Nadiem: Pembelajaran Tatap Muka Bisa Dimulai Juli 2021 Jika Vaksinasi pada Guru Selesai Juni

Ada sebanyak 5 juta guru dan tenaga kependidikan yang ditargetkan selesai divaksinasi pada akhir Juni ini.


zoom-inlihat foto
nadiem-dikbud.jpg
dokumen kemendikbud
Mendikbud Nadiem Makarim.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan proses belajar tatap muka di sekolah bisa dilakukan pada Juli 2021 apabila vaksinasi Covid-19 pada guru selesai pada akhir Juni.

Nadiem menyebut pada Juni mendatang ada sebanyak 5 juta guru dan tenaga kependidikan yang ditargetkan selesai divaksinasi.

Namun, Nadiem mengatakan para siswa dan guru akan tetap menggunakan protokol kesehatan dalam pembelajaran tatap muka.

Dia mengaku bahwa guru dan tenaga kependidikan menjadi prioritas vaksinasi tahap kedua karena siswa sudah terlalu lama tidak belajar tatap muka di sekolah.

"Jadi esensinya itu, sekolah merupakan salah satu sektor yang sampai sekarang belum tatap muka. Dan risiko dari pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang terlalu lama itu sangat besar," kata Nadiem, Rabu (24/2/2021), dikutip dari Kompas.

Karena risiko PJJ itu sangat besar untuk siswa, makanya Kemendikbud mengambil tindakan cepat dan gesit, agar guru dan tenaga kependidikan bisa memperoleh vaksinasi.

Mungkin, lanjut dia, belajar tatap muka di sekolah tidak 100 persen akan dilakukan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019).
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (12/12/2019). (Tribun Images)

Proses pemberian vaksin

Proses pemberian vaksin akan diberikan terlebih dahulu bagi guru sekolah dasar (SD), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Sekolah Luar Biasa (SLB).

Baca: Meski Belum Optimal, Mendikbud Nadiem Makarim Minta Orang Tua dan Guru Bantu Proses PJJ

Setelah itu diberikan kepada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

"Nah setelah itu baru diberikan kepada perguruan tinggi," sebut dia.

Dia menambahkan proses itu dilakukan karena semakin muda tingkat sekolahnya, maka semakin sulit pula melakukan PJJ.

"Jadi mereka (SD, PAUD, dan SLB) memang yang membutuhkan interaksi fisik dan tatap muka. Walaupun belajar tatap muka di sekolah harus menggunakan protokol kesehatan dari Kemendikbud dan Kemenkes," kata Mendikbud.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, pernah mengatakan suntik vaksin tahap kedua untuk pekerja publik.

Lalu diberikan juga kepada masyarakat yang berusia di atas 60 tahun.

Pada tahap kedua pemberian vaksin, ada sebanyak 38.513.446 orang yang menjadi sasaran untuk disuntik vaksin.

Baca: Nadiem Makarim Prioritaskan Kembalikan Anak Belajar Tatap Muka ke Sekolah Secara Aman

Dari total itu, ada sebanyak 5.057.582 orang yang akan diberi vaksin. Mereka itu adalah guru, tenaga kependidikan, dan dosen.

Selain guru, tenaga kependidikan, dan dosen, suntuk vaksin juga untuk pedagang pasar, tokoh dan penyuluh agama, wakil rakyat, pejabat negara, jurnalis, atlet, dan lainnya.

Sebanyak 32 sekolah di Batam segera gelar proses belajar tatap muka

Semenata itu, aktivitas belajar mengajar secara tatap muka di sejumlah sekolah tingkat SMP di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), akan segra dimulai.

Baca: Tiga Dampak Negatif Akibat Terlalu Lama Pembelajaran Jarak Jauh menurut Nadiem

Kepala Dinas Pendidikan Batam Hendri Arulan mengatakan ada 72 sekolah yang mengikuti verifikasi. Namun, hanya 32 sekolah tingkat SMP yang lolos verifikasi untuk pelaksanaan belajar tatap muka.

“Saat ini baru 32 yang lolos. Namun sampai saat ini verifikasinya masih jalan dan ada beberapa sekolah yang harus melengkapi kembali persyaratannya,” kata Hendri melalui telepon, Rabu (17/2/2021).

Ia mengatakan, untuk sekolah yang diminta untuk melengkapi persyaratan, bisa secepat mungkin mengirimkan berkas tersebut, supaya aktivitas belajar mengajar tatap muka bisa segera dilakukan dalam bulan ini.

Simulasi belajar tatap muka.
Simulasi belajar tatap muka. (Dokumen Disdik Jawa B)

“Kalau memang tidak ada halangan, akhir bulan sudah bisa dilaksanakan belajar tatap muka,” kata Hendri.

Menurut Hendri, sekolah yang tidak lolos rata-rata belum melengkapi enam daftar periksa, mulai dari toilet bersih, sanitasi yang bagus, harus ada thermo gun, menyiapkan masker, dan harus mempunyai catatan anak-anak yang memiliki penyakit bawaan.

“Terakhir, sekolah juga harus memiliki catatan anak berangkat sekolah menggunakan apa. Kalau transportasi umum, kami sarankan anak itu tetap daring. Namun jika diantar orangtua, bisa dilakukan tatap muka," kata Hendri.

Baca: Atasi Kendala Belajar Online, Nadiem Izinkan Guru dan Murid Pakai Dana BOS untuk Beli Kuota Internet

Untuk sekolah di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) seperti MTS, Hendri menyarankan agar harus didukung dengan persetujuan dari Kemenag itu sendiri.

“Namun semua ini harus disetujui oleh orangtua siswa yang diketahui oleh komite dan pihak sekolah tersebut,” kata Hendri.

Sejak pandemi virus corona di Kepri, sekolah tatap muka di Batam sama sekali belum pernah dilakukan.

Bahkan, uji coba baru pertama kali dilakukan terhadap siswa dan siswi tingkat SMA. Itu pun hanya dilakukan beberapa hari dalam seminggu.

Sementara itu, sekolah tingkat SMP dan SD, hingga saat ini tetap dianjurkan belajar secara online atau daring.

(Tribunnewswiki/Tyo/Kompas/Dian Ihsan/Hadi Maulana)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "32 Sekolah di Batam Lolos Verifikasi, Belajar Tatap Muka Segera Dilakukan" dan Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mendikbud Bidik Vaksin 5 Juta Guru Selesai di Akhir Juni"





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved