TRIBUNNEWSWIKI.COM - Guru di Kabupaten Sukabumi mendadak viral setelah dimaki-maki oleh perangkat Desa Cijalingan, Kecamatan Cicantayan, Sukabumi.
Guru tersebut mulanya mengunggah foto jalan rusak yang mirip seperti sungai yang penuh lumpur.
Ia mengunggah foto jalanan rusak itu ke Facebook.
Setelah itu, guru tersebut tak lama didatangi oleh beberapa pria yang disebut sebagai perangkat desa.
Perangkat desa itu menggunakan pakaian putih dan celana kain hatim.
Mereka memenuhi sebuah ruangan di SMPN 1 Cijalingan dengan raut wajah marah.
Para perangkat desa itu datang memaki-maki sang guru bernama Eko Purtjahjanto.
Datangnya perangkat desa itu karena tak terima atas dipotingnya jalan yang rusak itu.
Dengan nada tinggi, ia mempertanyakan postingan seorang Guru SMPN 1 Cijalingan bernama Eko di Facebook, soal Jalan Rusak mirip sungai yang sudah kering.
"Apa maksudnya? Tujuannya apa? Kenapa Posting di Facebook? Baca lagi! Ada Desa Cijalingan itu. Jangan nantang kamu, hah!," kata salah seorang pria dengan kacamata dicantol di kepala.
"Apa maksudnya? Mau nantang pemerintahan? Instansi? Silahkan saya siap," lanjutnya.
Video viral itu kemudian mendapat banyak komentar dari warganet.
Warganet lantas menuduhkan jika para perangkat desa ketakutan jika mereka melakukan korupsi.
"Kok ngamok? Korup yaaaa?" seru @mayangsaririzki.
"AUDIT AJA DANA DESA NYA. HEHEHE," ujar @hayfa23__
Baca: Viral Perjuangan Bidan Sebrangi Laut Bantu Ibu Hamil, Tulis Pesan Menyentuh buat Warganet Baper
Baca: Rekaman CCTV Pria Setengah Telanjang Viral, Kejar 3 Pegawai Konter hingga Lompat Etalase
"Kebebasan berpendapat adalah semua warga negara, sekalipun itu posting di facebook asal dengan tutur kata yg baik. Alangkah baiknya bapak aparatur desa juga bisa menerima dengan bijak kritikan dari masyarakatnya," seru @xanxxsmx_22.
"Patut dipertanyakan knp aparat desa marah marah..?? Kalau ga ada sesuatunya gak perlu marah marah. Wajar kalau warga komplain mengenai fasilitas jalan yang tak kunjung diperbaiki," ujar @eldy_heliady.
Akibat bentakan dan tantangan itu, Pak Eko mengaku mengalami trauma.
Ia bahkan sempat mengunggah video klarifikasi dan permintaan maaf karena telah mengunggah foto jalan rusak.
Dirinya juga sempat meminta bantuan kepada Ketua DPRD Kabupaten Sukami, Yuda Sukmagara.