Lia Aminuddin (Lia Eden)

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Lia Aminuddin atau dikenal sebagai Lia Eden lahir di Jakarta pada 21 Agustus 1947.

Dia mengaku telah mendapatkan wahyu dari Malaikat Jibril untuk mendakwahkan sebuah aliran kepercayaan baru, yakni ajaran Salamullah.

Lia Aminuddin sempat ditahan karena dianggap menistakan agama tertentu dan membuat ramalan-ramalan kontroversial.

Dia meninggal pada 9 April 2021 pada usia 73 tahun.

1. Mengaku mendapatkan wahyu dari Jibril

Lia mengaku mendapatkan wahyu dari Malaikat Jibril sejak 1997.

Dia mengganti namanya yang semula Lia Aminuddin menjadi Lia Eden.

Lia mulai mempelajari beberapa agama seperti Kristen, Islam hingga Hindu dan ajaran Buddha.

Dia mengaku mengalami dua peristiwa ajaib.

Peristiwa pertama adalah sewaktu dia melihat sebuah bola bercahaya kuning berputar di udara dan lenyap sewaktu baru saja ada di atas kepalanya pada 1974.

Peristiwa ajaib kedua yang telah mengubah prinsip hidupnya berlaku pada malam 27 Oktober 1995 kala dia sedang bersantai. Pada masa itu, dia telah merasakan kehadiran pemimpin rohaninya, Habib al-Huda yang kemudian mengaku dirinya sebagai Jibril pada waktu itu.

2. Mendeklarasaikan agama salamullah

Lia mendeklarasikan agama atau aliran kepercayaan baru bernama Salamullah pada pertengahan tahun 2000.

Salamullah adalah gabungan dari agama-agama yang ada dan sudah diyakini banyak orang.

Pada Desember 2005 rumahnya dideklarasikan menjadi Istana Tahta Kerajaan Tuhan sekaligus kilat spiritual dunia.

3. Dinilai menodai agama dan dipenjara

Sosok Lia Eden mulai dikenal pada tahun 2005. Agama yang dikenalkannya mulai banyak pengikutnya.

Namun, MUI menilai ajaran Lia adalah aliran sesat dan dia ditangkap atas tuduhan penodaan agama.

Lia dihukum selama 2,5 tahun penjara dan bebas pada 15 April 2011.

4. Menuai pro dan kontra

Meskipun banyak yang menilai bahwa kepercayaan Lia tersebut menodai agama, beberapa pihak mengatakan Lia belum dikatakan menodai agama yang tercantum dalam Pasal 156 KUHP.

Abdurrahman Wahid atau Gus Dur mengatakan ajaran Lia muncul karena adanya krisis kepercayaan.

Gus Dur juga mengungkapkan tak ada yang sesat dalam proses pendirian sebuah ajaran kecuali ditetapkan oleh Mahkamah Agung.

Sebagai umat Islam, Gus Dur menilai ajaran yang disebar Lia adalah keliru.

(Tribunnewswiki/Husna)

Baca berita lainnya soal Lia Aminuddin di sini.