lihat foto
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pemberitaan Pulau Lantigiang di Sulawesi Selatan dijual dengan harga Rp 900 juta membuat Bupati Selayar, Muh Basli Ali heran.
"Pulau Lantigiang ini termasuk kawasan konservasi Taman Nasional Taka Bonerate Selayar. Saya juga heran kenapa ada yang berani melakukan transaksi jual beli tanah," kata Basli, Minggu (31/1/2021).
Pulau yang berpasir putih itu selama ini kosong alias tidak dihuni.
Karena itu, setiap yang ada berkegiatan harus berkoordinasi dengan pihak Balai Taman Nasional Taka Bonerate Selayar.
Ia berharap agar hal seperti ini tidak terulang lagi. Investor yang ingin berinvestasi di Selayar, agar menghubungi pemerintah daerah.
Pihaknya juga juga sudah memberi peringatan kepada para Kepala Desa, agar berkoordinasi dengan kantor pertanahan dan camat sebelum mengesahkan dokumen tanah.
Polisi periksa 7 saksi
Paur Humas Polres Selayar Aipda Hasan mengatakan telah memeriksa tujuh saksi terkait dugaan jual beli pulau itu.
"Kami telah memeriksa tujuh saksi termasuk Kepala Dusun Jinato Asryad. Masih ada saksi yang belum diinterogasi seperti Kepala Desa Jinato Abdullah dan Sekdes Jinato Rustam," tutur dia, Jumat (29/1/2021).
Baca: Viral Pulau Lantigiang Selayar Sulsel Dijual Seharga Rp 900 Juta, Diklaim Warga Milik Kakek Neneknya
Baca: Fakta Pulau Lantigiang di Selayar yang Viral karena Dijual Rp 900 Juta
Menurutnya, SA menjual pulau itu kepada seseorang berinisial A.
SA diketahui sudah mendapatkan uang muka Rp 10 juta.
Dari keterangan saksi, polisi juga mendapatkan informasi bahwa SA mengeklaim memiliki pulau tak berpenghuni itu.
Sebab, dahulu pulau itu dikuasai dan ditinggali oleh neneknya.
Penjual juga mengaku punya surat keterangan kepemilikan pulau.
"Menurut keterangan dari SA bahwa Pulau Lantigian tersebut dikuasai atau ditinggali oleh neneknya dulu. Adapun hak yang dimiliki oleh penjual adalah surat keterangan kepemilikan ditangani oleh Sekdes tahun 2019," ungkap dia.
Dari keterangan yang didapat, SA berencana menjual pulau tersebut ke warga Selayar yang menikah dengan orang Jerman.
Pihak penjual Pulau Lantigiang telah mendapatkan down payment (DP) sebesar Rp 10 juta.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Balai Gakkum Wilayah Sulawesi, Dodi Kurniawan mengatakan dugaan penjualan Pulau Lantigiang, telah dilaporkan Balai Taman Nasional Takabonarate ke Polres Selayar.
"Kami akan monitor perkembangan dan mempelajari apakah ada pidana lingkungan hidup, dan kehutanan yang terjadi di sana," jelasnya.
Baca: 5 Tempat Paling Terpencil di Dunia Ini Punya Pemandangan Memukau, Ada Pulau Tanpa Limbah di Kolombia
Baca: Pulau Terpencil di Irlandia Ini Buka Lowongan untuk Kelola Kedai Kopi dan Guest House
Pulau Lantigiang, Kecamatan Takabonerate, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, sejak beberapa hari terakhir menjadi perbincangan publik.
Pulau yang tidak berpenghuni tersebut dijual dengan harga Rp 900 juta.
Kabar penjualan pulau itu dibenarkan oleh Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Jinato, Nur Aisyah Amnur.
"Pulau Lantigiang masuk dalam kawasan Taman Nasional Taka Bonerate," kata Nur Aisyah, Jumat (29/1/2021).
Pulau Lantigiang merupakan pulau tak berpenghuni.
Pulau tersebut termasuk ke dalam wilayah Taman Nasional Taka Bonerate, Kepulauan Selayar.
Meskipun tak berpenghuni, pulau tersebut sangatlah indah dengan pasir putihnya.
Bahkan air laut di sana pun sangatlah jernih.
Selain itu lokasi ini menjadi tempat penyu bertelur.
(TribunnewsWiki.com/Restu, Kompas.com/Nurwahidah)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pulau Lantigiang Selayar Dijual Rp 900 Juta, Bupati: Saya Heran"
