Pembunuh Presiden Haiti Jovenel Moise Diduga Tentara Bayaran yang Menyamar Sebagai DEA

Pelaku pembunuhan Presiden Haiti, Jovenel Moise (53), diduga dilakukan oleh tentara bayaran


zoom-inlihat foto
Presiden-Haiti-Jovenel-Moise.jpg
Pierre Michel Jean / AFP
Presiden Haiti Jovenel Moise berbicara pada upacara pengambilan sumpah Perdana Menteri Jack Guy Lafontant di Istana Nasional di Port-au-Prince pada 24 Februari 2017. Terbaru, Pembunuh pada 7 Juli 2021 presiden Haiti adalah tentara bayaran "profesional" yang menyamar sebagai agen AS dan mungkin telah meninggalkan negara itu, kata duta besar Haiti untuk Amerika Serikat. "Itu adalah serangan yang diatur dengan baik dan mereka adalah para profesional," kata Duta Besar Bocchit Edmond kepada wartawan. "Kami memiliki video dan kami yakin itu adalah tentara bayaran."


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Presiden Haiti, Jovenel Moise (53), tewas dibunuh sekelompok bersenjata lengkap di kediaman pribadinya di ibu kota Haiti, Port-au-Prince, Rabu (7/7/2021) dini hari waktu setempat.

Pelaku tindakan keji tersebut diduga dilakukan oleh tentara bayaran.

Adapun disebutkan mereka menyamar menjadi agen Penegakan Hukum Narkoba Amerika Serikat (AS), Drug Enforcement Administration (DEA).

Namun, aksi mereka sama sekali tidak mencerminkan seorang agen DEA.

Hal ini diungkapkan oleh Duta Besar Haiti untuk AS, Bocchit Edmond.

"Pembunuhan adalah serangan yang diatur dengan baik dan itu adalah para profesional," kata Edmond kepada wartawan.

Lewat rekaman video yang diperoleh polisi, diduga serangan itu dilakukan oleh tentara bayaran.

Tentara menjaga perbatasan Dajabon antara Republik Dominika dan Haiti setelah perbatasan ditutup karena pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata terhadap presiden Haiti, Jovenel Moise, pada dini hari Rabu, 7 Juli 2021. Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh dan istrinya terluka pada awal 7 Juli 2021 dalam serangan di rumah mereka, perdana menteri sementara mengumumkan, sebuah tindakan yang berisiko semakin mengacaukan negara Karibia yang dilanda kekerasan geng dan volatilitas politik. Claude Joseph mengatakan dia sekarang bertanggung jawab atas negara dan mendesak masyarakat untuk tetap tenang, sambil bersikeras polisi dan tentara akan memastikan keselamatan penduduk. Ibukota Port-au-prince sepi pada Rabu pagi tanpa pasukan keamanan tambahan yang berpatroli , saksi melaporkan.
Tentara menjaga perbatasan Dajabon antara Republik Dominika dan Haiti setelah perbatasan ditutup karena pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata terhadap presiden Haiti, Jovenel Moise, pada dini hari Rabu, 7 Juli 2021. Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh dan istrinya terluka pada awal 7 Juli 2021 dalam serangan di rumah mereka, perdana menteri sementara mengumumkan, sebuah tindakan yang berisiko semakin mengacaukan negara Karibia yang dilanda kekerasan geng dan volatilitas politik. Claude Joseph mengatakan dia sekarang bertanggung jawab atas negara dan mendesak masyarakat untuk tetap tenang, sambil bersikeras polisi dan tentara akan memastikan keselamatan penduduk. Ibukota Port-au-prince sepi pada Rabu pagi tanpa pasukan keamanan tambahan yang berpatroli , saksi melaporkan. (Erika SANTELICES / afp)

Baca: Presiden Haiti Jovenel Moise Tewas Dibunuh Kelompok Bersenjata Lengkap di Rumah Pribadinya

Baca: Haiti

"Kami memiliki video dan kami yakin itu adalah tentara bayaran,” sambung Edmond, dilansir Kompas.com dari AFP.

Edmon menambahkan, Ibu Negara Haiti Martine Moise terluka dalam serangan itu dan akan dibawa ke Miami, AS, untuk mendapatkan perawatan medis.

