Kepsek SMK di Surabaya Lecehkan Siswinya Sendiri, Mulai Ketahuan setelah Korban Trauma

Peristiwa sudah terjadi pada 2019 silam, baru dilaporkan karena sang ayah baru tahu


zoom-inlihat foto
sexual-abusee.jpg
Tribunnews.com
Ilustrasi korban pelecehan seksual.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Oknum pelecehan seksual terjaid di Surabaya, Jawa Timur.

Kali ini seorang kepala sekolah di sebuah SMK berinisial AF diduga melakukan hal tak senonoh pada siswinya sendiri.

Si siswi kemudian menceritakan apa yang ia alami pada ayahnya, S (56).

Tak terima, S kemudian melaporkan dugaan pelecehan tersebut ke Polrestabes Surabaya, Rabu (3/3/2021) siang.

Saat melaporkan kepala sekolah tersebut, S bersama putrinya.

Diberitakan Surya, Laporan Polisi itu dengan Nomor : TBL-/210/III/RES.1.24/2021/RESKRIM/SPKT/POLRESTABES Surabaya

Seusai melapor ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya, S menceritakan kronologi dan waktu kejadiannya.

Baca: Ibu di Way Kanan Lihat Anak Tak Pakai Celana saat Bangun, Ternyata sang Putri Dicabuli Ayah Tiri

Baca: Ayah Tiri Tega Cabuli Anaknya yang Masih Berusia 10 Tahun, Korban: Saya Takut Ngomong

ILUSTRASI - Kepsek SMK di Surabaya Lecehkan Siswinya Sendiri, Mulai Ketahuan setelah Korban Trauma
ILUSTRASI - Kepsek SMK di Surabaya Lecehkan Siswinya Sendiri, Mulai Ketahuan setelah Korban Trauma (EVA.VN)


Menurut S, peristiwa itu terjadi ketika pada tahun 2019 silam.

Kala itu dirinya berada di Jakarta

Ia kemudian menceritakan anaknya dipanggil ke ruangan kepala sekolah.

"Saat itu anak saya dipanggil oleh terlapor ke ruangannya, lalu dilakukan penyekapan dengan mengunci pintu dari dalam, hingga terjadi hal yang tidak inginkan itu," terang Suminto kepada SURYA.co.id sambil menahan amarah.

Baru pada 2021

Suminto baru bisa melaporkan sekarang karena baru mengetahui peristiwa tersebut sepulangnya dari Jakarta pada 23 Februari 2021 lalu.

Sebenarnya, upaya mediasi dengan FA telah dilakukan.

Namun, pihak sekolah seakan cuci tangan dan tak menanggapi permintaan klarifikasi siswi SMK dan Suminto.

"Selama ini saya di Jakarta, setelah pulang baru mengetahui peristiwa yang dialami putri saya," ungkapnya kepada SURYA.co.id.

Dia mulai mengetahui pelecehan seksual yang dilakukan terlapor Arif Februanto tersebut, setelah korban tidak mau masuk sekolah.

Baca: Berkarier Sejak Bangku SMP, Teman Sekolah Aktor Korea Ji Soo Ungkap Perilaku Bullying Sang Artis

Baca: Ini Nasib Pimpinan Bank BRI Nekat yang Lakukan Pelecehan Seksual pada Staf saat Sedang Bekerja

"Anak saya tidak mau masuk sekolah saat ujian, dan bahkan terlihat trauma. Setelah kami tanyakan baru mau bercerita atas kejadian yang dialami," tambahnya.

"Kami sudah menghubungi wakil kepala sekolah, dan Guru BP untuk bertemu membahas itu di rumah, namun mereka mengaku tidak bisa. Saya juga tidak datang ke Sekolah karena masih trauma," pungkasnya.

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Oki Ahadian membenarkan jika pihaknya baru menerima laporan dugaan pecabulan yang dilakukan oleh salah satu oknum kepala sekolah SMK swasta di Surabaya, dan pihaknya akan segera melakukan penyelidikan.

"Secepat mungkin kami akan melakukan penyelidikan, dengan mengumpulkan barang bukti dan keterangan saksi-saksi," terang Oki kepada SURYA.co.id, Rabu (3/3/2021).

"Tim akan segera mungkin kami turunkan untuk mencari bukti pendukung dan memanggil terlapor untuk dimintai keterangan," tegasnya.

Berita Lain: Kepsek diamuk massa karena selingkuh

FOTO HANYA ILUSTRASI - Kondisi mobil yang ringsek diamuk massa dalam kecelakaan maut di Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Minggu (29/3/2020) petang. Pengendara mobil yang menabrak pejalan kaki hingga tewas itu malah berkelahi dengan istri korban.(Tribunjakarta)
FOTO HANYA ILUSTRASI - Kondisi mobil yang ringsek diamuk massa dalam kecelakaan maut di Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Minggu (29/3/2020) petang. Pengendara mobil yang menabrak pejalan kaki hingga tewas itu malah berkelahi dengan istri korban.(Tribunjakarta) (Tribunjakarta)


Seorang kepala sekolah yang ada di Purwakarta, Jawa Barat, tewas diamuk massa.

Peristiwa ini terjadi di Desa Sindangsari, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta, Sabtu (13/2/2021) lalu, sebagaimana diberitakan Tribunnews.

Pria berinisial AJ (52) tersebut dianiaya massa karena berkunjung ke kediaman LN, yang tak lain adalah staf di sekolah tempatnya bertugas.

Keduanya nekat berselingkuh meski LN sendiri sudah memiliki suami.

Awalnya, warga curiga dengan AJ yang parkir kendaraan di sebuah kebun, tak jauh dari rumah LN.

Setelah dianiaya massa, aparat desa sempat membawa AJ ke RSUD Bayu Asih.

Kendati demikian dika meninggal akibat luka diduga karena pukulan.

Kapolres Purwakarta, AKBP Ali Wardana, melalui Kasatreskrim Polres Purwakarta, AKP Fitran Romajimah, membenarkan kejadian tersebut.

Baca: Guru yang Unggah Gaji Rp 700 Ribu Tak Jadi Dipecat, Kepala Sekolah SDN 169 Sadar Minta Maaf

Baca: Kontroversi Aturan Jilbab Bagi Murid Non-Muslin di Padang, Kepsek SMKN 2: Saya Siap Dipecat

Ilustrasi jenazah.
Ilustrasi jenazah. (the week in)


Menurutnya, korban memang ASN di Purwakarta.

Pihaknya pun telah memeriksa sejumlah pihak.

"Hasil penyelidikam ada sekitar delapan orang yang diduga lakukan penganiayaan. Kami sudah amankan enam dari delapan orang," katanya, Minggu (21/2/2021).

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Nur, Surya)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved