Ganjar Akan Terapkan Gerakan Jateng di Rumah Saja: Masyarakat Diminta Tidak Keluar Rumah 2 Hari

Presiden Jokowi menilai PPKM tidak efektif, menanggapi hal itu Ganjar Pranowo akan menerapkan Gerakan Jateng di Rumah Saja.


zoom-inlihat foto
gubernur-jawa-tengah-ganjar-pranowo-minta-maaf.jpg
Dok. Instagram @ganjar_pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam cuplikan video yang diunggah di akun Instagram @ganjar_pranowo pada Jumat (10/4/2020). (Dok. Instagram @ganjar_pranowo)


TRIBUNNNEWSWIKI.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan menerapkan Gerakan Jateng di Rumah Saja demi mencegah penyebaran Covid-19, mulai 6-7 Februari 2021.

Ganjar mengatakan, kebijakan ini merupakan respon dari daerah setelah Presiden Jokowi menyebut pelaksanaan PPKM gagal.

Menurutnya, Jokowi mengatakan PPKM gagal itu artinya semua yang di daerah harus mencari cara-cara ekstra untuk berupaya menekan laju penularan Covid-19.

"Hasil rapat dengan para Sekda dan alhamdulillah sebagian besar setuju. Kira-kira kita siap ditanggal 6-7 Februari untuk melakukan gerakan di rumah saja secara bersama-sama," ucap Ganjar di rumah dinasnya, pada Selasa (2/2/2021) seperti dilansir dari portal resmi jatengprov.go.id.

“Nah kita mau uji coba, coba ke masyarakat ini Covid-nya masih tinggi lho ya, korban sudah banyak lho ya, rumah sakit makin penuh lho ya. Nah dengan kondisi seperti ini, ayo kita bareng-bareng berpartisipasi. Kita latihan dua hari saja, tanggal 6-7 (Februari) kita di rumah. Nah kalau itu bisa dilaksanakan, eh siapa tahu Jawa Tengah bisa jadi contoh,” tandasnya.

Program Jateng di Rumah Saja akan berlangsung selama 2 hari.

Pada Sabtu dan Minggu, 6-7 Februari 2021, seluruh masyarakat di Jawa Tengah diminta untuk tidak keluar rumah.

Baca: Tak Hanya Jokowi, Wagub Riza Patria Juga Akui PPKM Belum Efektif, Singgung Soal Libur Panjang

Baca: Pengamat: Ibarat Air Bah Ditangani Pompa Sanyo, Tanggapi Jokowi Akui PPKM Tak Efektif Tekan Covid-19

Selama 2 hari tersebut tempat-tempat keramaian pariwisata, toko, dan pasar akan diistirahatkan terlebih dahulu.

Nantinya selama ditutup 2 hari pasar-pasar tersebut akan disemprot disinfektan.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga mengimbau warganya agar patuh dengan aturan selama program ini berlangsung.

Masyarakat Jateng diharapkan benar-benar hanya berada di rumah saja selama dua hari dan tidak bepergian, kecuali ada kepentingan mendesak.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat suntikan vaksin Covid-19, Kamus (14/1/2020).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendapat suntikan vaksin Covid-19, Kamus (14/1/2020). (Kompas)

Ganjar berharap, gerakan Jateng di Rumah Saja bisa memunculkan kesadaran pada masyarakat.

Sebab, pelaksanaan ini takkan efektif tanpa partisipasi masyarakat.

Gerakan Jateng di Rumah Saja ini diharapkan bisa memberi pemahaman pada masyarakat tentang kedisiplinan.

Sehingga dapat berdampak baik terhadap penurunan kasus Covid-19.

Aturan selama dua hari itu akan dituangkan di surat edaran yang dikirimkan ke seluruh pemerintah daerah di Jawa Tengah.

Ganjar tengah menyiapkan surat edaran untuk daerah-daerah terkait pelaksanaan “Jateng di Rumah Saja”.

Sebelumnya, Ganjar sudah menawarkan solusi guna menekan angka penyebaran Covid-19.

Salah satunya yaitu mengajak seluruh masyarakat Jateng tetap di rumah saja selama dua hari.

Usulan tersebut disampaikan Ganjar ketika memimpin rapat evaluasi penanggulangan Covid-19 di kantornya, pada Senin (1/2/2021).

Usulan Lockdown Akhir Pekan oleh Anggota DPR

Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay
Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Sebelumnya diberitakan, anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mengusulkan penerapan lockdown akhir pekan (LAP).

Menurut Saleh, hal tersebut bisa dipertimbangkan karena PSBB dan PPKM dinilai tak efektif.

"Lockdown akhir pekan itu dimaksudkan untuk mengurangi pergerakan masyarakat di ruang publik. Masyarakat yang tinggal di zona merah dan oranye tidak boleh keluar rumah di akhir pekan," kata Saleh kepada wartawan, Jakarta, Sabtu (30/1/2021), seperti dilansir dari Wartakotalive.com.

Menurut Saleh penerapan PSBB dan PPKM yang sudah berjalan belum menunjukan hasil maksimal.

Bahkan saat ini kasus positif Covid-19 di Indonesia telah menembus angka 1 juta lebih.

Saleh menjelaskan agar lockdown dimulai dari Jumat pukul 20.00 dan berakhir Senin pukul 05.00.

Maka masyarakat tidak boleh ke luar selama 2 hari 3 malam.

"Mulai dari Hari Jumat malam, sekitar pukul 20.00, sampai dengan Senin pagi pukul 05.00. Artinya, masyarakat tidak ke luar selama 2 hari 3 malam," jelas Saleh.

Menurutnya, masyarakat saat ini paling banyak ke luar rumah ketika akhir pekan.

Bahkan saat akhir pekan masyarakat menghabiskan waktunya di tempat yang banyak kerumunan, seperti pusat perbelanjaan dan tempat wisata.

(TribunnewsWiki.com/Rakli)





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved