TRIBUNNEWSWIKI.COM - Curah hujan yang tinggi dan potensi adanya banjir terus menghantui beberapa wilayah di Jawa Barat.
Salah satunya di daerah Pangandaran.
Seorang petani asal Pangandaran mengatakan dirinya merugi akibat banjir.
Pasalnya dirinya tak bisa menanam padi seperti hari-hari biasanya.
Petani asal RT 02 RW 03 Dusun Karangbenda, Desa Karangbenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran ini bahkan harus menanggung kerugian dan gagal panen karena hujan terus turun.
Oleh karena itu, Mang Ujang (60) petani asal Pangandaran ini datang dengan inovasi baru.
Ia memanfaatkan atap rumahnya untuk bertani.
Mang Ujang menyulap bagian atas rumahnya itu menjadi sawah sementara karena adanya banjir.
Baca: BNPB: Sudah Ada 185 Bencana di Tanah Air pada 1-21 Januari 2021, Mayoritas Banjir
Baca: Deretan Tempat Wisata di Puncak Bogor yang Terdampak Banjir Bandang
Padi yang sebelumnya berada di lahan sawah banjir, di ambil dan dipindahkan ke lokasi atap rumah dengan menggunakan media tanam dan disimpan pada polibag.
"Ini suatu solusi terakhir, supaya tanaman padi aman dari kebanjiran," kata Ujang dikutip dari Tribun Jabar, Kamis (21/1/2021).
Karena, kata Ujang, dirinya tidak punya lahan lagi selain sawah yang kebanjiran. Dan ini sudah bosan ketika nanam benih padi di sawah, tidak lama banjir itu datang.
"Yang akhirnya, mengakibatkan gagal tanam padi sampai berkali kali, ucapnya.
Untuk itu, kata Ujang, dirinya memanfaatkan bagian atap bangunan menjadi tempat untuk bercocok tanam.
"Dan selain menanam padi, saya juga tanam sayuran, seperti tomat dan cabe," ucapnya.
Kalau untuk pupuknya sama saja, bedanya selain tanah, ini ditambah campuran bubuk skam padi, dan pupuk kandang.
"Untuk pupuk ureanya hanya sekali, cuman untuk dasar saja," katanya.Selain itu, karena di tanam di atap rumah, tentunya harus sering disiram ketika tidak ada hujan.
"Namun, kebetulan kan disini banyak air, bedanya hanya harus disiram saja," kata Ujang.
Ia berharap, semoga atap yang berukuran 6 × 7 meter ini, bisa membuahkan hasil yang maksimal.
"Alhamdulillah kini sudah mulai berbuah dan tinggal nunggu waktu untuk memanen," ucapnya.
Jadi menurutnya, segala bentuk bencana seperti banjir sekarang itu pasti ada hikmahnya.
Baca: Warga Punguti Uang Berceceran di Saluran Irigasi Sawah, 12 Petani Berhasil Kumpulkan Puluhan Juta
Baca: Mengenal Persawahan Subak Warisan Unesco dalam Tampilan Google Doodle 29 Juni
Daerah berpotensi banjir di minggu ketiga Januari
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis 12 daerah berpotensi banjir kategori menengah pada Dasarian III (sepuluh hari ke-3) di bulan Januari 2021.
Hal ini dikarenakan cuaca ekstrem yang kemungkinan besar dialami oleh daerah-daerah ini.
Deputi Bidang Meteorologi Guswanto mengatakan, potensi cuaca ekstrem diprediksi dapat terjadi pada 19-25 Januari 2021.
"Perlu diwaspadai potensi bencana banjir yang kemungkinan bisa terjadi dalam waktu dekat," kata Guswanto, Selasa (19/1/2021).
Guswanto menjelaskan, cuaca ekstrem tersebut sangat berpotensi menimbulkan dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor yang dapat membahayakan bagi publik, serta hujan lebat disertai kilat/petir dan gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran dan penerbangan.
Dengan adanya potensi cuaca ekstrem tersebut, berdasarkan analisis terintegrasi dari data BMKG, PUPR dan BIG, perlu diwaspadai daerah yang diprediksi berpotensi banjir kategori menengah pada Dasarian III (sepuluh hari ke-3) di bulan Januari 2021.
Daerah yang berpotensi banjir:
1. Banten bagian selatan
2. Jawa Barat bagian tengah dan timur
3. Sebagian besar Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
4. Jawa Timur bagian tengah dan timur
5. Bali bagian utara
6. Nusa Tenggara Barat bagian utara
7. Sebagian kecil Nusa Tenggara Timur
8. Sulawesi Tengah bagian tenggara
Baca: Pencarian Korban Longsor Akibat Banjir Besar di Kalimantan Selatan, Ada Anak Kecil & Mantan Kades
Baca: Viral Video Banjir Bandang di Bogor, 400 Warga Langsung Dievakuasi ke Tempat Aman
9. Sulawesi Selatan bagian selatan
10. Sulawesi Tenggara bagian utara
11.Maluku Utara
12. Papua Barat wilayah Kepala Burung dan Provinsi Papua bagian tengah.
Informasi potensi banjir kategori menengah hingga tinggi untuk 10 hari ke depan tersebut sebagai upaya mitigasi agar menjadi perhatian dan kewaspadaan bagi masyarakat terhadap potensi bencana banjir, longsor, dan banjir bandang.
(TribunnewsWiki.com/Restu, TribunJabar.id/Padna)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Atap Rumah Disulap Jadi Sawah, Lahan Terendam Banjir, Petani Ini Pilih Tanam Padi di Rumah