Miliarder Tuban Dikabarkan Kehabisan Uang, Disebut Bangkrut dan Uang Tinggal Rp50 Juta

Sempat gegerkan media sosial, seorang miliarder di Tuban mengaku bangkrut dan kini hanya punya Rp50 juta.


zoom-inlihat foto
seorang-warga-desa-sumurgeneng-tuban-menunjukkan-koleksi-mobil.jpg
(KOMPAS.COM/HAMIM)
Mulyadi, seorang warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa timur, menunjukkan koleksi mobil yang barusan dibeli seusai menerima uang pembebasan lahan dari proyek pembangunan kilang minyak di Tuban. Selasa (16/2/2021).


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, yang sempat disebut sebagai miliarder kini dikabarkan mengalami kebangkrutan.

Sebelumnya, para miliarder Tuban itu menggegerkan media sosial karena beramai-ramai membeli mobil setelah kaya mendadak.

Warga desa itu mendadak menjadi miliarder setelah tanahnya dijual untuk proyek kilang minyak Tuban New Grass Root Refinery (NGRR).

Sejak itu, warga Desa Sumurgeneng dikenal sebagai warga kampung miliarder.

Namun, belum lama ini beredar kabar uang warga kampung miliarder tinggal puluhan juta.

Dari informasi yang beredar di media sosial, seorang miliarder mengaku bangkrut.

Ia mengatakan bahwa uang yang dipegangnya tinggal Rp50 juta.

Hal itu juga disampaikan oleh Kepala Desa Sumurgeneng, Gihanto.

Toyota Kijang Innova, salah satu dari belasan mobil milik warga kampung miliarder di Desa Sumurgeneng, Kabupaten Tuban, yang rusak karena tabrakan. Pemiliknya diduga belum mahir menyetir saat mengemudikannya.
Toyota Kijang Innova, salah satu dari belasan mobil milik warga kampung miliarder di Desa Sumurgeneng, Kabupaten Tuban, yang rusak karena tabrakan. Pemiliknya diduga belum mahir menyetir saat mengemudikannya. (Tribun Jatim/Auto2000)

Meski demikian, saat dikonfirmasi oleh wartawan, Gihanto mengaku tak percaya bahwa warganya menjadi bangkrut.

Para miliarder yang mendapat proyek pembebasan kilang minyak itu, menurutnya, tak mungkin kehabisan uang.

Meskipun ada yang mengaku uang tinggal Rp50 juta, Gihanto tampak tak yakin.

Paling tidak, kata dia, sisa uang warga masih mencapai angka miliaran. Seperti Rp1—1,5 miliar.

"Saya kira tidak sampai segitu, itu 'kan hanya pengakuannya saja," ujar Kades kepada wartawan, Jumat (9/4/2021).

Dia menjelaskan kalaupun uang warga habis, tetap ada banyak aset yang dibeli ataupun uang yang ditabung.

Baca: Viral 15 Mobil Mewah Baru Warga Tuban Rusak, Ternyata Pemilik Nekat Beli Meski Tak Bisa Nyetir

Baca: Tinggal di Tengah Miliader Dadakan di Tuban, Tarsimah Tetap Hidup Miskin, Cuma Bisa Andalkan Bantuan

Mungkin ada kekhawatiran juga selama ini koar-koar punya uang banyak. Sementara untuk Kamtibmas sendiri sampai sekarang masih aman.

"Kalau perasaan saya biasa saja, uang warga banyak untuk membeli aset," katanya.

Puluhan warga beli mobil serentak

Diberitakan sebelumnya, saat masih viral, Gihanto menyatakan hingga kini sejak pencairan penjualan tanah warga untuk proyek kilang minyak Grass Root Refinery (GRR) Pertamina-Rosneft asal Rusia, ada 176 mobil baru yang dibeli oleh warganya.

Mobil yang dibeli warga itupun berbagai macam jenis, seperti kijang Innova, Honda HR-V, Fortuner, Pajero, dan Honda Jazz.

"Sudah ada 176 mobil baru yang datang, itu tidak langsung bersamaan, yang datang bareng ya 17 mobil minggu kemarin," ujarnya, Minggu (21/2/2021).

Kades menambahkan bahwa ada 840 KK warga di desanya, tetapi yang lahannya dibeli perusahaan plat merah ada  sekitar 225 KK.

Heboh warga sedesa di Tuban borong mobil berbarengan usai tanahnya dibeli Pertamina. (TikTok/@rizkii.02)
Heboh warga sedesa di Tuban borong mobil berbarengan usai tanahnya dibeli Pertamina. (TikTok/@rizkii.02) (TIKTOK//@rizkii.02)

Harga yang diterima warga untuk penjualan tanah per meter mulai dari Rp600—800 ribu sehingga penjualan yang didapat warga rata-rata mencapai miliaran rupiah.

Untuk penjualan tanah paling sedikit Rp36 juta, paling banyak warga sini Rp26 miliar, sedangkan ada warga luar mendapat Rp28 miliar.

"Kalau rata-rata Rp 8 miliar, satu rumah ada yang beli 2-3 mobil. Sisanya buat beli tanah lagi, tabungan, bangun rumah dan usaha," katanya.

Lahan warga dihargai apraisal Rp600—800 ribu per meter, menyesuaikan lokasi.

Baca: UPDATE Warga Tuban Mendadak Jadi Miliader, Kampung Dijaga TNI-Polri, Bos Pertamina Merasa Bersalah

Baca: Tanah Dibeli Pertamina, Warga Satu Desa di Tuban Berbondong-bondong Beli Mobil Baru, Viral di TikTok

Kebutuhan lahan untuk pembangunan kilang minyak GRR seluas 821 hektar. Rinciannya, lahan warga 384 hektar di Desa Sumurgeneng, Kaliuntu, dan Wadung, KLHK 328 hektar dan Perhutani 109 hektar.

Investasi kilang minyak dengan nilai 16 miliar USD atau setara Rp225 triliun itu rencananya akan beroperasi di 2026.

Kilang GRR ditarget mampu produksi 300 ribu barel per hari.

Baca artikel lain mengenai Desa Miliarder di Tuban di sini.

(TribunnewsWiki.com/Restu, TribunMadura.com/Mohammad Sudarsono)

Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Uang Warga Kampung Miliarder Tuban Disebut-Sebut Tinggal Rp 50 Juta, Kades: Hanya Pengakuannya Saja





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved