TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Tenaga Ahli Utama Kedeputian Kantor Staf Presiden Ali Ngabalin melalui akun Twitter-nya menyebut Presiden Joko Widodo bakal segera melantik dua menteri baru.
Dua menteri tersebut adalah Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Dikbud/Ristek) dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Namun, Ali tidak menyebutkan sosok yang akan dilantik menjadi menteri baru.
"Adakah menteri-menteri lain yang akan di lantik, kapan dan siapa para beliau itu? Wallahu'alam bisshowaab, itu hak prerogatif Presiden dan kita tunggu saja," kata Ngabalin, Rabu, (14/3/2021).
Pelantikan ini terkait dengan perubahan nomenklatur kementerian yang sudah disetujui oleh DPR.
Sebelumnya,Ali Ngabalin mengatakan bahwa Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet pada pekan ini.
"Pekan ini, sangat bisa pekan ini," kata Ali saat dihubungi, Selasa, (13/4/2021).
Ali mengatakan terdapat tiga faktor yang menguatkan Presiden akan melakukan perombakan Kabinet Indonesia Maju (KIM) Jilid ke-2 dalam waktu dekat.
Baca: Isu Reshuffle Kabinet Mencuat, Pengamat Sebut KSP Moeldoko Diprediksi Juga Akan Dicopot
Pertama,adanya penyatuan Kemenristek dengan Kemendikbud. Usulan pemerintah untuk menyatukan dua kementerian tersebut telah disetujui DPR.
"Surpres yang dikirim ke DPR 30 Maret itu, itu kan sudah diterima DPR, disidang DPR dan telah diambil keputusan, terkait pengabungan Kemenristek ke Kemendikbud. Kenapa begitu, banyak kerjadaan di Kemeristek yang seharusnya menjadi bidang Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)," katanya.
Faktor yang kedua, kata Ali, adalah pamitnya Menristek Bambang Brodjonegoro dari Kementeriannya.
"Kan terjadi kekosongan itu. Sementara kemenristek sendiri belum ke kemedikbud," katanya.
Faktor ketiga kata dia, adalah pemerintah yang akan segera membentuk Kementerian Baru yakni Kementerian Investasi. Dengan adanya kementerian baru, otomatis maka akan ada menteri baru.
"Yang abang bilang, selama masa kerja di Bina Graha abang tahu benar, bagaimana keputusan-keputusan yang diambil presiden tidak membutuhkan waktu lama, makanya dalam pekan pekan ini, kita tunggu saja, tidak mustahil dalam pekan ini," katanya.
Baca: Tiga Alasan Reshuffle Kabinet Bakal Dilakukan Pekan Ini, Bermula dari Pamitnya Menristek
Pengamat Memprediksi KSP Moeldoko Akan Dicopot
Pengamat politik Universitas Paramadina Djayadi Hanan memprediksi Jokowi bakal mencopot Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
Setelah keterlibatannya dalam kisruh Partai Demokrat, Moeldoko dinilai akan kehilangan posisinya sebagai KSP.
"Mungkin yang bisa terkena reshuffle juga adalah KSP Moeldoko. Karena baru saja membuat kegaduhan politik mengurusi Partai Demokrat," ujar Djayadi, ketika dihubungi Tribunnews.com, Rabu (14/4/2021).
Namun, Djayadi juga memandang bahwa reshuffle kabinet ini jadi ajang Jokowi untuk memperingatkan para menterinya, terutama menteri-menteri yang digadang-gadang akan maju dalam Pemilu Presiden 2024 kelak.
"Selain itu, reshuffle bisa juga dijadikan momentum oleh presiden untuk menertibkan atau memperingatkan menteri-menteri yang mulai tidak fokus dan lebih ancang-ancang untuk urusan pemilu 2024," katanya.
Daftar Menteri Layak Direshuffle Menurut Survei
Nama beberapa menteri yang layak di-reshuffle pun juga berhembus kencang.
Berbagai lembaga survei pun ramai melakukan riset mengenai siapa saja menteri yang layak untuk di-reshuffle.
Satu di antaranya riset yang dilakukan oleh Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO).
IPO telah mengeluarkan daftar menteri-menteri dengan kinerja paling memuaskan.
Ada pula daftar menteri dengan kinerja mengecewakan hingga layak di-reshuffle.
Baca: Daftar 15 Menteri Layak Resuffle Menurut Survei IPO, Ada Yasonna Laoly hingga Luhut Binsar Panjaitan
Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengungkapkan daftar ini dalam diskusi bertajuk "Evaluasi Kabinet dan Peta Politik 2024".
Acara ini diselenggarakan di kanal YouTube MNC Trijaya pada Sabtu (10/4/2021) lalu.
Menurut Dedi, survei ini melibatkan 1.200 responden dan berjalan pada 10 Maret hingga awal April 2021.
Tim survei mengambil sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Dedi mengatakan tingkat akurasi data 97 persen dan persentase error dalam pengambilan sampel 2,5 persen.
Adapun, nama Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly muncul sebagai menteri yang dianggap paling layak di-reshuffle.
Baca: Kemenristek dan Kemendikbud Digabung, Menteri Bambang Brodjo Pamit, Isu Reshuffle Kabinet Muncul
Setelahnya, muncul nama Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah.
"Ini kalau diasumsikan atau dikaji lebih dalam, nama-nama ini (yang dianggap layak reshuffle) sebetulnya adalah nama-nama yang berkaitan dengan program-program selama pandemi," kata Dedi.
Sementara, tiga menteri perempuan menjadi menteri-menteri dengan kinerja paling memuaskan.
Pada urutan pertama adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani, lalu Menlu Retno Marsudi dan Mensos Tri Rismaharini.
Kemudian, Prabowo Subianto muncul dalam nama menteri paling terpopuler.
Nama Tito Karnavian dan Sandiaga Uno menjadi nama menteri terpopuler lainnya.
Berikut daftar menteri yang dianggap layak di-reshuffle:
1. Yasonna Laoly 54,0 persen
2. Ida Fauziah 46,0 persen
3. Zainuddin Amali 41,2 persen
4. Tjahjo Kumolo 34,0 persen
5. Johnny Plate 29,0 persen
6. Teten Masduki 28,5 persen
7. Syahrul Yasin Limpo 27,0 persen
8. Siti Nurbaya 23,8 persen
9. Airlangga Hartanto 19,3 persen
10. Arifin Tasrif 19,0 persen
11. Bintang Darmawati 15,0 persen
12. Sofyan Djalil 12,1 persen
13. Luhut Panjaitan 9,8 persen
14. Nadiem Makarim 9,7 persen
15. Muhadjir Effendy 9,1 persen
Menteri paling populer:
1. Prabowo Subianto 56 persen
2. Tito Karnavian 43 persen
3. Sandiaga Uno 39 persen
4. Mahfud MD 30 persen
5. Sri Mulyani 29 persen
Menteri berkinerja paling memuaskan:
1. Sri Mulyani 54,7 persen
2. Retno LP Marsudi 50 persen
3. Tri Rismaharini 42 persen
4. Tito Karnavian 38 persen
5. Mahfud MD 34 persen
(TribunnewsWiki.com/Tyo/RAK, Tribunnews.com/Taufik Ismail)
Baca lengkap soal Reshuffle Kabinet di sini
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Isu Reshuffle, Pengamat Prediksi Moeldoko Bakal Dicopot" dan Ali Ngabalin: Presiden akan Lantik Dua Menteri Baru,