA Games bakal menghentikan anggaran Pelatnas di semua cabor, dirinya mengaku tak tahu soal itu dan kini pihaknya hanya menunggu sikap resmi dari Kemenpora.
Baca: Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI)
Baca: 3 Pemain Timnas Indonesia Jadi Best SEA Games 2019, Doan Van Hau yang Ciderai Evan Dimas Juga Masuk
"Jadi ya tahun 2021 ini anggaran yang kami terima dari Kemenpora adalah untuk dua persiapan menuju multievent. Olimpiade Tokyo dan SEA Games Hanoi," kata Tigor.
"Jadi kalau sekarang SEA Games mundur, dan Menpora akan rapat ya sebaiknya kami tunggu saja.
Saya juga belum dengar soal adanya penghentian anggaran, jadi kami tunggu saja," jelasnya.
Raja Sapta Oktohari menginformasikan bahwa SEA Games 2021 Vietnam tak akan berlangsung pada tahun ini.
Berdasarkan pernyataan Raja Sapta Oktohari, SEA Games 2021 di Vietnam kemungkinan akan ditunda hingga awal tahun depan.
"Sementara masih berlangsung di belakang saya rapat SEAGF, bisa diputuskan bahwa tahun 2021 SEA Games di Vietnam tidak ada," kata Raja Sapta Oktohari dalam konferensi pers virtual pelepasan kontingen Indonesia ke Olimpiade Tokyo, Kamis (8/7/2021).
Sejak SEA Games kali pertama digelar pada 1977, Vietnam baru sekali menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar di Kawasan Asia Tenggara tersebut, yakni pada 2003.
Dalam mempersiapkan SEA Games 2021, Vietnam sejatinya sudah mengalokasikan anggaran sekitar 69 juta dolar AS atau sekitar Rp 983 miliar.
Pergelaran SEA Games diharapkan menarik hampir 20.000 peserta, termasuk sekitar 7.000 atlet dari 11 negara.
(Tribunnewswiki.com/Saradita, Tribunnews.com/Abdul Majid)