5 Fakta Meletusnya Gunung Semeru, Mulai dari Luncurkan Awan Panas hingga Potensi Banjir Lahar Dingin

Gunung Semeru kembali meletus pada Sabtu (16/1/2021). Akibat erupsi Gunung Semeru, sejumlah tempat di Lumajang mengalami hujan abu.


zoom-inlihat foto
bangrbs20.jpg
Twitter @bangrbs20
Video asap hitam Gunung Semeru


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Sabtu (16/1/2021) sore Gunung Semeru di kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur meletus.

Akibat meletusnya Gunung Semeru, sejumlah daerah mengalami hujan abu.

Masyarakat sekitar diminta waspada terkait potensi terjadinya banjir lahar dingin pasca-letusan.

Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), status Gunung Semeru kini masih berada di level II atau waspada.

Berikut 5 fakta meletusnya Gunung Semeru pada Sabtu (16/1/2021).

Baca: Gunung Semeru Meletus, BNPB Minta Masyarakat Waspadai Potensi Lahar Dingin

Warga yang tinggal di dekat kaki Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang diminta untuk mengungsi, Senin (1/12/2020).
Warga yang tinggal di dekat kaki Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang diminta untuk mengungsi, Senin (1/12/2020). (surya.co.id/tony hermawan)

1. Luncurkan awan panas sejauh 4,5 kilometer

Kondisi erupsi Gunung Semeru dijelaskan oleh Bupati Lumajang Thoriqul Haq.

Dalam keterangannya, Thoriqul mengatakan, Gunung Semeru meluncurkan awan panas sejauh 4,5 kilometer.

"Gunung Semeru mengeluarkan awan panas. Dengan jarak 4,5 kilometer.

Daerah sekitar Sumber Mujur dan Curah Kobokan, saat ini menjadi titik guguran awan panas," kata Bupati Thoriqul dalam keterangan tertulisnya.

Sementara itu, Kepala PVMBG Kasbani menuturkan, guguran awan panas terjadi mulai pukul 17.24 WIB hingga 18.35 WIB.

"Terjadi Awan panas guguran Gunung Semeru pukul 17.24 sampai dengan 18.35 WIB dengan amplitudo maksimum 22 mm durasi 4.287 detik," kata Kasbani.

Baca: Bupati Lumajang Infokan Daerah yang Terkena Hujan Abu Gunung Semeru, Masyarakat Diminta Waspada

Baca: Beredar Video Erupsi Gunung Semeru, Terlihat Asap Hitam Membumbung

2. Selain mengeluarkan awan panas, Gunung Semeru juga mengeluarkan guguran lava.

Menurut Kepala Subbidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Nia Haerani, guguran lava itu meluncur sejauh 500 hingga 1.000 meter ke arah Curah Kobokan, Lumajang.

"Aktivitas guguran lava juga terjadi dengan jarak luncur antara 500 hingga 1.000 meter dari Kawah Jonggring Seloko ke arah Besuk Kobokan," ujar dia.

3. Waspadai potensi banjir lahar dingin

Nia menjelaskan, awan panas guguran yang kerap keluar dari Kawah Jonggring Seloko Gunung Semeru dapat memicu terjadinya banjir lahar dingin.

Hal itu bisa terjadi jika hujan turun dengan intensitas tinggi.

Nia pun meminta warga mewaspadai potensi terjadinya banjir lahar dingin ini.

Kondisi awan panas guguran yang meluncur sekitar 4,5 kilometer dari kawah Gunung Semeru, Jawa Timur, Sabtu (16/1/2021).
Kondisi awan panas guguran yang meluncur sekitar 4,5 kilometer dari kawah Gunung Semeru, Jawa Timur, Sabtu (16/1/2021). (KOMPAS.COM/ANDI HARTIK)

Khususnya, bagi warga yang tinggal di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Curah Kobokan.





Halaman
12
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved