TRIBUNNEWSWIKI.COM - Kisah miris jenazah seorang perempuan di Majene Sulawesi Barat ditandu puluhan kilometer di tengah gelap malam, petugas puskesmas tolak antar.
Jenazah perempuan bernama Icci Subu (60) terpaksa harus ditandu warga hingga puluhan kilometer menembus hutan belantara dan gunung terjal di kegelapan malam.
Pasalnya tidak ada mobil ambulans atau angkutan umum yang bisa mengantar jenazah ke kampung halamannya di Desa Ulumanda, Dusun Lalausu, Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
Jenazah Icci ditandu oleh warga dari salah satu rumah keluarganya, tempat jenazahnya disemayamkan untuk sementara
Lokasinya tak jauh dari Puskesmas Salutambung.
Mereka menandu jenazah selama berjam-jam untuk sampai ke rumah duka, dengan hanya mengandalkan penerangan lampu senter seadanya.
Warga bahkan harus Jatuh bangun dan terpeleset di jalan licin terjal lantaran diguyur hujan.
Video warga ditandu malam hari hingga puluhan kilometer melintasi pegunungan tersebut kemudian viral di media sosial Facebook.
Video yang diunggah salah satu akun di Facebook sejak Sabtu (9/1/2021) tersebut viral hingga Senin 11 Januari 2021.
Dalam video berdurasi beberapa menit tersebut, tampak jenazah ditandu warga menggunakan sarung dan batang bambu secara bergantian menuju rumah duka di Desa Ulumanda.
Keluarga korban kesal lantaran sudah mendatangi sejumlah puskesmas untuk meminta bantuan mobil ambulans.
Namun tak ada yang bersedia mengantar jenazah korban ke kampung halamannya.
Baca: Rizieq Shihab Sakit, Kondisinya Mengkhawatirkan, Tolak Pemberian Oksigen Dokter Polisi
Kepala Desa Ulumanda, Hardi, membenarkan jika jenazah yang ditandu puluhan kiometer ke kampung halamannya tersebut adalah warganya.
Hardi menyayangkan buruknya mekanisme pelayanan sosial di Majene.
Sejumlah keluarga yang berusaha meminta bantuan ambulans ke puskesmas setempat, namun responnya sangat mengecewakan pihak keluarga.
Petugas puskesmas terkesan menolak dengan beragam alasan, mulai dari kunci mobil ambulans hilang, tidak ada sopir hingga alasan ambulans bukan untuk mengantar jenazah.
“Tidak ada ambulans. Keluarga yang bolak balik ke puskesmas untuk minta bantuan ambulans namun alasan petugas kunci ambulans hilang, sopir ambulans tidak ada, ambulans bukan untuk mengantar jenazah dan macam-macam alasan lainnya,”jelas Hardi.
Selain warga, personil Kodim dan kepolisian setempat ikut menandu jenazah hingga ke kampung halamannya.
(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Kompas.com/Kontributor Polewali, Junaedi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Ada Ambulans, Jenazah Ditandu Pakai Sarung dan Bambu Puluhan Kilometer di Tengah Malam"