Ajak Unfollow Abu Janda, Susi Pudjiastuti Dituding Jadi Kadrunwati, Apa Arti Istilah Kadrun?

Arti istilah Kadrun yang ada di perpolitikan Indonesia, dianggap tak baik dan memecah belah


zoom-inlihat foto
susi-sadbudbuadb.jpg
(HUMAS KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN)
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berharap pulau terdepan yang ada di Kepulauan Riau, seperti Anambas bisa jadi pioner utama industri perikanan dan pariwisata kelautan. (HUMAS KEMENTRIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN)


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Akun Twitter Eks Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti terus mendapat 'serangan' dari buzzer.

Kali ini, serangan datang terkait seruan Susi untuk meng-unfollow akun Abu Janda.

Bahkan ada pula netizen yang menjulukinya sebagai kadrunwati.

Terkait hal ini, Susi meminta untuk tak perlu dilanjutkan.

"Mbok ya sudah, Pak Presiden Jokowi setelah Pilpres 2019 sudah bilang, tidak ada kampret, tidak ada cebong, tidak ada kadrun, sudah selesai."

"Kenapa orang harus membuat klasterisasi manusia?" ungkapnya.

Lalu apa arti sebenarnya istilah Kadrun?

Baca: Bermula dari Twitter, Susi Pudjiastuti Dituding Lawan Presiden Jokowi, Eks Menteri KKP Klarifikasi

Baca: Siapa Sosok Henry Subiakto? Profesor yang Viral di Twitter karena Sindir Pendidikan Susi Pudjiastuti

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat menghadiri konferensi pers pengungkapan kasus penyelundupan 71.982 ekor baby lobster di kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (23/2/2018).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat menghadiri konferensi pers pengungkapan kasus penyelundupan 71.982 ekor baby lobster di kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (23/2/2018). (KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA)

Kadrun adalah akronim dari kadal gurun.

Berdasarkan penelusuran Sripoku, istilah ini biasa digunakan untuk merujuk:

1. Keturunan Arab, tak pro-Jokowi, cenderung sektarian;

2. WNI non-Arab namun berbusana Timur Tengah (dan bukan pendukung Jokowi);

3. Salah satu, atau gabungan, dua unsur tadi dan menyandang label intoleran, pro-NKRI bersyariah, bahkan disebut pro-khilafah.

Baca: Didesak Warganet jadi Menteri Lagi, Susi Pudjiastuti Balas dengan Meme: Saya Sibuk Tak Bisa Diganggu

Kendati demikian, Sripoku menyoroti istilah tersebut yang dianggap tak terlalu tepat.

Pasalnya, gurun tidak hanya terdapat di Arab atau Timur Tengah.

Gurun juga terdapat di Cina yakni gurun Gobi, Amerika yakni Gurun Mojave, dan Gurun Sahara di Afrika bahkan di Antartika.

Sebelumnya, juga pernah muncul informasi bahwa istilah kadrun adalah buatan PKI.

Kendati demikian, Kominfo menegaskan informasi tersebut adalah hoaks.

"Faktanya menurut Sejarawan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Asvi Warman Adam ia menjelaskan istilah Kadrun, baru muncul setelah Pilkada DKI 2012 hingga Pilpres 2019," tullis Kominfo di laman resminya.

Istilah tersebut muncul setelah munculnya istilah kampret dan cebong di perpolitikan Indonesia.

"Istilah kadrun belum ada saat era PKI masih ada."

"Istilah-istilah tersebut yang memecah belah, mengelompokkan kawan dan lawan yang berkelanjutan," ujar Asvi.

Klarifikasi Susi

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti (kanan) berbincang dengan WNI yang menjadi anak buah kapal (ABK) MV Nika berbendera Panama di Dermaga Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam, Kepulauan Riau, Senin (15/7/2019). Satgas 115 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengamankan kapal ilegal fishing MV Nika yang menjadi buronan interpol beserta 28 ABK yang terdiri dari 18 orang warga negara Rusia dan 10 WNI yang akan menuju China melalui Selat Malaka.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti (kanan) berbincang dengan WNI yang menjadi anak buah kapal (ABK) MV Nika berbendera Panama di Dermaga Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batam, Kepulauan Riau, Senin (15/7/2019). Satgas 115 Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengamankan kapal ilegal fishing MV Nika yang menjadi buronan interpol beserta 28 ABK yang terdiri dari 18 orang warga negara Rusia dan 10 WNI yang akan menuju China melalui Selat Malaka. (Tribun Batam/Argianto DA Nugroho)


Baca: Pengamat Politik: Konferensi Pers AHY Tunjukkan Demokrat Siap dengan Perang Terbuka

Sebenarnya, Susi mengajak untuk menghapus pertemanan dengan siapa saja yang menyerukan ujaran kebencian.

Terlebih, organisasi besar seperti Muhammadiyah dan NU juga telah lebih dulu menyerukan untuk menghindari ujaran kebencian.

"Karena aku cuma main Twitter. I see (aku lihat) banyak Muhammadiyah sudah bicara, NU sudah komentar. Alissa Wahid juga komentar."

"So I think, as a part of responsbility to the society to the community, I want to influence everybody to stop this kind of ugly thing in the media social.

(Saya kira sebagai bagian dari tanggung jawab pada masyarakat, saya ingin mengajak semua orang untuk menghentikan hal-hal buruk di media sosial)" ungkap Susi, dikutip dari tayangan Kompas TV, Rabu (10/2/2021).

Ia pun menyadari, ketika Muhammadiyah dan NU sudah turut serta ikut menanggapi, artinya ujaran kebencian di media sosial sudah berlebihan.

Untuk itu, ia ikut serta mengajak masyarakat untuk menghindari hal-hal yang berkaitan dengan ujaran kebencian.

Susi juga menegaskan, ajakan itu tidak tertuju pada satu tokoh atau orang tertentu saja.

Ia mengungkapkan, siapa pun mereka yang menyerukan ujaran kebencian, maka harus ditenggelamkan.

"Semua yang mulutnya jelek, bicaranya jelek harus ditenggelamkan, siapa saja," ungkap Susi.

Sebelumnya diberitakan, Susi Pudjiastuti mengungkap alasan di balik penyerangan netizen kepadanya.

Serangan itu pun menjadi sorotan di media sosial Twitter hingga membuat mantan Juru Bicara KPK, Febri Diansyah penasaran.

Melalui cuitannya, Febri Diansyah mempertanyakan alasan akhir-akhir ini Susi Pudjiastuti diserang oleh banyak netizen di media sosial.

"Beberapa hari ini tidak terlalu perhatikan Twitter. Tapi ada satu hal yang sering muncul dan bikin jadi pengen tahu sih."

Kenapa bu @susipudjiastuti seperti diserang di medsos oleh berbagai pihak akhir-akhir ini ya?" ungkap Febri Diansyah pada Rabu (3/2/2021) lalu.

Merespons pertanyaan itu, Susi Pudjiastuti pun menjawab langsung rasa penasaran Febri Diansyah.

Ia mengungkapkan, alasannya diserang oleh netizen disebabkan mengajak meng-unfollow Permadi Arya.

"Karena ajak unfollow hate speech, karena polarisasi maka stigma identifikasipun diterapkan, dianggap tidak suka gol.

Hate speech maka saya diidentifikasi sebagai Kadrunwati.

Buktinya foto-foto dengan putri-putri cendana dibilang saya ikut trio kadal gurun, yang dengan Bu Mega mungkin disebut duet banteng," balas Susi menanggapi pertanyaan Febri Diansyah.

(TribunnewsWiki.com/Nur R) (Tribunnews.com/Maliana)

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Diserang hingga Dijuluki Kadrunwati oleh Netizen, Susi Pudjiastuti: Kenapa Manusia Diklasterisasi?





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved