Informasi Awal #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Froteurisme adalah suatu kelainan seksual yang para penderitanya suka menggosok-gosokan alat vital mereka pada orang yang tidak menginginkannya.
Kelainan semacam ini kebanyakan menjangkiti para laki-laki dan yang menjadi korbannya kebanyakan adalah wanita.
Penyakit semacam ini tidaklah tiba-tiba terjadi tanpa sebab yang jelas.
Selain itu, pengobatan untuk para penderita kelainan seksual ini juga bisa dilakukan bagi mereka yang benar-benar menginginkan kesembuhan. (1)
Baca: Eksibisionis
Penderita kelainan ini biasanya melakukan tindakannya di tempat ramai yang memungkinkan mereka untuk kabur dengan mudah dan mengatakan bahwa tindakannya tidak disengaja.
Kelainan froteuristis atau froteurisme adalah satu dari beberapa jenis parafilia.
Parafilia adalah ketertarikan seksual yang kuat kepada hal-hal, situasi, fantasi, tingkah laku, atau individu-individu yang tidak wajar.
Pada froteurisme, tindakan menyentuhkan atau menggesekkan kemaluan kepada orang lain tanpa persetujuan orang tersebut bisa menimbulkan kenikmatan seksual, bahkan orgasme bagi pelakunya.
Baca: Fetish
Mereka yang mengalami kelainan ini senang menikmati pengalaman seksual pribadi di ruang publik.
Kelainan ini bisa terjadi pada usia berapa pun, tetapi paling sering tampak pada pria muda yang kelihatan pemalu dan berusia antara 15 hingga 25 tahun.
Kelainan ini juga tampaknya dialami oleh pria yang usianya lebih tua, cenderung penyendiri, dan tidak suka bersosialisasi.
Namun, froteurisme jarang terjadi pada wanita.
Baca: Hernia
Froteurisme adalah kondisi yang masih belum begitu dipahami.
Masih belum jelas seberapa umum kelainan ini terjadi di masyarakat.
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa sebanyak 30 persen pria mungkin pernah melakukan tindakan froteurisme pada suatu waktu.
Di antara pria dewasa yang dirawat atas gangguan parafilia, sekitar 10 hingga 14 persen diantaranya mengalami froteurisme. (2)
Gejala Froteurisme #
Menurut DSM-5, yaitu buku panduan diagnosa gangguan mental, froteurisme melibatkan hal berikut.
1. Fantasi, keinginan, dan rangsangan seksual intens yang berpusat pada tindakan menyentuh bagian-bagian tubuh orang lain tanpa persetujuan atau menggesekkan bagian tubuh, terutama kelamin, pada orang lain dan biasanya dari belakang.
2. Tindakan froteurisme biasanya berulang dan terjadi di ruang publik yang ramai, seperti kereta, bus, lift, bahkan jalanan yang penuh sesak.
3. Saat melakukan tindakan pelecehan seksual ini, si pelaku biasanya membayangkan memiliki hubungan personal yang berdasarkan kasih sayang dengan korban, namun akan kabur setelahnya.
Froteurisme dianggap sebagai aktivitas kriminal karena berupa tindakan seks tanpa persetujuan salah satu pihak. Froteurisme juga didiagnosa sebagai gangguan kesehatan mental bila aktivitas terus dilakukan selama lebih dari enam bulan, atau bila fantasi dan keinginan pelaku menyebabkan disfungsi dan gangguan terhadap hubungan pribadi dan aktivitas hariannya. (3)
Baca: Asam Urat
Penyebab Froteurisme #
Beberapa teori mengenai akar penyebab kelainan froteuristik berfokus pada masalah sosial yang mengakibatkan seseorang tidak memiliki pasangan, tidak bisa membangun hubungan pribadi, serta ketidakmampuan seseorang untuk mengendalikan dorongan seksualnya.
Seseorang yang secara tidak sengaja pernah bersentuhan dengan orang lain di tengah keramaian kemudian menjadi terangsang secara seksual mungkin ingin mengulangi pengalaman ini.
Trauma masa kecil, seperti pelecehan seksual atau gangguan kecemasan, bisa membuat perkembangan psikoseksual seseorang terhambat.
Kemungkinan lain dari penyebab kelainan ini adalah si pelaku mungkin mengalami masalah dengan kasih sayang dan kedekatan secara seksual.
Hal ini bisa disebabkan oleh anatomi otak yang tidak normal sehingga mempengaruhi kesehatan emosional dan kendali impulsnya. (4)
Baca: Tumor Otak
Diagnosa Froteurisme #
Satu-satunya cara pengidap bisa mendapatkan bantuan adalah bila terapis tahu seberapa jauh atau seberapa berat gangguan yang dialaminya.
Terapis akan memberikan beberapa jenis kuesioner untuk menegakkan diagnosa.
Sesi pertama biasanya diawali dengan pemeriksaan riwayat kesehatan dan psikologis pasien.
Jika seseorang pernah didiagnosa dengan gangguan mental, maka informasi ini harus disampaikan pada terapis.
Terapis kemudian akan menanyakan tentang riwayat seksual, termasuk tindakan-tindakan yang tidak biasa.
Pasien juga akan ditanya mengenai apa yang sering dipikirkannya, perasaan-perasaannya, serta tingkah lakunya sehari-hari dan apakah ada masalah yang diakibatkan oleh hal-hal tersebut dalam kehidupannya. (5)
Baca: Pedofilia
Perawatan dan Pengobatan #
Orang yang mengalami kelainan froteuristis biasanya tidak mencari pengobatan untuk dirinya sendiri.
Mereka biasanya baru diobati setelah ditangkap atas tuduhan pelecehan seksual dan perawatan dilakukan atas perintah pengadilan.
Serta, karena pengidap cenderung bergerak cepat di tempat yang ramai, ruang publik, dan seringkali berhasil menghilang atau berbaur dengan keramaian sebelum bisa ditangkap, informasi mengenai tingkat keberhasilan pengobatan yang tersedia sangat sedikit.
Standar perawatan bagi kelainan froteurisme termasuk pemberian obat dan psikoterapi.
Baca: Sifilis
Obat-obatan seperti hormon dan antidepresan tertentu bisa digunakan untuk membantu menekan keinginan seksual.
Terapi tingkah laku kognitif dan pelatihan relaksasi bisa membantu mengendalikan dorongan seksual dan mengarahkan pikiran ke jalur sikap dan impuls seksual yang lebih baik.
Dua jenis obat yang bisa digunakan untuk mengobati gangguan ini adalah:
1. Antiandrogen untuk mengurangi kadar hormon pria
2. Obat-obatan golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) seperti fluoxetine akan meningkatkan serotonin dalam otak.
Kadar serotonin yang rendah di otak bisa mengakibatkan meningkatnya dorongan seks.
SSRI membantu mengurangi pikiran-pikiran obsesif dan sikap kompulsif selain juga mengurangi dorongan seksual
Tujuan utama dari terapi adalah mengajari pelaku bagaimana mengendalikan diri agar tidak menyentuh orang yang tidak dikenal bila timbul dorongan seksual.
Beberapa terapi pembentukan pikiran juga bisa digunakan untuk mengatasi gangguan ini:
1. Terapi Biofeedback
Pasien akan dipasangkan dengan mesin yang akan memberikan feedback berupa cahaya atau suara.
Pasien harus berusaha menahan feedback dalam rentang waktu tertentu saat ditunjukkan hal-hal yang merangsang secara seksual.
2. Covert Sensitization
Pasien akan diajak untuk melakukan relaksasi dan membayangkan hal-hal yang merangsang.
Kemudian pasien akan diminta membayangkan sesuatu yang negatif, misalnya penis tersangkut pada ritsleting celana, dan sebagainya.
Hal ini dilakukan untuk mencegah pasien melakukan tindakan froteurisme dengan menghubungkannya dengan kemungkinan-kemungkinan negatif yang bisa terjadi.
3. Pembentukan Aversif dengan Bantuan
Pada terapi jenis ini, kejadian negatif akan disampaikan dalam bentuk nyata dan bukan hanya bayangan.
Misalnya, terapis akan menyemprotkan bau-bauan tidak sedap, misalnya amonia, ke udara.
Tujuannya adalah supaya pasien bisa menghubungkan tindakannya yang menyimpang dengan sesuatu yang negatif sehingga akan menghindari keduanya. (6)
(TribunnewsWiki.com/Bangkit N)
| Nama Penyakit | Froteurisme |
|---|
| Pengidap | Menggesekkan kemaluan pada orang lain tanpa persetujuan orang tersebut |
|---|
| Pengobatan | Antiandrogen dan fluoxetine |
|---|
Sumber :
1. idnmedis.com
2. www.fimela.com