TRIBUNNEWSWIKI.COM - Seorang ibu hamil 8 bulan terkena peluru nyasar di dahi saat sedang menonton televisi.
Korban adalah Suriani (33) yang ketika itu sedang menonton Tv.
Saat kejadian tersebut, dia sedang menonton televisi bersama dengan suaminya, Muhammad Yamin.
Kejadian ini terjadi di Dusun Ana Gowa, Desa Bontoala, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Selasa (16/2/2021).
Peristiwa peluru nyasar yang mengenai dahinya tersebut terjadi pada Senin (15/2/2021) pukul 18.30 Wita.
Saat ini Suriani masih beristirahat dan mengalami pusing akibat luka yang dialaminya.
"Informasi korban hamil 8 bulan. Saat kejadian tidak ada kegiatan polisi kami sudah cek baik dari Polsek maupun Polres dan Propam kami melakuakan penyelidikan terhadap anggota sampai saat ini belum ada laporan," kata Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Jufri Natsir.
Natsir juga menjelaskan jika peluru nyasar tersebut mengenai atas seng rumah dan mengenai pelipis dahi korban.
"Tiba-tiba ada diduga peluru nyasar kena atas seng rumah korban dan mengenai pelipis dahi sebelah kanan," kata AKP Natsir.
Korban kemudian melapor ke Polsek Pallangga terkait kejadian tersebut.
Setelah menerima laporan Tim Resmob Polda Sulsel dan Inafis Polres Gowa melakukan oleh TKP pada senin malam kemarin
"Untuk memperjelas lagi kami bersama Labfor Polda Sulsel untuk menentukan benda yang ditemukan di rumah korban diduga proyektil apakah peluru organik atau bukan itu akan diketahui setelah Labfor memeriksa benda tersebut," kata Natsir.
Baca: Demo Antikudeta Myanmar Kian Hebat, Polisi Tembakkan Peluru Karet ke Arah Pengunjuk Rasa
Baca: Penumpang Pesawat di Bandara Laguardia NYC Sembunyikan Peluru di dalam Botol Permen Karet
Olah TKP
Olah TKP dilakukan di rumah korban yang terkena peluru nyasar tersebut oleh Labfor Polda Sulsel.
mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah korban yang terkena peluru nyasar
Labfor Polda Sulsel bersama Polres Gowa tiba sekira pukul 15.17 Wita.
Sejumlah personel yang mengenakan rompi Labfor Polda Sulsel tampak menentang beberapa alat untuk dilakukan olah TKP.
"Hari ini kami melakukan olah TKP kembali bersama Labfor Polda Sulsel dimana semalam terjadi peluru nyasar di Desa Botoala," ujar AKP Jufri Natsir.
Barang bukti yang berhasil diamankan adalah 1 butir yang diduga proyektil pakaian korban yang dikenakan saat itu.
"Barang bukti dugaan proyektil sudah dilebel dan dibungkus serta sudah diserahkan ke pihak Labfor untuk pemeriksaan secara laboratoris," kata Natsir.
Pihak kepolisian juga membenarkan adanya lubang pada bagian seng rumah korban setelah mengetahul hasil olah TKP.
Namun polisi masih menganalisa kembali hingga saat ini.
Terkait diameter (dugaan peluru nyasar) yang mengenai Suharni juga belum dijelaskan Natsir.
Baca: Arahan Kapolri setelah 6 Anggota FPI Tewas: Tingkatkan Kewaspadaan, Kenakan Rompi Anti Peluru
Baca: Selain Mata-mata di Klub, Teror Surat Berisikan Peluru buat Antonio Conte Tak Betah di Inter Milan
"Diameter (dugaan peluru) belum diketahui nanti setelah ada hasil dari Labfor baru kita ketahui berapa ukuran dan diameternya begitu juga dengan apakah dugaan peluruh ini organik atau seperti apa," kata dia.
Natsir menambahkan, dari hasil pemeriksaan lanjutnya, sampai saat ini belum ada ledakan pada saat kejadian tersebut.
"Namun dengan adanya kejadian ini kami berkoordinasi dengan Resmob Polda untuk dilakukan penyelidikan dilapangan," tutur Natsir.
