TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pelabuhan Perikanan Tanjung Adikarto, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang menghabiskan anggaran Rp450 miliar mangkrak selama belasan tahun.
Mangkraknya pelabuhan ini disayangkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan.
Sejak dibangun tahun 2004 lalu, pelabuhan Tanjung Adikarto tidak dapat difungsikan sebagaimana mestinya.
Luhut mengaku ingin segera memberdayakan pelabuhan tersebut.
“Sayang sudah Rp 450 miliar dana yang sudah dikeluarkan sejak 2003. Kita ingin segera diberdayakan,” ujar Luhut ketika ditemui di pemecah ombak Sungai Serang yang ada di kawasan Tanjung Adikarto, Jumat (12/3/2021).
Luhut tiba di Adikarto bersama beberapa menteri, yakni Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono dan Menhub Budi Karya Sumadi, dan sejumlah pejabat di kementerian terkait.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Bupati Kulon Progo Sutedjo juga terlihat di sana.
Baca: Luhut Jawab Soal Julukan ‘Luhut Lagi Luhut Lagi’: Tugas yang Diperintahkan Presiden Saya Selesaikan
Luhut mengungkapkan pemerintah berupaya mempercepat penyelesaian Adikarto sehingga bisa segera dioperasikan.
“Presiden memerintahkan ini dipercepat dan segera diambil tindakan,” kata Luhut.
Tanjung Adikarto berada di dalam muara Sungai Serang, tidak jauh dari Bandar Udara Yogyakarta International Airport.
Pelabuhan ini dibangun pada 2004 namun belum pernah beroperasi sampai sekarang. Banyak sekali tantangan untuk bisa mengoperasikan pelabuhan ini.
Luhut mengatakan pemerintah pun akan memulai dengan melakukan studi kembali selama tiga bulan ke depan.
Tidak hanya terkait Pelabuhan Adikarto, tetapi juga muara sungai Serang dan sedimentasinya, bagaimana pengerukan sedimentasi, erosi di pantai, hingga potensi banjir berkala.
Baca: Demokrat Minta Moeldoko Tak Bawa Nama Luhut dalam Isu Kudeta: Masih seperti Ngopi-ngopi Biasa
Selain itu, juga keberadaan sungai Bogowonto yang tidak jauh dari sana dan Bandara YIA sendiri.
“Semua menteri sepakat berniat akan studi lengkap lagi mengenai ini dilakukan lagi, dengan melibatkan UGM dan Kampus Merdeka. Supaya nanti tuntas,” kata Luhut.
Ia mengharapkan, dengan studi komprehensif maka revitalisasi tidak mengulang kesalahan pembangunan masa lalu.
“Kita menunggu hasil studi tiga bulan ke depan. Baru kita pikirkan bagaimana cara bertindak yang tepat,” kata Luhut. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X mengharapkan semua upaya ini tetap sejalan dengan kelangsungan Bandara YIA.
“Penyelesaian ini bukan hanya soal pelabuhan. Tapi juga menyangkut risiko yang jangan terjadi pada airport. Kami bisa memahami,” kata Sultan.
Pada kesempatan berbeda, Menteri KKP Wahyu mengungkapkan, pemerintah berniat untuk memperbaiki pelabuhan ini agar bisa jadi pusat perekonomian perikanan yang besar.
“Bagaimana kita merevitalisasi ini dan memperbaiki sehingga bisa hidup. Karena sudah lama pembangunan dan belum pernah beroperasi,” kata Wahyu.
Baca: Moeldoko Sebut Luhut Binsar Juga Pernah Didatangi Tokoh yang Ingin Kudeta Demokrat