lihat foto
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Penembakan brutal kembali terjadi di Amerika Serikat.
Seseorang yang tidak disebutkan namanya menembak mati 10 orang pengunjung sebuah supermarket di Kota Boulder, Colorado, Amerika Serikat.
Ini merupakan insiden penembakan kedua dalam seminggu terakhir di Amerika.
Penembakan di Colorado menewaskan sedikitnya 10 orang, termasuk seorang petugas polisi, kurang dari seminggu setelah delapan orang ditembak mati di kota Atlanta, AS, Senin (22/3/2021) waktu setempat.
Polisi menangkap seorang tersangka tetapi tidak mengungkapkan namanya atau rincian apapun tentang penembakan itu pada konferensi pers malam.
Penyelidik baru saja mulai memilah-milah bukti dan wawancara saksi dan tidak memiliki rincian tentang motif penembakan itu, kata Jaksa Wilayah Boulder County Michael Dougherty, menambahkan bahwa karena keluarga masih diberi tahu, nama korban belum dirilis, dikutip Al Jazeera, Selasa (23/3/2021).
"Ini adalah tragedi dan mimpi buruk bagi Boulder County, dan sebagai tanggapan, kami memiliki kerja sama dan bantuan dari otoritas lokal, negara bagian, dan federal," tambahnya.
Baca: Komnas HAM Sebut Penembakan 6 Laskar FPI Bukan Pelanggaran HAM Berat, Ini Alasannya
Penembakan itu terjadi sekitar pukul 03.00 sore waktu setempat (21:00 GMT) di supermarket King Soopers di area Table Mesa di Boulder, sebuah kota di kaki timur Rockies sekitar 45 kilometer barat laut Denver.
Meski menembak mati 10 orang, termasuk seorang petugas, pihak berwenang tidak menyebut serangan tersebut sebagai serangan teroris.
Baca: Brenton Tarrant Pelaku Penembakan di Masjid Christchurch Divonis Penjara Seumur Hidup
Pihak berwenang hanya mengatakan tersangka menerima perawatan medis dan tidak ada ancaman lebih lanjut kepada publik.
Rekaman video dari adegan yang disiarkan sebelumnya oleh stasiun televisi menunjukkan seorang pria berjanggut bertelanjang dada dengan celana pendek boxer dibawa keluar dari toko dengan borgol, sebelum ia ditempatkan di tandu dan dimasukkan ke dalam ambulans.
Pria yang ditahan itu tampaknya memiliki kaki yang berdarah dan pincang saat berjalan.
Komandan Kerry Yamaguchi dari Departemen Kepolisian Boulder mengatakan polisi masih menyelidiki dan tidak memiliki rincian motif kekerasan tersebut.
'Saya tidak bisa membantu siapa pun'
Para saksi menggambarkan adegan kekacauan saat mereka mendengar suara tembakan di dalam supermarket.
"Kami sedang di kasir, dan tembakan baru saja mulai terdengar," kata Sarah Moonshadow, 42, yang berada di toko bersama putranya, Nicholas.
Baca: Terjadi Penembakan Beberapa Orang di Mall Wisconsin, Polisi Kerahkan SWAT untuk Cari Pelaku
“Dan aku berkata, 'Nicholas turun,' dan Nicholas merunduk. Dan kami baru mulai mendengarkan dan di sana, hanya tembakan berulang ... dan saya hanya berkata, 'Nicholas, lari,' ”Moonshadow kemudian mengatakan kepada kantor berita Reuters.
Moonshadow menceritakan melihat "seseorang tergeletak di jalan" saat dia dan putranya melarikan diri.
"Dan aku mencoba lari ke arahnya, dan Nicholas menarikku pergi dan dia berkata, 'Kita harus pergi.' Dan kita lari dan bersembunyi di balik gedung." Wanita itu menangis tersedu-sedu, menambahkan, "Saya tidak bisa membantu siapa pun."
Dean Schiller mengatakan kepada kantor berita The Associated Press bahwa dia baru saja meninggalkan supermarket ketika dia mendengar suara tembakan dan melihat tiga orang berbaring telungkup, dua di tempat parkir mobil dan satu di dekat pintu masuk.
