TRIBUNNEWSWIKI.COM - Beberapa rekan wartawan diusir saat ingin mewawancarai anak presiden Joko Widodo yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
Pengusiran wartawan ini terjadi pada Rabu (14/4/2021) sore di kawasan Balai Kota Medan.
Sebagai informasi, para wartawan ini akan mewawancarai Bobby Nasution soal masalah pegawai tata usaha di satu sekolah negeri yang mengaku belum mendapatkan tunjangan penghasilan.
Terkait masalah gaji, bukan cuma pegawai TU di sekolah negeri saja yang kabarnya belum dapat.
Honorer di BPPRD Kota Medan juga dikabarkan sudah tiga bulan tidak gajian.
Sejumlah honorer sempat mengeluhkan masalah ini.
Namun belum ada jawaban dari Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution.
Oleh sebab itulah awak media menunggu di depan pintu masuk Pemko Medan karena Bobby Nasution berada di kantornya.
Namun belum juga bertemu dengan Wali Kota Medan, para wartawan ini sudah diusir paksa petugas Satpol PP, polisi hingga Paspampres.
Sejumlah Satpol PP berpakaian lengkap datang dan menanyakan keperluan awak media menunggu Bobby Nasution.
Awak media lalu menjelaskan keperluan soal wawancara yang hanya berdurasi beberapa menit saja.
Hal ini lantaran setiap berita yang akan naik di media, tentu harus dilengkapi dengan konfirmasi.
Baca: Ali Ngabalin Sebut Jokowi akan Tempatkan Dua Nama Menteri Baru dari Pejabat Lama
Baca: Tak hanya Gibran, Bobby Nasution Juga Dapat Pengawalan Paspampres Karena Hal Ini
Tapi, Satpol PP bertubuh tegap justru menimpali dengan jawaban yang mengecewakan.
"Di luar aja. Jangan di sini," kata Satpol PP, Rabu (14/4/2021) sore.
Mendapatkan perlakuan yang kyrang mengenakkan tersebut, awak media menjelaskan hanya perlu wawancara saja.
Namun Satpol PP tersebut mengatakan hal tersebut tak etis.
"Kami disuruh Paspampres. Gak etis di sini. Di luar aja," kata Satpol PP itu.
Wartawan juga langsung menjelaskan soal menghalang-halangi tugas pers ada hukum pidananya karena jurnalis bekerja dilindungi undang-undang.
Satpol PP yang mendengar penuturak awak media ini langsung pergi.
Namun petugas kepolisian kemudian datang dengan handy talky.
Hal serupa juga disampaikan oleh polisi yang memegang handy talky tersebut.
Alasannya tidak ada seorang pun yang boleh menunggu Wali Kota Medan di depan pintu masuk.
Baca: Perbandingan Aset Kekayaan, Bobby Nasution Menantu Jokowi Rp 54,8 M, Gibran Rp 33,7 M Lebih Sedikit
Baca: Menantu Jokowi, Bobby Nasution Resmi Maju dalam Pilkada Kota Medan 2020
Karena tak ingin ribut, awak media kembali menjelaskan bahwa kehadiran di Balai Kota cuma sekadar ingin wawancara.
"Kan udah dibilang Satpol PP tadi," ujar polisi itu.
Lalu datanglah petugas Paspampres berkemeja safari yang juga ikut mengusir awak media.
Bahkan pria ini memaksa awak media mematikan handphone dan tidak boleh satu pun orang yang merekam-rekam di areal Balai Kota.
"Dimatiin dulu lah (handphonenya), dimatiin. Biar sama-sama enak. Saya pun orang intelijen," sergah laki-laki berbaju safari itu.
Awak media yang mendapatkan perlakuan buruk itu lalu meninggalkan lokasi karena tak ingin memperpanjang keributan.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ka, Tribun Medan)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Terlalu Over Protektif, Satpol PP, Polisi Hingga Paspampres di Balai Kota Medan Usir Wartawan