Hoaks Narasi 3 Bocah SD Bergelantungan Lewat Sungai untuk Pergi Sekolah, Ternyata Ini Faktanya

Tiga bocah SD bergelantungan seberangi sungai dikira hendak ke sekolah, ternyata ini fakta di baliknya.


zoom-inlihat foto
viral-tiga-bocah-bergelantungan.jpg
Dok. Instagram @newssumbar
Tangkapan layar video viral tiga anak SD menyeberangi sungai dengan bergantung pada keranjang yang diikat tali di Desa Kuntu, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau, Kamis (10/6/2021).


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sebuah video yang memperlihatkan tiga bocah SD di Riau bergelantungan menyeberangi sungai viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, dua bocah perempuan dan 1 laki-laki tersebut nampak bergelantung memegang tali melewati sungai yang bedar.

Dari narasi yang beredar, tiga bocah tersebut disebut tengah kesusahan mencapai sekolahnya.

Demi terus mengenyam pendidikan yang layak, ketiganya harus melewati sungai dengan cara yang tidak biasa.

Cara bergelantung ketiga bocah itu pun dinilai sangat berbahaya oleh para warganet.

Sontak, video tiga bocah bergelantung itu langsung viral di media sosial.

Banyak yang kemudian memprotes agar pemerintah membuatkan jembatan yang layak.

Ada yang mengomentari kegigihan sang anak-anak untuk bisa terus belajar di sekolah.

viral tiga bocah bergelantungan
Tangkapan layar video viral tiga anak SD menyeberangi sungai dengan bergantung pada keranjang yang diikat tali di Desa Kuntu, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau, Kamis (10/6/2021).

Namun baru-baru ini, narasi yang mengatakan tiga bocah itu bergelantung untuk pergi ke sekolah adalah bohong.

Tali yang ada di atas sungai itu ternyata tidak dibuat untuk dilintasi orang.

Pasalnya, tali dan sebuah wadah besar itu diketahui untuk menyalurkan hasil sawit.

Hal itu kemudian dikonfirmasi oleh Bintara Pembina Desa (Babinsa) setempat yang meninjau lokasi penyeberangan tersebut.

Babinsa Koramil 05/Kampar Kiri Kodim 03 13, Serma Karyawanto mengatakan, jalur yang digunakan ketiga anak SD itu bukan jalan umum.

Namun, jalur penyeberangan itu digunakan untuk mengangkut hasil sawit.

Baca: Polisi Periksa 21 Orang Terkait Acara Halalbihalal yang Undang Biduan Seksi dan Viral di Medsos

Baca: Viral ABG Jual Motor Ayahnya agar Bisa Bertemu Teman Mabar FF, Sampai di Jakarta Malah Ditolak

"Ini bukanlah aset untuk penyeberangan untuk anak-anak berangkat ke sekolah," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (12/6/2021).

"Penyeberangan ini untuk perkebunan yang menyeberangkan hasil sawitnya ke desa-desa lalu diangkut ke mobil," lanjutnya.

Menurutnya, ada jalan lain yang bisa digunakan murid SD tersebut untuk berangkat sekolah.

"Anak-anak itu berangkat ke sekolah jalannya lewat sana. Ini bukan akses jalan desa," jelas dia.

Diketahui, tiga bocah dalam video itu bernama Dermi Zibua (11) kelas 3 SD, Marpin (8) kelas 1 SD, dan Jerini Sarona Zibua kelas 1 SD.

Kepala Desa Kuntu, Asril mengatakan, sungai di lokasi tersebut merupakan sungai kecil dan tidak dalam.

Bahkan, saat kemarau, sepeda motor dan pejalan kaki bisa melewati sungai tersebut di banyak titik.

Namun ketika musim hujan tiba, sungai tersebut tak boleh dilewati.

“Kalau musim hujan dan air dalam, mereka tidak lewat sana, biasanya orang tua mereka yang antar ke sekolah,"

"Nampak ada batu-batu di dasar sungai, sepeda motor pun dapat lewat sungai itu," kata dia, Jumat (11/6/2021).

Ia mengatakan, keranjang yang ada di video merupakan alat penyeberangan buah sawit dan bukan akses satu-satunya.

Namun, ada akses jalan dan jembatan sekira 10 Km dari lokasi anak-anak yang tinggal di perkebunan sawit untuk pergi sekolah.

Dirinya menilai, video itu sengaja direkam untuk bersenang-senang, karena kondisi anak-anak itu pulang sekolah.

"Apa yang menjadi caption atau narasinya terlalu didramatisir," jelasnya.

viral tiga bocah bergelantungan2
Tangkapan layar tiga bocah bergelantungan di atas sungai dan buat geger warganet.

Viral di media sosial

Sebelumnya, video tiga bocah SD mencoba menyeberangi sungai dengan cara tak biasa viral di media sosial.

Tiga bocah itu dikatakan nekat menyeberagi sungai yang besar, demi bisa ke sekolah.

Video itu pun langsung tersebar di media sosial, setelah diunggah oleh akun-akun Instagram.

“Jaring terbuat dari bambu itu diikat pada tali yang digantung pada besi yang terpasang merentangi sungai. Perjuangan tiga anak untuk sampai ke Sekolah.” tulis salah satu akun Instagram.

“Mereka memakai kereta gantung menantang bahaya berjuang untuk bisa sekolah,” tulis akun yang lainnya.

Dalam video berdurasi singkat tersebut terlihat dua bocah perempuan dan satu bocah lelaki yang berseragam SD di tepi sungai.

Mereka meletakan tas di dalam keranjang. Pada mulanya mereka mengambil kereta gantung tersebut dan mendorong mundur untuk mengambil haluan.

Kemudian mereka mempersiapkan diri dan mengambil posisi ternyaman.

Ketika dirasa cukup, dengan kepercayaan diri, tiga bocah SD itu berlari bersama dengan membawa kereta gantung tersebut.

Saat sudah memasuki tepi sungai, mereka langsung mengangkat kaki bergelantungan.

Sesampainya di tengah sungaai terlihat kereta gantung itu berputaar-putar hingga sampai di sebrang sungai.

Tentu saja itu merupakan perjuangan keras bocah SD demi bisa mengenyam pendidikan di sekolah.
Bahkan, mereka sama sekali tidak menggunakan alat pengaman.

Setelah ditelusuri kebenaran video tersebut, ternyata ketiga bocah SD itu bukan hendak berangkat sekolah melainkan sedang bermain.

Lokasi tempat video itu diambil yakni di sebuah perkebunan sawit di desa Kuntu.

“Jembatan ada di sebelahnya. Jadi, keranjang yang diikat tali itu untuk menyeberangkan buah sawit hasil panen. Penyeberangan itu milik pribadi yang punya kebun sawit,” ujar Kariawanto, Babinsa Kampar kiri.

Baca: Viral Balita di Indramayu Gemar Makan Batu Bata, sang Ibunda: Sempat Makan Pasir, Biasa Aja sih

Baca: Viral Kurir Disiram Air oleh Pembeli karena Isi Paket Tak Sesuai Pesanan, YLKI: COD Hapus Saja

(TribunnewsWiki.com/Restu)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved