Busyro Muqqodas

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Muhammad Busyro Muqqodas merupakan seorang tokoh hukum Indonesia yang lahir di Yogyakarta, 17 Juli 1952.

Busyro Muqqodas lahir dan besar di Yogyakarta. Ia menyelesaikan pendidikannya di TK ABA Suronatan, kemudian lanjut ke SD Muhammadiyah Ngupasan lulus tahun 1964 dengan SMP Muhammadiyah 1 Yogyakarta dan SMA Muhammadiyah 1 tahun 1968.

Ia kemudian menempuh pendidikan sarjana di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dengan mengambil jurusan hukum.

Setelah mendapatkan gelas S1-nya, Busyro melanjutkan pendidikan Magister Hukum di Universitas Gajah Mada.

Busyro tumbuh besar dalam gerakan Islam Muhammadyah. Ayahnya seorang pegawai Departemen Agama dan ibunya merupakan guru agama Islam di Madrasah Mu'allimat Muhammadiyah, Yogyakarta.

Perjalanan hidupnya diwarnai dengan latar belakang keluarga yang religius. (1)

Bapak dari tiga anak ini pernah mengikuti Pelatihan Investigasi Pelanggaran HAM Berat (2004) dan peserta pra-pelatihan internasional dalam bidang Human Rights, Conflict Transformation and Peace Promotion in Norwegia yang diselenggarakan oleh Dirjen Perlindungan HAM, Departemen Hukum dan HAM RI bersama dengan Institute of Human Rights, University of Oslo Norwegia, di Bogor (2004).

Busyro yang memiliki hobi membaca buku dan olahraga, pada 2008 meraih penghargaan Bung Hatta Anti Corruption Award (BHACA). (2)

Baca: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Baca: Komisi Yudisial Republik Indonesia

Karier Busyro Muqqodas mulai cemerlang saat memimpin Komisi Yudisial (KY) selama lima tahun (2005-2010).

Ketika dirinya menjabat Ketua KY, Busyro pernah mengusulkan wacana kocok ulang hakim agung dalam rangka mereformasi sistem peradilan terhadap hakim agung yang berjumlah 49 orang.

Menurutnya, langkah tersebut penting untuk membersihkan dunia peradilan.

Saat itu, Busyro bersama KY berencana memeriksa 13 hakim agung yang dipimpin Ketua MA (2001-2008) & Ketua Dewan Pers (2010-2014) Bagir Manan.

Kemudian ia ditunjuk sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi pada tahun 2010 menggantikan Antasari Azhar.

Saat pemilihan anggota komisioner baru KPK 2011-2015, nama Busyro otomatis lolos melanjuti sisa waktu yang dimilikinya lima tahun hingga 2014. (3)

Kini ia menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah.

(TribunnewsWiki.com/Niken Aninsi)