TERPISAH, Bayi 13 Bulan Asal Madura Terkena Peluru Nyasar Saat Disuapi dan Digendong di Luar Rumah
Seorang bayi yang masih berumur 13 bulan jadi korban peluru nyasar di Madura, Jawa Timur.
Bayi berinisial KH tersebut terkena peluru saat sedang disuapi dan digendong di luar rumah.
KH kemudian dioperasi di ruang sal bedah RSUD SMART Pamekasan, Madura, pada Kamis (6/8/2020).
Akibat kejadian itu, lengan kiri bayi warga Jalan Bonorogo, Kabupaten Pamekasan, Madura, itu tertancap peluru.
Peluru nyasar ini, diduga berasal dari senapan angin.
Abdurrahman, Paman KH mengatakan, sekira pukul 14.00 WIB kemarin Rabu (5/8/2020), KH digendong oleh ibunya di area sekitar rumahnya.
Sewaktu KH digendong, ibunya sembari menyuapi nasi.
Hal tersebut lantaran KH biasanya makan sedikit jika tidak dibawa keluar rumah sembari digendong.
"Jadi dibawa keluar rumah, keluar pagar tepatnya di utara rumah," kata Abdurrahman kepada TribunJatim.com.
Tak berlangsung lama, ibu KH menyuapi anaknya, kata Abdurrahman, terdengar bunyi letusan 'bles' yang tak jauh dari tempat KH digendong.
Di waktu yang bersamaan, KH langsung menangis.
Saat ibunya mengecek di seluruh tubuh anaknya, ternyata keluar tetesan darah dari lengan bagian kiri.
"Adik saya yang mendengar bunyi 'bles' ini dekat dengan rumahnya. Gak jauh dari lokasi adik saya waktu gendong ponakan saya, katanya," ceritanya.
Pria yang akrab disapa Rahman ini juga menjelaskan, berdasarkan hasil rontgen, posisi peluru nyasar itu menembus kulit KH.
Namun untung saja kata dia, tidak sampai menembus tulang.
"Untung masih kena lengan si ponakan saya. Seandainya tidak kena lengan ponakan saya, bisa kena dada adik saya (ibunya) yang gendong," syukurnya.
Baca: Janda asal Cianjur Cari Bapak dari Bayi yang Dikandungnya, Ayah Biologis Diduga Sang Mantan Suami
Baca: Momen Mengerikan Bayi Kembar Usia 8 Hari, Diculik dan Dibunuh Sekawanan Monyet: 1 Bayi Selamat
Sementara ini, Rahman mengaku tidak ingin melapor ke pihak kepolisian terlebih dahulu, sekalipun dugaan pelaku penembak peluru nyasar ini sudah diketahui.
Rrahman langsung mencari informasi di area sekitar perihal siapa yang memiliki senapan angin (bedil) setelah keponakannya terkena senapan angin.
"Lalu saya langsung ke rumah tetangga yang punya senapan angin itu," tambah dia.
Saat Abdurrahman mendatangi rumah dugaan pelaku penembak peluru nyasar itu, kata dia, yang bersangkutan mengaku kalau kemarin bermain senapan angin.
Namun untung saja kata dia, tidak sampai menembus tulang.
"Untung masih kena lengan si ponakan saya. Seandainya tidak kena lengan ponakan saya, bisa kena dada adik saya (ibunya) yang gendong," syukurnya.
Sementara ini, Rahman mengaku tidak ingin melapor ke pihak kepolisian terlebih dahulu, sekalipun dugaan pelaku penembak peluru nyasar ini sudah diketahui.
Rrahman langsung mencari informasi di area sekitar perihal siapa yang memiliki senapan angin (bedil) setelah keponakannya terkena senapan angin.
"Lalu saya langsung ke rumah tetangga yang punya senapan angin itu," tambah dia.
Saat Abdurrahman mendatangi rumah dugaan pelaku penembak peluru nyasar itu, kata dia, yang bersangkutan mengaku kalau kemarin bermain senapan angin.
(TRIBUNNEWSWIKI.COM/Ka, TribunGowa)
Artikel ini telah tayang di Tribun Gowa dengan judul Kronologi Wanita Hamil 8 Bulan Kena Peluru Nyasar di Gowa