"Saya dapat memberitahu Anda bahwa persiapan yang diperlukan telah dibuat sejak pagi ini untuk memindahkannya ke rumah sakit Miami," tutur Edmond.

Kini, penyelidikan sedang dilakukan terhadap keberadaan, motivasi, dan asal-usul para pembunuh.

Para pembunuh itu menggunakan bahasa Spanyol untuk berkomunikasi satu sama lain.

Dia menambahkan mereka mungkin telah meninggalkan Haiti, kemungkinan ke negara tetangga, Republik Dominika, yang berbahasa Spanyol.

"Jika mereka tidak berada di Haiti sekarang, hanya ada satu cara bagi mereka untuk pergi dan itu adalah melalui perbatasan karena tidak ada pesawat,” ujar Edmond.

Pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise, telah mengguncang negara Karibia dan menuai kecaman di seluruh dunia.

Moise sendiri menjabat sebagai presiden selama lebih dari empat tahun di tengah meningkatnya ketidakstabilan politik dan meningkatnya kekerasan geng di Haiti.

"Haiti telah kehilangan seorang negarawan sejati," kata Perdana Menteri Sementara Haiti, Claude Joseph lewat sebuah pernyataan.

Dalam file foto ini Presiden Haiti Jovenel Moise (kanan) tiba bersama ibu negara Martine Moise (kiri) untuk upacara resmi peringatan 10 tahun gempa Haiti di Port-au-Prince, pada 12 Januari 2020. Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh dan istrinya terluka awal 7 Juli 2021 dalam serangan di rumah mereka, perdana menteri sementara mengumumkan, suatu tindakan yang berisiko semakin mengacaukan negara Karibia yang dilanda kekerasan geng dan volatilitas politik. Claude Joseph mengatakan dia sekarang bertanggung jawab atas negara dan mendesak masyarakat untuk tetap tenang, sambil bersikeras polisi dan tentara akan memastikan keselamatan penduduk.
Dalam file foto ini Presiden Haiti Jovenel Moise (kanan) tiba bersama ibu negara Martine Moise (kiri) untuk upacara resmi peringatan 10 tahun gempa Haiti di Port-au-Prince, pada 12 Januari 2020. Presiden Haiti Jovenel Moise dibunuh dan istrinya terluka awal 7 Juli 2021 dalam serangan di rumah mereka, perdana menteri sementara mengumumkan, suatu tindakan yang berisiko semakin mengacaukan negara Karibia yang dilanda kekerasan geng dan volatilitas politik. Claude Joseph mengatakan dia sekarang bertanggung jawab atas negara dan mendesak masyarakat untuk tetap tenang, sambil bersikeras polisi dan tentara akan memastikan keselamatan penduduk. "Presiden dibunuh di rumahnya oleh orang asing yang berbicara bahasa Inggris dan Spanyol," kata Joseph dari penyerangan yang terjadi sekitar pukul 01:00 (0500 GMT) dan membuat istri presiden dirawat di rumah sakit. (CHANDAN KHANNA / AFP)

Baca: Hari Ini dalam Sejarah 12 Januari 2010: Gempa Dahsyat di Haiti Menewaskan 316.000 Penduduk

Baca: Hari Ini Dalam Sejarah, 27 Februari 1844: Republik Dominika Deklarasikan Kemerdekaan dari Haiti

"Serangan yang sangat terkoordinasi oleh kelompok yang sangat terlatih dan bersenjata lengkap," ucap Joseph.

Joseph menyebut, pihaknya akan membawa pelaku pembunuhan tersebut ke pengadilan.

"Kami akan memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas tindakan keji ini segera dibawa ke pengadilan," kata Jospeh, dikutip TibunnewsWiki.com dari Al Jazeera, Kamis (8/7/2021).

Pembunuhan Moise telah dikutuk secara luas oleh para pemimpin dunia serta Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres,

Antonio Guterres mengatakan agar semua warga Haiti untuk menjaga ketertiban konstitusional, tetap bersatu dalam menghadapi tindakan menjijikkan tersebut dan menolak semua kekerasan.

(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni, Kompas.com)

Baca lebih lengkap seputar Presiden Haiti di sini





Penulis: Rakli Almughni
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved